Penelitian Pengembangan Deskripsi Teori

21 anorganik yang digunakan adalah pupuk urea, sedangkan pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk urea yang melebihi batas menyebabkan Eisenia foetida cacing tanah menjadi mati, sedangkan penggunaan pupuk kandang sapi membuat Eisenia foetida cacing tanah dapat berkembang biak.

4. Penelitian Pengembangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum, sedangkan pengembangan adalah upaya untuk meningkatkan mutu sesuatu agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern. Penelitian berasal dari bahasa Inggris “research” yang berarti mencari kembali sesuatu secara dinamis dan progresif Achmad Gunaryo dalam Asmani, 2011:17. Pengembangan dalam pengertian secara umum, berarti pertumbuhan, yaitu proses atau cara perubahan secara bertahap dan teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki. Pengertian pengembangan tersebut kemudian ditetapkan dalam berbagai praktik dan bidang kajian. Penelitian dasar basic research dilakukan untuk menemukan pengetahuan baru tentang fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, sedangkan untuk menemukan pengetahuan baru tentang praktik-praktik pendidikan dilakukan penelitian terapan applied research. Di antara penelitian dasar dan penelitian 22 terapan terdapat sebuah kesenjangan, oleh karena itu penelitian dan pengembangan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kesenjangan itu. Borg Gall Arifin, 2012:127, mengemukakan “research and development is a powerful strategy for improving practice, it is a process used to develop and validate educational products”, artinya penelitian dan pengembangan merupakan strategi ampuh untuk meningkatkan praktik, dan penelitian pengembangan merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hal itu didukung oleh pernyataan Sukmadinata 2006:164, bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proseslangkah- langkah yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Di dalam penelitian pengembangan terdapat macam-macam model pengembangan. Beberapa model pengembangan, adalah: model prosedural, model konseptual, model teoritik dan model Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation ADDIE. Model prosedural merupakan model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk, sedangkan model konseptual yaitu model yang bersifat analitis yang memberikan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan antara komponen. Model teoritik merupakan model yang menunjukkan hubungan perubahan antara peristiwa, sedangkan model ADDIE menurut Aldoobie 2015 adalah model pendekatan yang membantu 23 desainer untuk membuat dan mengembangkan desain pengajaran yang efektif dan efisien pada setiap produk pembelajaran. Model ADDIE Mulyatiningsih, 2012:200 dikembangkan oleh Dick Carry untuk merancang sistem pembelajaran. Model ini dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengembangan produk seperti model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan bahan ajar. Sesuai dengan namanya, model ADDIE terdiri dari 5 tahapan, yaitu: A analysis atau analisis, D design atau desain, D development atau pengembangan, I implementation atau implementasi, dan E evaluation atau evaluasi Pribadi, 2011:125. Tahap analisis terdiri dari dua tahap, yaitu: tahap analisis kinerja dan analisis kebutuhan. Analisis kinerja merupakan analisis untuk mengetahui masalah yang dihadapi apakah memerlukan solusi pemecahan masalah atau tidak, sedangkan analisis kebutuhan dilakukan karena adanya masalah, misalnya pembelajaran yang dilakukan sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini. Tahap disain merupakan tahap ke dua dalam model ADDIE. Pada tahap ini, peneliti mengklarifikasi produk, metode atau model yang didesain. Kegiatan ini dimulai dengan merancang produk, serta metode atau model yang akan dikembangkan dalam penelitian pengembangan. Tahap pengembangan berisi kegiatan merealisasikan rancangan produk, metode atau model yang masih berupa konsep menjadi suatu produk. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat dan memodifikasi produk, metode atau 24 model yang akan dikembangkan. Hasil dari pengembangan produk ini diharapkan sudah siap diimplementasikan. Implementasi merupakan tahap ke empat dalam model ADDIE. Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan hasil produk, model atau metode yang dirancang dan dikembangkan dalam keadaan yang sebenarnya. Tujuan utama pada tahap ini, adalah melakukan uji coba produk guna menjamin tercapainya tujuan pengembangan produk untuk mengatasi kesenjangan. Pada tahap evaluasi, produk, metode atau model yang dirancang dan dikembangkan dinilai untuk mengetahui kelayakannya. Hasil itu digunakan untuk melihat dampak penggunaan produk, metode atau model yang telah dikembangkan terhadap para pengguna atau sasaran.

5. Ringkasan Produk yang Dikembangkan