Buku Pengayaan Deskripsi Teori

12

2. Buku Pengayaan

Berdasarkan Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016, buku yang digunakan oleh satuan pendidikan terdiri atas buku teks pelajaran dan buku non teks pelajaran. Buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai KI dan dinyatakan layak oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan pada satuan pendidikan. Buku non teks pelajaran adalah buku pengayaan untuk mendukung proses pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan dan jenis buku lain yang tersedia di perpustakaan sekolah. Menurut Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, 2012 Buku non teks pelajaran terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: a buku pengayaan, b buku referensi, dan c buku panduan pendidik. Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi. Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh informasi ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya secara luas dan mendalam. Buku panduan pendidik adalah buku yang memuat prinsip, prosedur, deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran untuk digunakan oleh para pendidik. Buku pengayaan dapat digunakan sebagai buku rujukan standar mata pelajaran tertentu. Hal itu dikarenakan buku pengayaan sangat penting untuk menambah wawasan peserta didik selain pengetahuan yang didapatkan dari buku teks. Pernyataan itu didukung oleh Peraturan Menteri Pendidikan Permendik Nomor 2 Tahun 2008 pasal 6, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peserta 13 didik, pendidik dapat menganjurkan peserta didik untuk membaca buku pengayaan dan buku referensi. Buku pengayaan di masyarakat sering dikenal dengan istilah buku bacaan atau buku perpustakaan. Buku ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan pengetahuan pembacanya. Materi yang disajikan di dalam buku pengayaan harus memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan IPTEK, keterampilan, dan membentuk kepribadian peserta didik, pendidik, pengola pendidikan maupun masyarakat. buku pengayaan memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dari buku lain, yaitu Kemenristekdikti, 2012: a. Buku-buku yang dapat digunakan di sekolah, namun bukan merupakan buku pegangan pokok bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; b. Buku pengayaan pelajaran tidak menyajikan materi yang dilengkapi dengan instrumen evaluasi dalam bentuk tes atau ulangan, latihan kerja LKS atau bentuk lainnya yang menuntut pembaca melakukan perintah-perintah yang diharapkan penulis untuk mengukur pemahaman terhadap bahan bacaan sebagai pembelajaran; c. Penerbitan buku pengayaan pelajaran tidak dilakukan secara serial berdasarkan tingkatan kelas; d. Materi atau isi dalam buku pengayaan pelajaran terkait dengan sebagian atau salah satu SK atau KD yang tertuang dalam Standar Isi SI; e. Materi atau isi buku pengayaan pelajaran dapat dimanfaatkan oleh pembaca dari semua jenjang pendidikan dan tingkatan kelas; 14 f. Materi atau isi buku pengayaan pelajaran cocok untuk digunakan sebagai bahan pengayaan, atau rujukan, atau panduan dalam kegiatan pendidikan atau pembelajaran. Buku pengayaan pengetahuan adalah buku-buku yang berisi materi yang dapat memperkayamenambahkan wawasan dan mengembangkan pengetahuan knowledge development pembaca, baik di bidang ilmu pengetahuan alam maupun bidang ilmu pengetahuan sosial yang menjadi bidang kajian buku pengayaan. Buku pengayaan keterampilan adalah buku-buku yang berisi tentang materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan kemampuan atau keterampilan dasar para pembaca untuk dapat berkarya secara mandiri. Buku pengayaan kepribadian adalah buku- buku yang berisi tentang materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan kualitas kepribadian sikap atau pengalaman batin pembaca sehingga diharapkan terbentuk pembaca dengan pribadi yang berwibawa, arif, berbudi luhur, dan dewasa. Buku pengayaan pengetahuan memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan buku pengayaan yang lain, yaitu Pusat Perbukuan, 2007: a. Menyajikan materi yang bersifat nyata; b. Pengembangan materi bacaan bertumpu pada ilmu yang dikembangkan; c. Dapat mengembangkan berbagai pengetahuan seperti pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Buku sebagai sumber belajar harus memenuhi standar mutu buku yang berkualitas baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian kualitas buku yang memenuhi persyaratan penilaian buku. Setiap buku pengayaan harus memenuhi unsur-unsur yang telah ditetapkan, yaitu: kulit buku, bagian awal, bagian isi, dan 15 bagian akhir. Agar unsur-unsur yang ditetapkan memenuhi syarat buku pengayaan pengetahuan harus dinilai berdasarkan Instrumen Penilaian Buku Pengayaan Pengetahuan, yang terdiri atas aspek: lingkup materi, penyajian materi, bahasa, dan grafika. Tabel 2. Aspek Penilaian Buku Pengayaan Pangetahuan. Aspek Aspek yang dinilai a. MateriIsi: 1. Materiisi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional; 2. Materiisi tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; 3. Materiisi merupakan karya orisinal bukan hasil plagiat, tidak menimbulkan masalah SARA dan tidak diskriminasi gender; 4. Materiisi memiliki kebenaran keilmuan, sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan akurat; 5. Materi isi memaksimalkan penggunaan sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan erat dengan konteks ke-Indonesia-an. b. Penyajian 1. Penyajian materiisi dilakukan secara runtun, bersistem, lugas, mudah dipahami; 2. Penyajian materiisi mengembangkan karakter, kecakapan akademik, kreativitas, kewirausahaan, ekonomi kreatif, dan kemampuan berinovasi; 3. Penyajian materiisi menumbuhkan motivasi untuk mengetahui lebih jauh. c. Bahasa 1. Bahasa yang digunakan etis, estetis, komunikatif dan fungsional, sesuai dengan sasaran pembaca; 2. Bahasa ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat, dan paragraf sesuai dengan kaidah dan istilah yang digunakan baku. d. Grafika 1. Tata letak unsur grafika estetis, dinamis, dan menarik serta menggunakan ilustrasi yang memperjelas pemahaman materiisi buku; 2. Tipografi yang digunakan mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi Sumber: Pusat Perbukuan 2014 16

3. Pupuk