Laba Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikan dari Financial Leverage X
3
0,044 yang kurang dari 0,05 berarti signifikan terhadap perataan laba.
4. Nilai F
hitung
2,033 dan nilai F
tabel
sebesar 3,10 karena nilai F
hitung
F
tabel
3,10 maka Ho diterima dan H1 ditolak yang artinya Ukuran Perusahaan X
1
, Profitabilitas X
2
dan Financial Leverage X
3
secara silmutan tidak berpengaruh terhadap Perataan Laba Y sehingga
hipotesis keempat tidak teruji kebenarannya. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikan 0,142 lebih besar dari 0,05, berarti nahwa
penetapan variabel dalam model regresi dalam penelitian kurang tepat.
4.5 Pembahasan
Dalam pengujian secara parsial tiga variabel yaitu Ukuran Perusahaan, Profitabilitas , dan Financial Leverage terhadap Perataan Laba.
Pembahasan masing-masing dalam pengujian secara parsial adalah sebagai berikut :
a. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Perataan Laba
Menurut hasil perhitungan Ukuran Perusahaan mempuyai pengaruh positif yang tidak signifikan sebesar 0,569 lebih besar dari taraf nyata 0,05.
Ini berarti bahwa variabel Ukuran Perusahaan X
1
mempuyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Perataan Laba pada perusahaan
Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2008.
Ukuran Perusahaan merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya perataan laba. Berdasarkan analisis regresi, bila Ukuran
Perusahaan tinggi maka kecenderungan untuk melakukan Pertataan Laba makin rendah. Namun, hasil penelitian ini berpengaruh positif yang tidak
signifikan terhadap Perataan Laba yang artinya perubahan yang terjadi tidak dapat menyebabkan perubahan perataan laba.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Moses 1987 yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki
dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena
perusahaan-perusahaan yang lebih besar menjadi subyek pemeriksaaan, dan menurut Nasser dan Herlina 2003 dalam Juniarti dan Carolina
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aktiva besar yang kemudian dikategorikan sebagai perusahaan besar umumnya akan mendapat lebih
banyak perhatian dari berbagai pihak. Ukuran perusahaan total aktiva secara nyata dapat berpengaruh
terhadap perataan laba, disebabkan karena Ukuran Perusahaan tidak hanya dapat diukur berdasarkan total atau nilai aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan, akan tetapi terdapat komponan lain yang mungkin bisa di gunakan sebagai tolak ukur dalam penentuan ukuran perusahaan. Parameter
yang dapat digunakan untuk melihat besar kecilnya suatu perusahaan yaitu log size, nilai saham, dll. Menurut Muhammad 2000 dalam Juniarti dan
Carolina menyebutkan bahwa besar kecilnya suatu perusahaan tidak hanya diidentikkan dengan padat modal tetapi bisa juaga padat karya.
Selain itu Perusahaan Otomotif yang dijadikan sampel dalam penelitian ini tergolong perusahaan besar, sehingga cenderung untuk tidak
melakukan perataan laba sebagaimana yang dikatakan Ashari dkk 1994 dalam Juniarti dan Carolina 2005.
b. Pengaruh Profitabilitas terhadap terhadap Perataan Laba