Gambaran Umum Sampel Deskripsi Obyek Penelitian .1 Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia

a. Divisi Pengembangan Produk b.Divisi Perencanaan Pemsaran 8. Direktorat Administrasi a. Divisi Keuangan b.Divisi Umum c. Divisi Sumber Daya Manusia SDM 9. Direktorat Teknologi Informasi a. Divisi Operasi Teknologi Informasi b.Divisi Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi 10. Specialist Setingkat Kepala Divisi yaitu Chief Economist.

4.1.4 Gambaran Umum Sampel

Berikut ini adalah gambaran umum dari 6 perusahaan Otomotof yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. PT. Astra International, Tbk PT Astra International Tbk Astra atau Perseroan didirikan pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum yang berbasis di Jakarta, Indonesia dan pada awalnya terlibat dalam perdagangan pertanian. Astra sekarang salah satu kelompok konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia. Ini diversifikasi ke bidang industri dan distribusi mobil, alat berat dan komponen di akhir 1960-an. Saat ini memiliki enam divisi usaha: Otomotif, Keuangan Jasa, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi, dan Infrastruktur. Selain sebagai perusahaan induk, melalui operasi sendiri dan Anak dan Associates. Astra adalah bisnis otomotif yang terintegrasi dengan operasi mulai dari manufaktur otomotif dan komponen, distribusi dan layanan purna jual di seluruh negeri, mobil sewa, penjualan mobil bekas, pembiayaan konsumen untuk produk otomotif, asuransi dan infrastruktur. Perusahaan memiliki kemitraan dengan beberapa otomotif entitas internasional seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan Nissan Diesel. Astra menambahkan nilai pada usaha patungan yang berpartisipasi dalam dengan menyediakan berharga daerah pemasaran dan saran pengembangan produk serta luas pengalaman di distribusi. Selama perkembangannya, Perusahaan telah membentuk aliansi strategis dengan reputasi perusahaan internasional dalam upaya untuk memperluas peluang bisnis seperti Komatsu alat berat, Fuji-Xerox dokumen solusi, General Electric jasa keuangan dan CMG kehidupan asuransi. Sebagai perusahaan publik, perusahaan Astra menerapkan praktek pemerintahan dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan memberikan prioritas dalam kegiatan pelayanan sosial di bidang pendidikan, kesejahteraan, kesehatan dan kecil dan menengah pengembangan usaha dan juga secara aktif mendukung pengembangan masyarakat. Perusahaan menjadi perusahaan publik pada tanggal 4 April,, 1990 ketika itu mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES. Astra memiliki diversifikasi pemegang saham dasar yang meliputi pemegang saham asing dengan substansial saham. 2. PT. Astra Otoparts, Tbk PT Astra Otoparts Tbk AOP adalah perusahaan holding kelompok komponen dari Grup Astra, yang didirikan pada tahun 1996. Perusahaan ini adalah hasil dari konsolidasi dan proses penggabungan PT Federal Dinamika Lestari, PT Astra Pradipta Internusa, PT Astra Persada Nusantara dan PT Astra Multi Trading. Sebagai kelompok terbesar manufaktur komponen otomotif dan mendistribusikan perusahaan, AOP termasuk 27 anak perusahaan dan pada Maret 2004 mempekerjakan 19.976 orang. AOP menghasilkan yang komprehensif berbagai ditempa, cast, karet listrik, dan plastic otomotif bagian, meliputi manufaktur peralatan asli OEM dan pasar replacement setelah pasar mobil dan sepeda motor bagian baik untuk pasar domestik dan ekspor didukung oleh tim manajemen yang sangat profesional yang menekankan pada tingkat tinggi transparansi dalam semua urusan mereka. pelanggan AOP termasuk agen tunggal dan perakit kendaraan ATPM di Indonesia seperti BMW, Bimantara, Chrysler, Chevrolet, Daihatsu, Daewoo, Ford, Hino, Honda, Hyundai, Isuzu, Kawasaki, Mazda, Mercedes Benz, Mitsubishi, Nissan, Opel, Peugeot, Suzuki, Toyota, Vespa, dan Yamaha serta pelanggan OEM seluruh dunia. 3. PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk Didirikan pada tahun 1988, transaksi perusahaan dalam: Hidrolik Excavator, Crawler Crane, Wheel Loader, Bulldozer, Crawler Carrier Hitachi-Jepang, Backhoe Loader, Motor Grader, Skidder John Deere, AS, Hydraulic Excavator 100M EX EX-100, dan EX 200 palu Hitachi- Indonesia, hidrolik Hammers Krupp, Jerman, Rock Drilling Machine howden-Hongkong, Paving Equipment Blaw Knox, Amerika Serikat, Batu Cruising Tanaman Neyrtec-Perancis, Forklift Daewoo, Korea Selatan, getaran Rollers Amman, Swiss, Profiler Jalan CMI-USA, Tower Crane Cadillion Perancis-BPR. Pelanggan meliputi: PT Kaltim Prima Coal, PT Jaya Sumpiles Indonesia, PT Semen Padang, Sinar Mas Group, PT Pembangunan Perumahan, PT Dipasena Citra Darmaja dan Direktorat Jenderal Konstruksi Jalan Raya. Pada tahun 1991, ia mendirikan Indonesia Mesin Konstruksi PT Hitachi HCMI sebagai perusahaan patungan untuk produksi alat berat komponen dengan Hitachi Construction Machinery Co Ltd Jepang 50,4, Itochu Corp, Jepang pangsa 14,6, PT Minda Besi Baja, Indonesia 17,5, PT Hexindo Adiperkasa pangsa 12,5 dan PT Anggaputra Dhananjaya, Indonesia 5. HCMI memproduksi komponen untuk perakitan alat berat. Perusahaan ini memiliki kantor, bagian gudang, lokakarya dan fasilitas penyimpanan dan pemeliharaan di area 1,2 hektar di kawasan Pulo Gadung industri. Pemasaran ekspansi di bagian timur Indonesia adalah bagian atas prioritas bagi perusahaan pada tahun 1996. Pada bulan Mei 2001, perusahaan tidak lagi melihat ke distribusi PT Hitachi Construction Mesin Indonesia HCMI alat berat sebagai utama kegiatan usaha, karena pasar domestik lesu. Meskipun ini, perusahaan tetap optimis dalam melihat HCMIs tambahan US 5 juta investasi di Indonesia untuk perluasan pabrik, yang juga menjanjikan keuntungan bagi perusahaan. 4. PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk PT. Indomobil Sukses Internasional adalah investasi perusahaan yang memiliki investasi di beberapa perusahaan yaitu terutama bergerak dalam bidang otomotif dan komponen industri dan industri terkait. Ini didirikan melalui penggabungan antara PT. Indomobil Investment Corporation dan PT. Indomulti Inti Industri. Laba Rugi per Saham 59 38 1 Ekuitas per Saham 162 198 193 Dividen per Saham. Penutupan Harga 900 1.030 700 Rasio Keuangan. 5. PT. Indospring, Tbk Perusahaan sebagai perusahaan industri, manufaktur daun pegas dan pegas kumparan yang dihasilkan oleh salah satu dingin dan panas proses produksi, di bawah lisensi Mitsubishi Manufaktur baja, Jepang. Perusahaan ini didirikan pada Mei 5, 1978. Namun, operasi produksi, awal dan pemasaran daun pegas pada bulan Juni, 1979 dan kumparan pegas pada bulan Oktober, 1988. Dalam Agustus, 1990 perusahaan memasuki bursa efek dan tercatat 15 juta dari saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya Bursa Efek. Pada tahun 1993, perusahaan membagikan 22,5 juta saham bonus. Tiga saham bonus yang diberikan untuk setiap dua saham dengan nominal sebesar Rp 1.000 per saham. Setelah mencapai dari ISO- 9002 pada bulan Februari 1995 dan QS-9000 pada bulan November, 1999 dari Lloyds Register Quality Assurance perusahaan telah berkomitmen untuk peningkatan kualitas dan produktif secara konsisten dan berkesinambungan. Kapasitas produksi per tahun sekarang adalah 35.000 ton daun mata air dan 700.000 buah coil air panas dan 14.000.000 lembar dari coil dingin mata air atau setara dengan 2.200 ton per pegas. 90 dari produk yang dikonsumsi oleh pasar lokal dan lainnya 10 adalah untuk pasar ekspor. Pada tanggal 10 Mei 1997 perusahaan menandatangani tahu- bagaimana lisensi dan perjanjian bantuan teknis dengan Murata Spring Co Ltd, Jepang untuk memproduksi katup pegas. 6. PT. Intraco Penta, Tbk PT Intraco Penta, Tbk didirikan pada tahun 1970 di Jakarta, Kami menyediakan dan layanan banyak pelanggan kami dalam kayu, pertambangan, minyak gas, konstruksi, pulp dan kertas, petrokimia, semen dan industri pertanian melalui dukungan produk yang luas kami Pemasaran jaringan.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage, dan Dividend Payout Ratio terhadap Perilaku Perataan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indoesia

1 3 85

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN , PROFITABILITAS ,DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 8

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Financial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2005-2008.

0 0 26

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 9 102

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 84

Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage, dan Dividend Payout Ratio terhadap Perilaku Perataan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indoesia

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage, dan Dividend Payout Ratio terhadap Perilaku Perataan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indoesia

0 0 2

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,OPERATING LEVERAGE, DAN PERINGKAT OBLIGASI TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 20

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 21