Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Saran

60

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. PERMENPAN memiliki sepuluh unsur yang harus dipenuhi yaitu ikhtisar eksekutif, pendahuluan, perencanaan dan perjanjian kinerja, akuntabilitas kinerja, rencana strategis, formulir rencana kinerja RKT, indikator kinerja utama IKU, formulir perjanjian kinerja, penutup serta lampiran. Dari sepuluh unsur yang diteliti, satu unsur tidak dapat dipenuhi dan tiga unsur tidak sesuai dengan format yang terdapat pada peraturan. Unsur yang tidak dapat dipenuhi oleh DPUP adalah bagian ikhtisar eksekutif. Tiga unsur yang tidak sesuai dengan format pada peraturan yaitu pendahuluan, penutup serta lampiran. Pengimplementasian format penyusunan LAKIP DPUP belum terlaksana secara optimal. LAKIP DPUP masih memiliki kekurangan- kekurangan yang masih harus diperbaiki. Kekurangan-kekurangan tersebut disebabkan karena kurangnya informasi tertulis mengenai format penyusunan LAKIP. Kendala lainnya terletak pada sumber daya manusia yang terbatas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah informasi tertulis dalam peraturan sangat terbatas. Tidak terdapat penjelasan secara rinci mengenai unsur-unsur penyusunan LAKIP yang digunakan untuk analisis. Dalam peraturan hanya dijelaskan secara umum mengenai unsur-unsur penyusunan LAKIP. Hal tersebut menyebabkan data yang diperoleh sangat terbatas.

C. Saran

Beberapa saran yang diberikan penulis terkait penelitian ini adalah: 1. Bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman a. LAKIP Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman sebaiknya mengikuti semua format dan isi yang terdapat pada peraturan. Terutama yang terkait dengan format penyusunan LAKIP supaya LAKIP yang dihasilkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman lebih akuntabel. b. Perlu adanya pengembangan SDM khususnya dari segi pendidikan dan pengetahuan untuk mengatasi beberapa kendala yang terjadi dalam penyusunan LAKIP untuk mendapatkan hasil yang optimal. 2. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian ini dengan melakukan analisis LAKIP secara menyeluruh dan meneliti LAKIP untuk beberapa tahun. Hal tersebut diharapkan dapat mengetahui perkembangan penerapan PERMENPAN dari tahun ke tahun serta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 mengevaluasi LAKIP pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Erlangga, Jakarta. Dokumen Pelaksana Anggaran Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman Tahun 2015. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan. Efferin, S. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta, Bandung. Ghony, M. Djunaedi dan Fauzan Almanshur. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Ar-Ruzz Media, Yogyakarta Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239IX682003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 122015 Tentang Pedoman Atas Implementasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Tahun 2015. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. : Andi, Yogyakarta. Mahsun, Mohamad. 2014. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama . BPFE, Yogyakarta. _______ . 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Edisi Pertama . Erlangga, Jakarta. _______ . 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta. _______ . 2013. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta. Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Peraturan Bupati Sleman No.24.1 Tahun 2014. Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Permendagri No.34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri. 64 Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. AR-Ruzz Media, Yogyakarta. Renyowijoyo, Muindro. 2003. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba. Mitra Wacana Media, Jakarta. Ryan, Christin dan Peter Walsh. 2004. Collaboration of Public Sector Agencies Reporting and Accountability Challenges Vol.17, No 7: 621 – 631. International Journal of Public Sector Management , Vol.17, No 7: 621 – 631. Spillane, James J. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. CV Alfabet, Bandung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 LAMPIRAN 66 Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian 67 Lampiran 2: Surat Keterangan Selesai Penelitian 68 Lampiran 3: Daftar Pedoman Wawancara DAFTAR PEDOMAN WAWANCARA 1. Apa tujuan dari di buatnya LAKIP? 2. Data apa saja yang dibutuhkan dalam menyusun LAKIP ? 3. Dokumen pendukung apa saja yang digunakan untuk menyusun LAKIP? 4. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan LAKIP? Adakah susunan tim penyusun LAKIP? Adakah SK tim penyusun LAKIP? 5. Bagaimana proses atau langkah-langkah penyusunan LAKIP ? 6. Pedoman apa yang digunakan dalam menyusun LAKIP selain PERMENPAN dan UU no.28 th 1999? 7. Apakah setiap tahun pedoman yang digunakan berbeda-beda atau sama ? 8. Berapakah anggaran yang dibutuhkan untuk menyusun LAKIP? misal untuk kegiatan belanja pegawaioperasional pegawai honorarium, lembur pegawai, belanja barang dan jasa fotocopy, konsumsi, alat tulis, BBM ? 9. Bagaimana mekanisme pelaporannya? Melibatkan pihak yang berwenang membuat, menerima LAKIP serta pengguna? Pertanggung jawabannya kemana saja? 10. Apakah dalam menyusun LAKIP telah memperhatikan indikator kinerja seperti input, output, benefit dan impacts ? 11. Selama ini apakah dalam menyusun LAKIP benar-benar telah mengikuti peraturan yang berlaku? 12. Dalam menyusun LAKIP apakah DPUP telah mematuhi prinsip-prinsip LAKIP jujur, obyektif, akurat, dan transparan ? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Lampiran 3: Daftar Pedoman Wawancara lanjutan 13. Apakah LAKIP sudah disampaikan tepat waktu? selambat-lambatnya 3 bulan sekali setelah tahun anggaran berakhir? Jika terlambat apa sanksinya? 14. Adakah evaluasi kinerja di DPUP ? 15. Ada atau tidak penyalahgunaan jabatan? Adakah jaminan terhadap kepatuhan hukumperaturan kebijakan sanksi ?. 16. Dalam proses penyusunan LAKIP, apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik? Baik dalam hal sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi? 17. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penyusunan LAKIP? 18. Solusi apa yang dilakukan oleh DPUP dalam mengatasi kendala-kendala yang ada? 70 Lampiran 4: Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Sumber : Peraturan Bupati Sleman Nomor 24.1 Tahun 2014 71 Lampiran 5: LAKIP Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman 72 KATA PENGANTAR yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat S Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman. Laporan ini dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai tindak lanjut TAP MPR RI Nomor XIMPR1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Koalisi dan Nepotisme serta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pejabat eselon II kepada Bupati Sleman tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang telah dirumuskan. Kami sadar dalam penyusunan Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, masukan dan saran dari semua pihak terkait sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan LAKIP pada tahun berikutnya. Sleman, 25 Januari 2016 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Kabupaten Sleman Ir. H. Nurbandi NIP. 19561206 198603 1 005 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi 1

C. Gambaran Umum Pelayanan

6 D. Sumber Daya Manusia 7 E. Prasarana dan Sarana 7 F. Keuangan 9 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 14 B. Indikator Kinerja Utama IKU 22 C. Rencana Kinerja Tahunan RKT 34

D. Perjanjian Kinerja

39 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja 46 B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis 46

C. Capaian Kinerja atas IKU

51 D. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis 56 E. Akuntabilitas Keuangan 99 BAB IV PENUTUP 109 LAMPIRAN - Perjanjianan Kinerja - Pengukuran Kinerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang