Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

57 2014:5. Menurut Singgih Santoso 2010 menyebutkan bahwa model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji asumsi normalitas Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, varibel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Sugiyono, 2015:241. Untuk menguji normalitas data yang diperoleh baik variabel bebas maupun variabel terikat digunakan rumus : f o -f h 2 X 2 = ∑ f h Keterangan: X 2 = Chi kuadrat f o = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapankan Sugiyono, 2007: 107 e. Uji asumsi linearitas Uji linieritas dilakukan dengan melihat scatterplot antara standar residual dengan prediksinya. Bila sebaran tidak menunjukkan pola tertentu maka dikatakan asumsi linieritas memenuhi syarat Junianto, 2014:11. Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus di uji dengan menggunakan Uji F pada taraf signifikansi 5 yang rumusnya : 58 RK reg F reg = RK res Keterangan : F reg = Harga F untuk garis linier RK reg = Rerata kuadrat regresi RK res = Rerata kuadrat residu Hadi, 2004:23 Harga F hitung kemudian dikosultasikan dengan F tabel , apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier. Sedangkan jika F hitung lebih besar dari F tabel maka pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak linier. 3. Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Linier Sederhana Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua, yaitu untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dan membuktikan hipotesis pengaruh dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval dan sumber data dari dua variabel tersebut adalah sama. Untuk persamaan regresi dimana Y merupakan nilai yang diprediksi, menurut Sugiyono 2015:262 maka persamaannya ialah: Y = a + β 1 X 1 untuk regresi linier sederhana Keterangan : Y = nilai yang diprediksikan X = nilai variabel independen β = koefisien regresi a = konstanta atau bila harga X = 0 59 b. Analisis Regresi Linier Berganda Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis ketiga, yaitu untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel terikat. Dengan teknik ini dapat diketahui koefisien korelasi ganda anatara variabel bebas dan terikat, koefisien determinasi, sumbangan relatif serta sumbangan efektif masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam analisis regresi linier berganda adalah : 1 Membuat persamaan garis regresi dengan dua prediktor, rumus sebagai berikut : Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + … + β k X k untuk regresi linier berganda Keterangan : Y = nilai yang diprediksikan X = nilai variabel independen β = koefisien regresi a = konstanta atau bila harga X = 0 Sugiyono, 2015:262 2 Mencari koefisien korelasi R 2 antara prediktor X 1 dan X 2 dengan Y, menggunakan rumus sebagai berikut : A 1 ∑x 1 y + a 2 ∑x 2 y R 2 1,2 = ∑y 2 Keterangan : R 2 1,2 = koefisien determinasi antara Y dengan X 1 dan X 2 a 1 = koefisien prediktor X 1 a 2 = koefisien prediktor X 2 ∑x 1 y = jumlah produk X 1 dengan Y 60 ∑x 2 y = jumlah produk X 2 dengan Y ∑y 2 = jumlah kuadrat kriterium Y Hadi, 2004:22 3 Untuk menguji signifikansi koefisien regresi majemuk digunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut : R 2 N-m-1 F reg = m1-R 2 Keterangan : F reg = harga F garis regresi N = cacah kasus m = cacah prediktor R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor- prediktor Hadi, 2004:23 Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Setelah diperoleh hasil perhitungan tersebut, kemudian F hitung dikonsultasikan dengan F tabel misal pada taraf signifikansi 5. Apabila F hitung sama dengan atau lebih besar dari F tabel maka terdapat kontribusi signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat dan sebaliknya apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan. 4 Untuk mencari sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing- masing prediktor terhadap kriterium digunakan rumus : a Sumbangan Relatif SR Perhitungan sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas 61 terhadap variabel terikat. Sumbangan relatif dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : a∑xy SR = x 100 JK reg Keterangan : SR = sumbangan relatif dari suatu prediktor a = koefisien prediktor ∑xy = jumlah produk antara X dan Y JK reg = jumlah kuadrat regresi Hadi, 2004:37 b Sumbangan Efektif SE Perhitungan sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan relatif tiap prediktor dari keseluruhan populasi. Sumbangan efektif dapat dihitung dengan rumus menurut Hadi, 2004:39 sebagai berikut : SE = SR x R 2 Keterangan : SE = sumbangan efektif dari suatu prediktor SR = sumbangan relatif dari suatu prediktor R 2 = koefisien determinasi Menurut Singgih Santoso 2002:393, dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas Asymtotic Significance, yaitu: a Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal. 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian

