Wawancara Dokumentasi Alat dan Teknik Pengumpulan Data

42 Sebagai cara dalam memperoleh data akurat pada penelitian ini, peneliti langsung hadir ke lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Islamic Centre Jl. Willem Iskandar, Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang Sumatera Utara. Peneliti tidak mungkin bisa mengetahui sesuatu yang sedang terjadi atau yang sedang dilaksanakan terkecuali denga melihat sendiri keadaan dilapangan, mendengarkan sendiri atau merasakan sendiri. Hal ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi terlibat. Menurut Pendapat S. Margono dalam Zuriah, “Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian ”. 70 Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Metode ini di gunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar penulis memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang di teliti. Berdasarkan pengertian di atas dapat di pahami bahwa observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana penulis melihat dan mengamati secara seksama terhadap gejala yang tampak pada informan penelitian, sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer pengamat. Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik tentang implementasi layanan konseling individu dan konseling kelompok untuk pembinaan akhlak siswa Madrasah Aliyah Islamic Centre.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan. 71 Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang amat ampuh. Metode ini memberikan kesempatan interaksi satu persatu antara peneliti pengumpul data dan individu-individu yang sedang dikaji. 72 Wawancara cara 70 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h. 173. 71 Moleong, Metodologi, h. 186. 72 Abbas Tashakkori dan Charles Teddlir, Mixed Metodology, Mengombinasikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 168. 43 menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan metode tanya jawab lisan, secara tatap muka dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan defenisi di atas, dapat diartikan bahwa wawancara adalah komunikasi antara dua arah yang dilakukan dua orang atau lebih untuk memperoleh keterangan. Wawancaranya bisa berupa pertanyaan umum lalu kemudian dikembangkan pada waktu sedang melakukan wawancara ataupun sesudah melakukan wawancara sebagai bahan untuk melaksanakan wawancara selanjutnya. Dan alasan peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data dengan wawancara ini peneliti menganggap bahwa dengan menggunakan wawancara secara mendalam subyek yang dijadikan penelitian lebih terbuka serta bebas dalam mengungkapkan pandangannya tentang masalah penelitian tersebut.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku-buku, majalah, agenda dan sebagainya 73 . Dokumen yaitu setiap bahan tertulis ataupun catatan, foto atau gambar, film dari peristiwa yang sudah berlalu, sebagai pelengkap dari observasi yang telah dilakukan. Dokumen biasanya dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, juga digunakan sebagai alat untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. 74 Dan dokumen ini dapat mengungkapkan bagaimana subjek mendefenisikan dirinya sendiri, lingkungan dan situasi yang dihadapinya pada suatu saat dan bagaiman kaitan antara defenisi tersebut dengan orang-orang disekelilingnya dengan tindakan-tindakannya. Cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, termaksud juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian . Dibandingkan dengan metode lain metode ini tidak begitu sulit, dalam artian apabila terdapat kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah . Metode dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah absensi, catatan 73 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, h. 231. 74 Moleong, Metodologi, h. 208. 44 kasus siswa dan segala data yang menunjang keadaan siswa yang sedang di teliti. Dokumentasi yang digunakan peneliti adalah berupan surat-surat atau data-data dari sekolah mengenai data guru, siswa, fasilitas sekolah dan surat bukti kegiatan yang dikeluarkan sekolah dan foto-foto kegiatan yang dilakukan peneliti selama di lapangan.

F. Teknik Penjaminan Keabsahan Data