22
dari konseling perorangan? Satu hal yang paling pokok ialah dinamika interaksi sosial yang dapat berkembang dengan intensif dalam suasana kelompok. Di
situlah keunggulan konseling kelompok. Melalui dinamika interaksi sosial yang terjadi di antara anggota kelompok, masalah yang dialami oleh masing-masing
individu anggota kelompok dicoba untuk dientaskan.
36
3. Implementasi Konseling Individu dan Konseling Kelompok
Layanan konseling individu dan konseling kelompok menempuh tahap- tahap sebagai berikut perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi,
tindak lanjut, dan laporan.
37
Selanjutnya, implementasi layanan konseling individu maupun layanan konseling kelompok, sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan layanan konseling secara umum, titik perbedaannya terletak pada pendekatan yang dilakukan atau dilaksanakan, di mana dalam layanan konseling
individu dan kelompok ini pendekatan yang dilakukan berpedoman dan bukan dilakukan tanpa prosedur dan sudah mempunyai aturan pengimplementasiannya.
Sebagaimana Saiful Akhyar mengemukakan bahwa pendekatan yang dimaksud sebagai upaya bagaimana klienkonseli diperlakukan dan disikapi dalam
penyelenggaraan konseling Islami.
38
Dalam hal ini Lahmuddin Lubis mengemukakan, pendekatan konseling Islami dengan merangkum beberapa ayat
Alquran maupun Hadis Rasul saw. yang dapat digunakan oleh konselor dalam rangka memberikan bantuan dan pertolongan kepada klien yang bermasalah
dengan pendekatan konseling Islami, yaitu:
39
a. Pendekatan Nasihat
Setiap pemberian bantuan kepada konseli, setiap pembimbing atau konselor memberikan bantuan melalui nasihat kepada orang yang mempunyai
masalah. Pemberian nasihat seperti ini sangat relevan dengan berlandaskan kepada Alquran yang berbunyi:
36
Ibid.
37
Tohirin, Bimbingan, h. 185.
38
Saiful, Konseling, h. 98.
39
Lahmuddin, Bimbingan, h. 71-82.
23
Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran
”.
40
b. Pendekatan al-Mau’izhatul al- asanah nasehat yang baik
Dalam rangka memberikan bantuan dan layanan konseling kepada konseli, baik layanan secara individual maupun kelompok yang bermasalah, hendaklah
dilakukan dengan pengajaran dan cara pemberian nasihat yang baik. Hal yang demikian itu, sesuai dengan firman Allah Swt. dalam Alquran surat ali-Imran ayat
159 yang berbunyi:
فعاف كل ح م ا ُضف ا بلقلا ظيلغ اًظف ت ك ل م ل ت ل هَ م ة حر ا بف يف مهر اش م ل رفغتسا م ع
ُبحي هَ ه إ هَ ىلع لهك تف تمزع اذإف رمأا يلّك ت لا
٩٥١
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka m
enjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma‟afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berta wakkal kepadaNya”.
41
Berdasarkan ayat di atas, maka dapat kita pahami Islam mengajarkan manusia untuk berlaku lemah lembut dalam menyampaikan kebenaran bukan
dengan cara yang kasar, dan bermusyawarahlah dalam menyelesaikan urusan, bermusyawarah yang juga tidak terlepas dalam pelaksanaan konseling yaitu
sebuah bentuk pelaksanaan konseling kelompok. Ketika dalam menyelesaikan masalah tanpa musyawarah pastinya akan jadi suatu masalah baru, apabila
40
Departemen Agama RI, Al- Qur‟an, h. 601.
41
Departemen Agama RI, Al Qur ‟an, h. 72.
24
masalah seperti ini dibiarkan berlarut-larut tidak mustahil akan sampai ke level gejala penyakit jiwa. Pernyataan ini senada dengan firman Allah swt.:
Artinya: “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka
berdusta ”.
42
c. Pendekatan al- u dalah