9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Kimia SMK
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi
menjadi 7 jenis pendidikan, yaitu: pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Pendidikan menengah di Indonesia terbagi menjadi
dua, yaitu pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Menurut Peraturan Pemerintah PP Nomor 29 Tahun 1990, pendidikan menengah
kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
Dalam prosesnya pendidikan menengah kejuruan menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Pernyataan itu
didukung oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, bahwa kegiatan pembelajaran dalam pendidikan
menengah kejuruan harus dapat mendukung tumbuh kembangnya peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Hal itu berbeda
dengan pendidikan menengah umum yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan siswa.
Sesuai dengan bentuknya, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013, pendidikan menengah kejuruan
10
dibagi dalam 9 bidang keahlian, yaitu: Teknologi dan Rekayasa, Energi dan Pertambangan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kesehatan dan Pekerjaan
Sosial, Agribisnis dan Agroteknologi, Kemaritiman, Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, serta Seni dan Industri Kreatif. Tabel 1. menunjukkan jumlah Program
Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian masing-masing bidang keahlian. Tabel 1. Jumlah Program Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian di SMK
No Bidang Keahlian Jumlah Program
Studi Keahlian Jumlah Kompetensi
Keahlian 1
Teknologi dan Rekayasa 13
58 2
Energi dan Pertambangan 3
6 3
Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 6
4 Kesehatan dan Pekerjaan
Sosial 5
7 5
Agribisnis dan
Agroteknologi 6
20 6
Kemaritiman 4
10 7
Bisnis dan Manajemen 3
5 8
Pariwisata 4
8 9
Seni dan Industri Kreatif 8
22
Salah satu bidang keahlian yang diselanggarakan oleh SMK adalah Agribisnis dan Agroteknologi. Di dalam bidang itu terdapat 6 Program Studi
Keahlian, yaitu: Agribisnis Tanaman, Agribisnis Ternak, Kesehatan Hewan, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Teknik Pertanian dan Kehutanan. SMK
Pertanian merupakan sekolah yang mengembangkan bidang keahlian Agribisnis dan Agroteknologi, salah satu contohnya adalah SMK Negeri 1 Pandak, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Pada SMK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan C terdiri atas:
Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian C1; Kelompok Mata Pelajaran
11
Dasar Program Keahlian C2; dan Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian C3. Mata pelajaran kimia merupakan Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian
C1 pada SMK Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi. Pelajaran kimia yang terdapat di dalam SMK sangatlah berbeda dengan
pelajaran kimia yang terdapat di SMA. Di SMK materi pelajaran kimia yang diajarkan merupakan materi pelajaran kimia produktif, sedangkan di SMA materi
pelajaran kimia yang diajarkan merupakan materi pelajaran kimia adaptif. Materi pelajaran kimia produktif merupakan materi-materi pelajaran kimia yang
menunjang tujuan SMK, sedangkan materi pelajaran kimia adaptif adalah materi- materi pelajaran kimia di SMA yang sesuai dengan Kompetensi Inti KI dan
Kompetensi Dasar KD berdasarkan Permendikbud No 24 Tahun 2016 tentang KI KD Kurikulum 2013.
Berdasarkan hasil analisis silabus SMK Negeri 1 Pandak, mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura terdapat
Standar Kompetensi Memupuk sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Di dalam pembelajaran memupuk terdapat komponen-komponen materi
kimia yang terlibat. Contohnya: materi pembelajaran kandungan unsur hara, sumber unsur hara, jenis-jenis unsur hara tanaman terdapat materi kimia yang
terkait, yaitu materi kimia tentang kimia unsur. Selain itu, di dalam materi pembelajaran kebutuhan pupuk terdapat materi kimia mengenai stokiometri kimia.
12
2. Buku Pengayaan