Validitas dan Reliabilitas Instrumen

54 reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan komputerisasi program SPSS 16.0 for windows. Rumus Alpha Cronbach: k ∑S j 2 a = 1 – k-1 S 2 Keterangan : k = Banyaknya pernyataan � � 2 = Nilai Varians jawaban item ke- � 2 = Nilai Varians skor total Tabel 3. Interpretasi nilai Alpha Cronbach Besarnya Alpha Cronbach Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat Rendah Sumber: Suharsimi Arikunto, 2010:276 Adapun uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada tabel dibawah. Dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Reliability Coefficient Cronbach Alpha Keterangan Pengambilan Kepurusan Pembelian di Restoran khas Kraton Yogyakarta 35 item pertanyaan 0,947 Sangat Tinggi Tabel hasil uji reliabitas instrumen diatas menunjukkan angkan 0,942 dari 35 butir pernyataan dan masuk dalam kriteria tinggi karena lebih besar 55 dari 0,800. Dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitan tersebut reliabel, sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat dipercaya

G. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Menurut Sugiyono 2012, analisis deskriptif adalah teknis analisis data yang dilakukan peneliti untuk mengetahui gambaran atau karakteristik dari data tanpa melakukan pengujian hipotesis. Alat analisis yang biasa digunakan dalam analisis antara lain mean, median, dan modus, adalah sebagai berikut : a. Mean Mean atau rerata hitung adalah alat untuk mengukur karakteristik data yang umum digunakan. Mean digunakan untuk mengetahui karakteristik dari kelompok data dengan menjumlahkan seluruh isi data dengan jumlah datanya. Mean = x = ∑xn Keterangan : x = Meanrata-rata ∑x = Jumlah skor n = Jumlah subyek Sugiyono, 2007:49 2. Pengujian Persyaratan Analisis Regresi Setelah pengujian reliabilitas dan validitas, kemudian dilakukan uji regresi terhadap model. Namun sebelum dilakukan uji regresi, maka terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik dengan syarat untuk dilakukan 56 uji regresi. Tujuan uji asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Junianto, 2014:1. Uji asumsi klasik dianalisis melalui uji asumsi multikolinieritas, uji asumsi autokorelasi, uji asumsi heteroskedastisitas, uji asumsi normalitas dan uji asumsi linearitas, adalah sebagai berikut : a. Uji asumsi multikolinieritas Uji asumsi ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat atau terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Junianto, 2014:1. b. Uji asumsi auto korelasi Uji asumsi auto korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Junianto, 2014:3 c. Uji asumsi heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi atau terdapat ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari nilai residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut dengan homokedastisitas. Jika varians berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya, maka disebut heteroskedastisitas Junianto, 57 2014:5. Menurut Singgih Santoso 2010 menyebutkan bahwa model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji asumsi normalitas Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, varibel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Sugiyono, 2015:241. Untuk menguji normalitas data yang diperoleh baik variabel bebas maupun variabel terikat digunakan rumus : f o -f h 2 X 2 = ∑ f h Keterangan: X 2 = Chi kuadrat f o = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapankan Sugiyono, 2007: 107 e. Uji asumsi linearitas Uji linieritas dilakukan dengan melihat scatterplot antara standar residual dengan prediksinya. Bila sebaran tidak menunjukkan pola tertentu maka dikatakan asumsi linieritas memenuhi syarat Junianto, 2014:11. Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus di uji dengan menggunakan Uji F pada taraf signifikansi 5 yang rumusnya :