a. Bale Raos Bale Raos merupakan restoran khas Kraton Yogyakarta yang berdiri sejak sejak 23 januari 2004. Sesuai dengan konsep restoran etnis yang diusung, Bale Raos memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan restoran lainnya. Bale Raos terletak di komplek Kraton Yogyakarta, bangunan yang digunakan merupakan bangunan Kraton berbentuk Joglo dengan atap berbentuk trapesium dan terbuat dari susunan genting tanah berwarna merah. Bangunan tersebut ditopang dengan soko guru berwarna warna hijau gelap dan ornamen berwarna kuning dan emas. Lantai Bale Raos terbuat dari ubin bermotif dengan warna kuning kecoklatan. Lantai bangunan joglo dibuat lebih tinggi dari halaman restoran. Karakteristik restoran Bale Raos didukung pula dengan kursi dan meja makan yang terbuat dari kayu jati, dan meja makan berbentuk bundar. Selain itu pencahayaan restoran Bale Raos berwarna kuning redup dan lantunan musik tradisional mendukung karakteristik restoran khas Kraton Yogyakarta. Harga makanan berkisar antara Rp. 7.500,00 –Rp. 100.000,00. b. Bale Raos Fusion Lounge Bale Raos Fusion Lounge merupakan cabang usaha dari Bale Raos yang berada di komplek Kraton Yogyakarta. Bale Raos Fusion 63 Lounge didirikan pada tahun 2013 dan berlokasi di ground floor Jogja City Mall Jalan Magelang km.6. Bale Raos Fusion Lounge mengusung konsep yang berbeda dari Bale Raos yang berada di kompleks Kraton Yogyakarta. Kuliner otentik khas Kraton Yogyakarta yang tersedia di Bale Raos pusat tidak tersedia di Bale Raos Fusion Lounge, hal ini dikarenakan bahwa segmen pasar yang dituju oleh Bale Raos Fusion Lounge berbeda dengan Bale Raos pusat. Bale Raos Fusion Lounge lebih memilih memadukan konsep restoran etnis dan modern, sehingga segmen pasar yang terdiri dari anak remaja, dewasa dan orang tua dapat menikmati berbagai macam kuliner, tidak hanya kuliner Kraton Yogyakarta saja namun mereka dapat mendapatkan kuliner lainnya dalam satu tempat Bale Raos Fusion Lounge. Perabot yang digunakan beberapa terbuat dari kayu jati dan meja makan yang digunakan berbentuk persegi, sehingga berbeda dengan Bale Raos pusat. Pencahayan yang digunakan berwarna kuning redup dan lantunan musik tradisional dapat ditemui pula di Bale Raos Fusion Lounge. Harga makanan dan minuman di restoran ini berkisar antara Rp.10.000,00-Rp. 90.000,00 c. Gadri Resto Gadri Resto merupakan restoran dengan konsep tradisional Jogja yang dibangun pada tahun 1984 dan berlokasi di nDalem Joyokusuman komplek Kraton Kesultanan Yogyakarta. Suasana khas Kraton Yogyakarta dapat dirasakan saat memasuki Gadri Resto. Bangunan utama adalah bangunan dengan bentuk joglo yang ditopang oleh soko guru berwarna hijau gelap dan ornamen berwarna kuning keemasan. Meja dan kursi yang digunakan berbahan dasar kayu jati, dan meja yang digunakan berbentuk 64 bundar. Pencahayaan restoran berwarna kuning sedikit redup dan lantunan musik tradisional menambah suasana hangat khas Kraton Yogyakarta. Lantai bangunan utama terbuat dari ubin bermotif dan dibuat lebih tinggi dari halaman restoran. Gadri Resto di nDalem Joyokusuman ini secara nasional maupun internasional merupakan satu-satunya tempat yang menyajikan bukan hanya menyajikan menu makan kesukaan Sultan akan tetapi juga bangunan, tarian gaya Yogyakarta ciptaan para Sultan, souvenir dan makanan kecil tradisional. Harga makanan berkisar antara Rp.16.500,00- Rp. 110.000,00.

2. Deskripsi Identitas Konsumen di Restoran khas Kraton Yogyakarta

1. Jenis Kelamin Klasifikasi konsumen penelitian berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat pada data yang tersaji dalam tabel berikut : Tabel 5. Klasifikasi konsumen berdasarkan jenis kelamin Kategori Frekuensi Prosentase Laki-laki 39 39 Perempuan 61 61 Total 100 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa konsumen yang paling banyak berkunjung adalah perempuan sebanyak 61 konsumen 61, dan paling sedikit adalah laki-laki sebanyak 39 konsumen 39. 2. Usia Klasifikasi konsumen penelitian berdasarkan usia, dapat dilihat pada data yang tersaji dalam tabel berikut :