Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintahan yang bersih atau good governance ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Suatu pemerintahan yang baik harus membuka pintu yang seluas-luasnya agar semua pihak yang terkait dalam pemerintahan tersebut dapat berperan serta atau berpartisipasi secara aktif. Jalannya pemerintahan harus diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan pemerintahan tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Mardiasmo 2002: 17 “ good governance adalah suatu konsep pendekatan yang berorientasi kepada pembangunan sektor publik oleh pemerintaha n yang baik”. Sedangkan menurut Mahsun, dkk 2013: 20 “ good governance merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada organisasi sektor publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjalankan aspek-aspek fungsional dari pemerintahan secara efektif dan efisien ”. Good governance dapat terwujud apabila diperlukan adanya akuntabilitas di organisasi sektor publik dan untuk mewujudkan akuntabilitas tersebut dibutuhkan kerja sama yang baik antar departemen yang bersangkutan Ryan, 2004. 2 Pemerintah mengeluarkan TAP MPR RI Nomor XIMPR1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dan Undang-Undang No 28 Tahun 1999 untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai tindak lanjut dari produk hukum tersebut kemudian diterbitkanlah Instruksi Presiden Republik Indonesia Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Kinerja instansi pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik LAKIP 2015. Akuntabilitas merupakan konsep yang kompleks yang lebih sulit mewujudkannya daripada memberantas korupsi. Terwujudnya 3 akuntabilitas publik mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih menekankan pada pertanggungjawaban horisontal horizontal accountability yaitu pertanggungjawaban kepada masyarakat luas, bukan hanya sekedar pertanggungjawaban vertikal vertical accountability yaitu pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi . Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan DPUP merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki misi meningkatkan layanan sarana, prasarana, penataan bangunan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaannya. Dalam mewujudkan misi tersebut diperlukan nilai- nilai yang melandasi jalannya pemerintahan yang baik yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi. Misi tersebut dapat terlaksana apabila mengacu juga pada pedoman yang berlaku. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan wajib menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP yang merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kinerjanya yang disampaikan setiap akhir tahun anggaran. Laporan tersebut menguraikan tingkat capaian kinerja baik keberhasilan maupun kegagalan semua program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis melakukan penelitian mengenai “Analisis Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 29 Tahun 2010 ” Studi kasus pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman.

B. Rumusan Masalah