82
b. Wawancara, observasi dan studi dokumen terkait kendala dalam
implementasi konseling individu di Madrasah Aliyah Islamic Centre
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi dokumen peneliti tentang apa saja kendala implementasi konseling individu di Madrasah Aliyah
Islamic Centre, maka didapati hasil temuan yang akan diuraikan sebagai berikut:
1 Wawancara dengan kepala Madrasah Aliyah YIC
Ketika peneliti memberikan pertanyaan kepada kepala Madrasah tentang kendala yang dihadapi guru BK bimbingan dan konseling dalam
pengimplementasian konseling individu, maka kepala madrasah Madrasah Aliyah Islamic Centre Abdul Rahim Gea, MA memberikan
penjelasannya sebagai berikut: Kendala pada bagian sarana prasarana termasuk ruangan
bimbingan dan konseling yang terlalu sempit, ruangan yang kurang kondusif untuk melakukan layanan konseling individu,
terlalu banyak peserta didik yang harus dihadapi sedangkan di sekolah kita hanya satu guru pembimbing untuk menangani
hampir 296 orang peserta didik.
85
2 Wawancara dengan guru BK Madrasah Aliyah YIC
Pernyataan kepala Madrasah Aliyah Islamic Centre dipertegas oleh guru pembimbing guru BK Harun Nasution, S.Pd.I, lalu guru BK
bimbingan konseling menjelaskan sebagai berikut: Kendala yang lebih spesifik terdapat pada ruangan bimbingan
dan konseling yang kurang mengizinkan, sempit, kurang nyaman, panas karena tidak AC, dan kurangnya guru
pembimbing.
86
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan kepala Madrasah dan guru pembimbing mengenai kendala yang dihadapi
dalam implementasi konseling di Madrasah Aliyah Islamic Centre, lalu
85
Wawancara dengan kepala Madrasah Abdul Rahim Gea, MA, di ruang Kepala Madrasah Aliyah YIC Sumatera Utara pada tanggal 05 Desember 2016 pukul 09:56-10:15 Wib.
86
Wawancara dengan guru BK Harun Nasution, S.Pd.I di ruang BK pada tanggal 07 Desember 2016 pukul 09:00-09:25 Wib.
83
peneliti mendapatkan informasi bahwa kendala terdapat pada ruangan bimbingan dan konseling yang kurang kondusif berupa ruangan yang
kurang nyaman, kurang alat-alat konseling, dan kekurangan guru pembimbing. Kesimpulan dari wawancara tentang hambatan dalam
implementasi konseling individu menemukan kasus negatif atau kasus yang tidak diharapkan, yaitu kurang kondusif ruangan bimbingan dan
konseling dan kekurangan guru pembimbing.
5 Observasi
Sesudah melaksanakan wawancara mengenai kendala dalam pengimplementasian konseling individu oleh guru pembimbing guru
BK di Madrasah Aliyah Islamic Centre, peneliti tidak menititikberatkan pencarian data hanya sebatas dengan wawancara saja, peneliti juga
melakukan observasi ke lapangan mengenai jawaban yang dari pertanyaan yang diajukan peneliti kepada informan. Dari pengamatan
peneliti langsung di lapangan maka didapati temuan sebagai berikut: a
Peneliti menemukan di ruangan bimbingan dan konseling yang kurang nyaman, ruangan yang panas, kurang kondusif, dan yang
kurang memadai untuk implementasi konseling individu. Temuan ini menguatkan informasi yang sebelumnya telah didapati dari
kepala Madrasah dan guru pembimbing yang mengatakan hal senada tentang kurang kondusif ruangan bimbingan dan konseling.
b Peneliti menemukan di ruangan kantor data guru, hanya ada satu
guru pembimbing di Madrasah Aliyah Islamic Centre.
6 Studi Dokumen
Peneliti juga melakukan studi dokumen yakni menghimpun dan menelaah setiap dokumen yang berkaitan kendala dalam implementasi
konseling individu, dalam studi dokumen ini peneliti menemukan dan menghimpun arsip data guru dan foto-foto yang memuat keadaan ruangan
bimbingan dan konseling.
84
c. Wawancara, observasi dan studi dokumen mengenai bentuk