37 dan tindak lanjut prosedur dan intrumen yang akan digunakan untuk menilai
pencapaian belajar peserta didik serta tidak lanjut hasil penilaian.
C. Penilitian Yang Relevan
Menurut Indah Hariati Amakae 2015 Analisis proses perencanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik di SD Negeri
Mongang, Sewon Bantul Yogyakarta. Menunjukkan bahwa guru belum sepenuhnya membuat perencanaan pembelajaran tematik yang sesuai, Karena
tidak melewati tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan pembelajaran tematik, guru tidak membuat pemetaan standar
kompetensi dan kompetensi dasar karena silabus sudah diselesaikan langsung oleh pihak sekolah berdasarkan kurikulum sekolah.
Kendala yang dialami guru saat membuat perencanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik di SD Negeri mongang
Kec.Sewon kab. Bantul Yogyakarta adalah pada saat guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Meskipun dalam silabus sekolah telah
menyediakan standar kopetensi dan kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan. Selain itu, dalam penggunaan pendekatan saintifik dalam
langkah-langkah kegiatan pembelajaran masih bersifat sederhana karena melihat faktor peserta didik yang duduk di kelas rendah masih membutuhkan
bimbingan khusus.
38 Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala tersebut
adalah dengan tetap mengajarkan kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan secara tersendiri.
39
Pedoman Wawancara Untuk Guru
1. Bagai manakah BapakIbu dalam melakukan pemetaan kompetensi dasar?
2. Apa saja yang harus diperhatiakan dalam pemilihan tujuan pembelajaran?
3. Apa sajakah komponen yang terdapat dalam RPP pembelajaran tematik?
4. Bagaimanakah BapakIbu menerapkan jaringan tema pembelajaran tematik?
5. Apakah BapakIbu mengalami kesulitan dalam penyusunan perencanaan
perangkat pembelajaran? 6.
Bagai mana Bapakibu menentukan tema dalam pembelajaran tematik? 7.
Bagai mana Bapak Ibu menentukan sumber belajar? 8.
Bagai mana BapakIbu membuat langkah-langkah pembelajaran? 9.
Adakah BapakIbu mengalami kesulitan dalam penyusunan perangkat pembelajaran tematik?
10. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatiakan dalam penjabaran kompetensi dasar
ke dalam indikator? 11.
Pernahkah BapakIbu mengalami kesulitan dalam menemukan media yang cocok dengan materi yang diajarkan?
12. Apakah upaya yang dilakukan BapakIbu dalam mengatasi kesulitan untuk
menentukan materi dan media? 13.
Adakah BapakIbu mengalami kesulitan dalam penyusunan perencanaan perangkat pembelajaran?
14. Bagaimana BapakIbu menentukan waktu?
15. Apakah BapakIbu senang terhadap pembelajaran tematik dibandingkan KTSP
40 16.
Bagai manakah solusi BapakIbu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam penerapan pembelajaran tematik?
17. Apakah BapakIbu mengalami kesulitan dalam pembelajaran tematik?
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif dengan
pendekatan penelitian
menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif yaitu study yang menekankan pada upaya
investigasi untuk mengkaji secara natural atau alamiah fenomena yang terjadi dalam keseluruhan kompleksitas Moleong. 2007
Suharsimi Arikunto 2002: 243 menjelaskan bahwa penelitian deskritif adalah penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi
mengenai stastus suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian. Senada dengan pendapat Suarsimi Arikunto,
Rosady Ruslan 2008: 12, dalam penilitian deskriptif untuk menggambarkan tentang karateristik ciri-ciri individu, situasi atau kelompok tertentu.
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memperoleh deskripsi data yang disajikan dalam bentuk laporan dan uraian, untuk kemudian
disusun dalam bentuk hasil penelitian deskriptif. Hal ini yang dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat disajikan secara utuh dan menyeluruh. Dalam
penelitian ini akan diungkapkan bagai mana proses penerapan pembelajran tematik di SD Negeri 1 Bluyahan, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
B. Seting Penelitian
Lokasi penelitian adalah SD Negeri 1 Bluyahan, Kecamatan Sewon, Kabupaten bantul, Yogyakarta. Alasan penetapan lokasi ini dikarenakan SD
tersebut sudah menerapkan pembelajaran tematik.