yang terlalu drastis, sebab kenaikan laba yang drastis akan menyebabkan bertambahnya pajak. Sebaliknya penurunan laba yang drastis akan
memberikan image yang kurang baik. Oleh karena itu perusahaan besar diperkirakan memikirkan kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan
tindakan perataan laba.
2.2.9.2 Hubungan antara Profitabilitas dengan Perataan Laba
Kepentingan tim para pemilik perusahaan adalah ingin mengetahui bagaimana prestasi yang dicapai manajemen perusahaan atas modal yang
diinvestasikan. Biasanya prestasi tersebut diukur berdasarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan.
Menurut assih dkk,2002 Return on Assets ROA merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan, yang
mempengaruhi investor untuk membuat keputusan, perusahaan yang memilki ROA yang lebih cenderungan melakukan perataan laba
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga
memudahkan dalam menunda atau mempercepat laba. Dalam penelitian Salno dan Baridwan 2000 mencatat beberapa
penelitian menyimpulkan bahwa profitabilitas adalah salah satu variabel yang mempengaruhi perataan laba. Fluktuasi profitabilitas yang rendah atau
menurun memiliki kecenderungan bagi perusahaan tersebut untuk
melakukan tindakan perataan laba, terlebih lagi jika perusahaan menetapkan skema kompensasi bonus didasarkan pada besarnya profit yang dihasilkan.
2.2.9.3 Hubungan Antara Financial Leverage dengan Perataan Laba
Leverage keuangan diukur oleh besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai atau dibelanjai oleh hutang. Menurut Sartono 2001:120, leverage
menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya, semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula resiko yang
dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk
melakukan praktik perataan laba. Menurut Widyaningdyah dalam Narsa 2003 dalam penelitiannya
yang menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan yang go public di Indonesia, mengajukan Leverage sebagai
salah satu variabel yang diuji. Dalam penelitiannya leverage diukur dengan menggunakan rasio total hutang terhadap total aktiva dan disimpulkan
bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Hutang yang besar mengakibatkan resiko semakin meningkat. Jadi semakin besar
leverage maka resiko yang ditanggung oleh pemilki modal juga akan semakin meningkat.
2.3 Kerangka Konseptual
Untuk mempermudah pemahaman dalam mengetahui pengaruh variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Financial Leverage terhadap
Perataan Laba maka penulis menyajikan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Ukuran Perusahaan X
1
Profitabilitas X
2
Financial Leverage X
3
Perataan Laba Y