mengidentifikasi isi berita, yang berpedoman pada analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Dari data yang diperoleh sebagai hasil
dari identifikasi tersebut untuk selanjutnya dianalisis untuk mengetahui bagaimana kedua media tersebut dalam mengemas berita putusan Mahkamah
Konstitusi untuk coblos ulang pilkada Surabaya.
3.6 Teknik Analisis Data
Model analisis framing yang digunakan oleh peneliti adalah model yang dikembangkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Konsep framing ini
digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media massa. Framing memberikan tekanan lebih pada
bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan atau dianggap penting oleh pembuat teks Eriyanto, 2004:186.
Dengan menggunakan model framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki bisa melihat berita dikonstruksi lebih rinci dengan menggunakan empat
struktur, yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, struktur retoris.
3.7 Langkah-Langkah Analisis Framing
Peneliti akan menguraikan semua berita yang memuat tentang putusan Mahkamah Konstitusi pada surat kabar harian Jawa Pos dan Surya sebagai
berikut :
1. Pertama, peneliti mengumpulkan semua berita yang memuat tentang putusan
Mahkamah Konstitusi pada surat kabar harian Jawa Pos tanggal 1,2,3,4,5 dan 6 Juli 2010 dan Surya tanggal 1,2,3,4,5 dan 6 Juli 2010. Kemudian peneliti
menentukan korpus yang akan diteliti yaitu pada surat kabar harian Jawa Pos tanggal 1,2 dan 4 Juli 2010 dan Surya tanggal 1,2 dan 4 Juli 2010, lalu peneliti
membuat kerangka framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. 2.
Kedua, peneliti menganalisis semua pemberitaan tersebut dan membuat interpretasi terhadap berita tersebut berdasarkan empat struktur besar milik
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yaitu : -
Struktur Sintaksis -
Struktur Skrip -
Struktur Tematik -
Struktur Retoris
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4. 1. 1. Profil Perusahaan Jawa Pos
Surat kabar
Jawa Pos pertama kali diterbitkan pada tanggal 1 Juli 1949
oleh perusahaan bersama PT. Jawa Pos Concern Ltd. Berlokasi di Jalan Kembang Jepun 166-169. Pendirinya adalah seorang WNI keturunan dengan kelahiran
bangsa yang bernama The Chung Shen alias Soeseno Tedjo. Sebagai perintis berdirinya Jawa Pos, Soeseno Tedjo mulanya bekerja di kantor film Surabaya.
Soeseno Tedjo bertugas untuk menghubungi surat kabar agar pemuatan iklan filmnya lancar dan dari situ, ia mengetahui bahwa memiliki surat kabar ternyata
menguntungkan maka pada tanggal 1 Juli 1949 surat kabar dengan nama Jawa Pos
didirikan. Surat kabar saat itu dikenal sebagai harian melayu Tionghoa dengan pimpinan redaksi pertama yang bernama Goh Tjing Hok. Selanjutnya
sejak tahun 1951 pemimpin redaksiya adalah Thio Oen Sik. Keduanya dikenal sebagai orang-orang republiken yang tak pernah goyah. Pada saat itu The Chung
Sen dikenal sebagai raja Koran karena memiliki tiga buah surat kabar yang diterbitkan dengan tiga bahasa yang berbeda. Surat kabar yang berbahasa
Indonesia bernama Java Post, yang berbahasa Tionghoa bernama Huo Chiau Shin Wan
, sedangkan De Vrije Pers adalah terbitan bahasa Belanda. Pada tahun 1962
39