34
E. Kerangka Pikir
Pada umumnya dalam pelaksanaan pembelajaran PKn di sekolah dasar masih bersifat monoton atau kurang kreatif, guru mengajar dengan menerapkan
metode ceramah, pemberian tugas, dan diskusi. Siswa tidak terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa kurang
maksimal. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk melakukan penelitian mengenai penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam
pembelajaran PKn untuk meningkatkan keaktifan siswa. Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini diduga bisa
meningkatkan semangat dalam mengikuti pembelajaran dan bisa membuat siswa lebih mengerti tentang materi yang dipelajari. Dalam pelaksanaannya
guru menjelaskan dan memantau siswa dalam berkelompok dan berdiskusi. Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota
dalam suatu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi pelajaran dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran yang
mendorong siswa untuk belajar lebih aktif, dalam arti siswa dituntut untuk berpikir tentang suatu persoalan dan mencari sendiri cara penyelesaiannya,
sehingga siswa akan terlatih untuk selalu menyampaikan pendapatnya, pengetahuan dan pengalaman belajar siswa. Pengetahuan yang diperoleh oleh
siswa dapat dibentuk melalui peran aktif siswa pada saat mengikuti proses
35
pembelajaran. Dengan cara belajar yang lebih menekankan pada aktivitas siswa.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan karakteristik siswa SD, siswa SD usia 7-12 tahun adalah siswa yang berpikir konkret dan senang
bermain secara berkelompok. Melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa belajar berkelompok dengan teman kelompoknya untuk
berdiskusi baik dalam kelompok ahli maupun kelompok asal. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diharapkan dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran PKn.
F. Hipotesis Tindakan