Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Data

47 3. Menarik KesimpulanVerifikasi. Setelah data disajikan yang juga dalam rangkaian analisis data, maka proses selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Proses verifikasi dalam hal ini adalah tinjauan ulang terhadap catatan lapangan, tukar pikiran dengan teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektivitas. Tegasnya, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi merupakan suatu jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang umum disebut analisis.

H. Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Data

Untuk memperoleh pengakuan terhadap hasil penelitian ini terletak pada keabsahan data penelitian yang telah dikumpulkan. 1. Kredibilitas Untuk mencapai kredibilitas yang diharapkan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Perpanjangan Pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. b. Triangulasi, yaitu mengecek kebenaran data yang diperoleh dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain tentang hal yang sama pada fase penelitian lapangan dalam waktu yang berlainan. c. Peer deberfing adalah pembicaraan dengan kolega yakni kegiatan untuk membahas atau mendiskusikan hasil penelitian dengan teman- teman sejawat atau kolega. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan-masukan yang objektif baik berupa saran maupun kritikan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat kepercayaan peneliti. d. Penggunaan bahan referensi dilakukan sebagai pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Kalau data dari hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. 48 Jika berkaitan dengan interaksi manusia, perlu didukung dengan foto- foto atau dokumen autentik sehingga menjadi lebih dapat dipercaya. e. Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan. 1. Transferabilitas Transferabilitas memperhatikan kecocokan arti fungsi unsur-unsur yang terkandung dalam fenomena study dan fenomena lain di luar ruang lingkup study. Cara yang ditempuh untuk menjamin keteralihan transferability ini adalah dengan melakukan uraian rinci dari data ke teori, atau dari kasus ke kasus lain, sehingga pembaca dapat menerapkannya dalam konteks yang hampir sama. 2. Dependabilitas Sesuai dengan konsep trustworthiness, dependabilitas diidentik dengan realibilitas keterandalan. Dalam penelitian ini dependabilitas dibangun sejak pengumpulan data dan analisis data lapangan serta saat penyajian data laporan penelitian. Dalam pengembangan desain keabsahan data dibangun mulai dari pemilihan kasus dan fokus, melakukan orientasi lapangan dan pengembangan kerangka konseptual. 3. Konfirmabilitas Konfirmabilitas dalam penelitian kualitatif disebut dengan objektifitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif jika penelitian telah disepakati orang banyak. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penilitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Karena dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada tapi hasilnya ada. Sehingga peneliti berusaha agar hasil penelitian di Madrasah Aliyah Islamic Centre ini sesuai dengan data yang sebenarnya. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Temuan Umum Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara

Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara adalah sebuah organisasi sosial non-politik yang bergerak dibidang pengembangan keislaman di Sumatera Utara yang secara resmi berdiri pada tahun 1982 yang diketuai oleh H. Abdul Manan Simatupang yang beralamat di Jl. Willem Iskandar, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang Sumatera Utara. Pada mulanya Yayasan Islamic Centre membukan program pengkaderan Ulama di Sumatera Utara yang diperuntukkan bagi para alumni pondok pesantren Madrasah AliyahSederajat dengan masa belajar selama 3 tahun per angkatan. Seiring dengan perjalanannya, pada Januari 1989 Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara mengembangkan programnya dengan membuka program Tahfizh Alquran k husus putra yang siberi nama “Madrasah Tahfizhil Quran Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara”. Kemudian pada tahun 2002 dikembangkan dengan membuka tahfizh untuk putri. Sampai saat ini, Madrasah ini sudah mencetak lebih dari 160-an hafidzhhafidzhah yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara dan Provinsi tetangga seperti Nangroe Aceh Darussalam NAD, Riau dan Sumatera Barat. Pada awalnya dibukanya Madrasah Tahfizhil Quran Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara, setiap siswa tidak diperbolehkan mengikuti pendidikan formal diluar madrasah karena hal ini ditakutkan peserta didik terkontaminasi dengan dunia luar yang serba fantasi, begitu juga arus globalisasi informasi lintas geografi dan budaya uang semakin deras terjadi saat ini, mau tidak mau menimbulkan dampak tersendiri yang tidak selalu positif bagi kehidupan remaja dan pelajar. Padahal pada posisi yang elementer mereka diharapkan mampu memelihara dan melesrtarikan tradisi, cara pandang, dan asfek-asfek moralitas luhur bangsa Indonesia. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, 10 tahun trakhir ini diambil kebijakan dengan memberikan dispensasi