56
Lampiran 5 halaman 188-192, sedangkan contoh jawaban siswa dapat
dilihat pada Lampiran 6 halaman 219-224.
Tabel 18. Hasil Kelulusan Siswa Berdasarkan Mean
No. Keterangan
Interval Nilai Banyak Siswa
1 Tidak Lulus TL
46 75
2 D
46 – 56
35 3
C 57
– 66 28
4 B
67 - 75 7
5 A
75 1
TOTAL 146
4. Hasil Analisis Data
a. Validitas konstruk instrumen evaluasi
1 Pengujian KMO and Bartlett’s Test
Pada tahap ini, diperoleh nilai Chi-kuadrat pada uji Bartlet menggunakan program SPSS 16.0 sebesar 63,028 dengan
derajat kebebasan 28 dan nilai signifikan 0,000. Hasil selengkapnya disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19. KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,572
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
63,028 df
28 Sig.
0,000 Hasil ini menunjukkan bahwa sampel sebanyak 146 pada
analisis faktor ini telah cukup dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Hal ini diperkuat dengan Kaiser-Meyer-Olkin measure of
sampling adequacy KMO sebesar 0,572 yang melebihi 0,5. Dari analisis tersebut juga diperoleh nilai signifikansi
Barlett’s Test yang kurang dari 0,01 Artinya, pada penelitian ini terdapat
57 korelasi yang sangat signifikan antar variabel dan hasil
penghitungan KMO. 2
Pengujian Total Variance Explained Hasil penghitungan menggunakan SPSS yang disajikan
pada Tabel 20 menunjukkan bahwa data respons siswa terhadap soal matematika yang dikembangkan terdapat 3 nilai Eigen yang
lebih besar dari 1. Hasil selengkapnya disajikan pada tabel berikut:
Tabel 20. Total Variance Explained
Component Initial Eigenvalues
Total of Variance
Cumulative
1 1,731
21,641 21,641
2 1,300
16,248 37,890
3 1,106
13,827 51,716
4 0,921
11,516 63,232
5 0,872
10,904 74,136
6 0,782
9,780 83,916
7 0,712
8,896 92,812
8 0,575
7,188 100,000
Hasil ini menunjukkan bahwa tiga faktor dengan total faktor mampu menjelaskan variabel sebesar 51,716. Dengan kata
lain, instrumen yang dikembangkan memiliki kemampuan untuk mengukur berpikir kritis sebesar 51,716.
3 Pengujian Scree Plot
Banyaknya faktor yang termuat dalam instrumen dapat diketahui dari Scree plot yang disajikan pada Gambar 1 halaman
58. Banyaknya faktor ditandai dengan curamnya grafik
58 perolehan nilai Eigen. Gambar tersebut menunjukkan bahwa ada
3 faktor yang terukur dalam instrumen evaluasi yang dikembangkan. Dengan 3 faktor tersebut, instrumen telah dapat
menjelaskan 51,716 varians hasil pengukuran sebagaimana yang terdapat pada Tabel 20 halaman 57.
Gambar 1. Hasil Analisis Faktor Exploratory
Dari hasil Scree plot tersebut nampak bahwa nilai Eigen mulai landai pada faktor ke-4. Ini menunjukkan bahwa terdapat
1 faktor dominan pada instrumen evaluasi, 2 faktor lainnya memberikan sumbangan yang cukup besar terdapat terhadap
komponen varians yang dapat dijelaskan. Mulai faktor ke-4 dan seterusnya pada grafik menunjukkan mulai mendatar. Hal ini
menunjukkan bahwa perangkat tes matematika mengukur paling tidak 3 faktor dengan faktor pertama merupakan faktor dominan.
59 4
Pengujian Rotated Component Matrix Tahap analisis faktor selanjutnya adalah memperhatikan
hasil pada tabel Rotated Component Matrix. Dengan hasil ini, dapat ditentukan variabel mana saja yang termasuk faktor 1, 2,
dan 3. Hasil selengkapnya disajikan pada Tabel 21. Tabel 21. Rotated Component Matrix
a
Component
1 2
3 soal8
0,641 0,227
0,188 soal7
0,623 0,031
0,160 soal4
0,548 -0,032
-0,077 soal3
0,130 0,839
-0,219 soal6
0,005 0,735
0,270 soal2
0,110 -0,008
0,719
soal1 0,411
-0,312 -0,563
soal5 0,370
-0,040 0,536
Hasil ini menunjukkan bahwa soal yang termasuk dalam “faktor 1” adalah soal nomor 4, 7, dan 8. Sedangkan soal yang
termasuk dalam “faktor 2” adalah soal nomor 3 dan 6. Soal
nomor 1, 2, dan 5 termasuk dalam “faktor 3”.
Berdasarkan kisi-kisi soal Paket A yang terdapat pada Lampiran 4
halaman 144, soal 4, 7, dan 8 memuat indikator
“analisis” sebagai indikator yang dominan, sehingga “faktor 1” dapat dinamai dengan “analisis”. Soal 3 dan 6 memuat indikator
“interpretasi” sebagai indikator yang dominan, sehingga “faktor 2
” dapat dinamai dengan “interpretasi”. Sedangkan, soal 1, 2,
60 dan 5 memuat indikator “evaluasi” sebagai indikator yang
dominan, sehingga “faktor 3” dapat dinamai dengan “evaluasi”. b.
Indeks kesukaran instrumen evaluasi
Berdasarkan hasil penghitungan indeks Aiken instrumen evaluasi menggunakan program Microsoft Excel 2010, diperoleh
data sebagai berikut: Tabel 22. Perolehan Indeks Kesukaran Butir Soal
Nomor Soal Indeks Kesukaran Keterangan
1 0,3288
Sedang 2
0,4425 Sedang
3 0,7260
Mudah 4
0,5027 Sedang
5 0,3753
Sedang 6
0,5500 Sedang
7 0,3329
Sedang 8
0,4658 Sedang
Rata-rata 0,4655
Sedang
Berdasarkan tabel di atas, soal yang masuk kategori mudah adalah nomor 3. Sedangkan soal yang masuk kategori sedang baik
adalah nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, dan 8. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada soal yang masuk kategori sulit. Namun, tingkat kesukaran
yang tergolong mudah tidak bernilai 1 terlalu mudah sehingga soal nomor 3 masih bisa dipakai untuk mengukur kemampuan siswa
Allen Yen, 1979: 121.
c. Indeks daya beda instrumen evaluasi