33 Penelitian yang dilakukan oleh Samritin 2014 dengan judul
“Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Higher Order Thinking Siswa SMP dalam Mata Pelajaran Matematika
” menunjukkan bahwa 12 butir soal uraian yang dikembangkan dinyatakan valid dan reliabel. Setiap
butir soal tersebut juga memiliki indeks kesukaran butir yang berada antara 0.3 dan 0.7, sehingga memenuhi kriteria parameter butir yang baik.
C. Kerangka Berpikir
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan seseorang memperoleh berbagai informasi dengan mudah dan cepat. Namun,
masih banyak informasi yang masuk ke Indonesia tidak sesuai dengan adat dan budaya ketimuran. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu mendorong
masyarakatnya untuk berpikir secara kritis agar mampu memilih dan memilah mana saja informasi yang baik dan patut diterima.
Salah satu cara yang dapat digunakan Indonesia dalam mendorong masyarakatnya agar mampu berpikir secara kritis adalah melalui pendidikan.
Hal ini dikarenakan pendidikan mengurusi cara berpikir dan berperilaku manusia. Dengan kata lain, pendidikan menghasilkan unsur terpenting dalam
sebuah peradaban, yakni manusia. Indonesia sudah memulainya dengan menetapkan berpikir kritis sebagai salah satu kompetensi yang harus dicapai
dalam beberapa kurikulum pendidikannya. Maka dari itu, setiap hal yang ada dalam pendidikan harus mendorong siswa untuk berpikir kritis terhadap hal-
hal yang memang patut dikritisi.
34 Salah satu mata pelajaran yang banyak melibatkan proses berpikir dalam
pendidikan di Indonesia adalah matematika. Matematika mampu melatih siswa untuk memaksimalkan kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan
berbagai macam masalah, baik konkret maupun abstrak. Maka, sudah seharusnya matematika mampu membantu siswa memiliki kemampuan
berpikir kritis yang baik.
Bagan 1. Kerangka Berpikir Penelitian Sebagian
besar proses
pembelajaran matematika
di sekolah
diperuntukkan bagi pemecahan soal. Namun banyak soal matematika yang hanya menuntut kemampuan berpikir tingkat rendah, sehingga kurang
mendukung perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Padahal, untuk
Hasil:
Soal matematika yang baik dan dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SMA
Ideal:
1. Berdasarkan KTSP 2006 dan
Kurikulum 2013, dalam pembelajaran matematika
siswa diharap memiliki kemampuan berpikir kritis
2. Soal matematika harus
menarik dan menantang bagi siswa serta dapat mengukur
kemampuan berpikir kritis
Realita:
1. Kebiasan melatih
kemampuan berpikir kritis belum sepenuhnya
diterapkan
2. Soal yang ada belum
mengukur kemampuan berpikir kritis
3. Soal yang ada belum teruji
kualitasnya
Solusi:
Perlu dikembangkan soal matematika yang baik serta dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SMA
35 melatih kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika, sudah
seharusnya siswa mengerjakan soal tidak hanya memerlukan kemampuan hafalan yang baik saja. Maka dari itu, perlu dikembangkan soal matematika
sekolah yang dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research development R D dengan menggunakan model pengembangan instrumen
yang dikemukakan oleh Retnawati 2016: 3-6. Model ini terdiri dari 9 langkah, yaitu: 1 menentukan tujuan pengembangan, 2 menentukan
cakupan materi, 3 menentukan indikator instrumen, 4 menyusun butir instrumen, 5 validasi isi, 6 revisi, 7 uji coba instrumen, 8 analisis hasil
uji coba, dan 9 merakit instrumen.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis- Jum’at, 17-18 Maret 2016 di
SMA N 1 Boyolali yang beralamat di Jalan Kates No. 8 Boyolali.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 1 Boyolali kelompok matematika dan ilmu alam. Jumlah sampel yang diambil sebanyak
5 kelas yang terdiri dari 146 siswa.