Pemaknaan simbol Sempe sebagai identitas negeri Ouw. Sempe sebagai warisan buday

67 dan lain-lain. Sedangkan nilai estetis adalah semua keindahan yang sengaja dibuat dan dimasukan ke dalam benda pakai dengan tujuan sekedar untuk memberikan kesan estetis, misalnya vas, pot, miniatur sempe-balanga-tajela, dan lain sebagainya.

3.5 Pemaknaan simbol Sempe sebagai identitas negeri Ouw.

Negeri Ouw merupakan satu-satunya negeri penghasil sempe di Maluku. Hal ini terlihat dari budidaya sempe yang masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang sebagai budaya dan sumber mata pencaharian masyarakat negeri Ouw. Negeri Ouw dikenal oleh masyarakat Maluku sebagai daerah pengrajin sempe, sehingga orang- orang memberikan julukan sebagai “Ouw Negeri Sempe”. Meskipun negeri ini dijuluki sebagai negeri sempe, namun pada kenyataannya tidak semua penduduk negeri Ouw menjadi pengrajin sempe. Namun hal ini tidak menjadi sebuah persoalan bagi masyarakat setempat untuk menerima julukan yang diberikan oleh masyarakat sekitar terhadap identitas negeri ouw itu sendiri. Bagi masyarakat ouw, pembuatan sempe merupakan salah satu bukti penghormatan kepada moyang-moyang yang telah meninggalkan warisan budaya. Dilihat dari perkembangan dunia dewasa ini, dengan adanya era modernisasi dan globalisasi, masyarakat negeri ouw masih mempertahankan pelestarian budidaya sempe mulai dari proses pembuatannya yang masih bersifat tradisional tetapi sebagian alat yang dipakai dalam proses pembuatan sudah bersifat modern. Berbicara mengenai makna dari simbol suatu masyarakat, merupakan masalah yang kompleks. Dalam suatu masyarakat pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap makna dari sebuah simbol itu sendiri. Demikian juga dengan masyarakat negeri Ouw, 68 mereka memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap sempe sebagai simbol identitas negeri. a. Sempe sebagai warisan budaya. Warisan budaya dapat digolongkan menjadi 2 dua jenis, yakni warisan budaya benda dan tak benda. Warisan budaya benda adalah warisan budaya yang bisa diindera dengan mata dan tangan, misalnya berbagai artefak atau situs yang ada di sekitar kita. Termasuk di dalamnya tentu saja misalnya candi-candi dan arsitektur kuno lainnya, sebilah keris, gerabah atau keramik, sebuah kawasan. Sebaliknya dengan warisan budaya tak benda yang tidak bisa diindra dengan mata dan tangan, misalnya lagu-lagu dan musik-musik daerah yang memiliki nilai khas yang hanya bisa diindra dengan telinga dan akal budi. Sempe merupakan warisan budaya benda, yang mana sempe dapat diindra dengan mata dan tangan. Dikatakan warisan budaya dikarenakan sempe merupakan budidaya yang melekat dalam kehidupan keseharian masyarakat negeri Ouw. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya oleh penulis tentang asal muasal budidaya sempe di negeri Ouw, dimana berdasarkan cerita bersama masyarakat negeri Ouw tentang perpisahan adik-kakak negeri Ouw dan Seith gandong yang menghasilkan budidaya sempe yang dijaga dan dilestarikan hingga pada saat ini. Menurut bapak Maramua Silahooy, jika sempe dilihat dari sejarah maka sempe memiliki arti tersendiri bagi masyarakat negeri Ouw, yakni sebagai pemberian sebagian harta yang dimiliki oleh Kapitan Asarate kepada Kapitan Asabate, karena tidak ada harta yang lebih mulia melebihi tanah kelahiran. Oleh karena itu Kapitan 69 Asabate memberikan tanah kepada Kapitana Asarete untuk selalu mengingat tanah kelahiran dan sanak saudara yang ditinggalkannya. 41 Demikian juga menurut ibu Josephina Saptenno, pelestarian sempe hingga saat ini menjadi suatu nilai tersendiri bagi masyarakat negeri, hal ini merupakan bagian dari penghormatan kepada leluhur, karena orang Ouw menyadari bahwa ini merupakan titipan oleh leluhur, sehingga dijaga dan dilestarikan agar titipan ini tidak hilang dimakan oleh waktu. 42 Menurut bapak Chundrat Tutupoly, sebagai ketua Perwalisaka persukutuan warga Lisaboli Kakelisa di Masohi mengatakan bahwa, sempe merupakan aset budaya yang harus terus dilestarikan oleh orang Ouw, tetapi dilihat lagi bukan saja orang Ouw yang bertugas untuk menjaga budaya ini, pemerintah juga harus turut ambil bagian dalam pelestarian budaya sempe. Dikarenakan sampai saat sempe, tajela, pornah dan lain - lain merupakan kerajinan tangan asli Maluku yang hingga kini masih terus dilestarikan. Alasan budaya sempe masih terus bertahan karena masyarakat negeri Ouw sadar bahwa sempe merupakan warisan budaya dan mempunyai rasa memiliki maupun kecintaan terhadap budaya tersebut, sehingga sampai saat ini sempe terus dibudidayakan agar tidak mati telan oleh waktu, ketika budaya ini hilang dalam kehidupan masyarakat negeri Ouw, itu tandanya masyarakat negeri Ouw tidak menghormati para leluhur. Sebagai anak – cucu harunya menghargai titpan dari pada orang tua-tua dahulu. Menghragai dengan cara terus menjaga dan melestarikan warisan terbeut. 43 41 Hasil wawancara dengan Bpk. M. Silahooy, penulis sejarah negeri Ouw, 28 April 2016 42 Hasil wawancara dengan Ny. J. Saptenno, Karteker negeri Ouw, 15 Mei 2016 43 Hasil wawancara dengan Bpk. C. R. Tutupoly, Ketua Perwaliska di Masohi, 5 Mei 2016 70 Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari tradisi dan budaya dalam lingkungan ia berada. Budaya adalah suatu warisan dari leluhur atau nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya. Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka pelestarian budaya, namun yang paling penting yang harus pertama dimiliki adalah menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki akan budaya tersebut, sehingga dengan rasa memiliki serta mencintai budaya akan membuat orang memahami sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaan akan terus ada.

b. Sempe sebagai pengikat persaudaraan gandong, Ouw dan Seith.