Validitas dan Reliabilitas Instrumen

35 Jawaban Sangat Setuju diberi skor 4, artinya siswa sangat setuju dengan sikap menjaga kebersihan diri. Jawaban Setuju diberi skor 3, artinya siswa setuju dengan sikap menjaga kebersihan diri. Jawaban Sangat Setuju dan Setuju menunjukkan arah positif. Kemudian, jawaban Tidak Setuju diberi skor 2, artinya siswa tidak setuju dengan sikap menjaga kebersihan diri. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1, artinya siswa sangat tidak setuju dengan sikap menjaga kebersihan diri. Jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju menunjukkan arah negatif.

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang baik harus melalui uji validitas. Validitas instrumen harus memenuhi construct validity validitas konstrak, content validity validitas isi dan dan empiric validity validitas empirik. Sugiyono 2007:177 mengemukakan bahwa uji validitas konstrak dapat menggunakan pendapat dari ahli expert judgement, untuk menentukan apakah instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan atau perombakan total. Pengujian validitas isi menggunakan bantuan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai alat ukut dan butir item pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Pada penelitian ini pengujian validitas kontrak instrumen dilakukan oleh dosen yang ahli di bidang kesehatan dan kebersihan diri. Berdasarkan hasil validitas diperoleh beberapa dari butir soal yang dinyatakan kurang sesuai dengan indikator. Dosen ahli menyarankan untuk mengganti pernyataan beberapa butir soal tersebut agar lebih sesuai dengan indikator. 36 Selanjutnya untuk mengetahui tingkat validitas empirik, instrumen diujicobakan pada 30 sampel dengan karakteristik yang sama dengan responden. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan Software SPSS. Azwar dalam Syofian Siregar 2014:77 menjelaskan bahwa suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi lebih besar dari 0,3. Dari hasil ujicoba akan diketahui butir instrumen yang valid dan tidak valid. Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas instrumen dilakukan perhitungan reliabilitas menggunakan bantuan Software SPSS. Sebagai tolok ukur tinggi rendahnya reliabilitas instrumen digunakan klasifikasi menurut Suharsimi Arikunto sebagai berikut : Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Instrumen Besarnya nilai Klasifikasi 0,800 – 1,00 Tinggi 0,600 – 0,800 Cukup 0,400 – 0,600 Agak rendah 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat Rendah Pengambilan keputusan uji reliabilitas :  Apabila suatu variabel koefisien reliabilitasnya 0,6 maka variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel.  Apabila suatu variabel koefisien reliabilitasnya ≤ 0,6 maka variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel Syofian Siregar, 2014:90. Dalam penelitian ini instrumen diujicobakan dahulu sebelum digunakan terhadap objek penelitian. Instrumen diujicobakan pada 30 siswa kelas IV di SD N Gedongkiwo yang menurut peneliti memiliki karakteristik yang sama 37 dengan objek penelitian. Uji validitas dan reliabilitas diolah menggunakan Software SPSS. Dari hasil olah data yang dilakukan didapatkan bahwa sebanyak 36 butir soal dinyatakan valid. Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Faktor Indikator Butir Soal Valid Tidak Valid Sikap menjaga kebersihan diri pada siswa kelas IV SD N Rejowinangun 1  Aspek Kognitif Memahami pentingnya menjaga kebersihan diri. 1, 13, 17, 25, 31, 36 - Mengenal konsep menggunakan alat kebersihan. 4, 8, 12, 16, 20 - Memberi tanggapan mengenai cara menjaga kebersihan diri. 3, 7, 11, 15, 19, 23 - Memberi simpulan tentang akibat tidak menjaga kebersihan diri. 5, 21, 24, 26, 33 -  Aspek Afektif Senang menjaga kebersihan diri. 9, 27, 29, 35 - Tidak senang memiliki tubuh yang kotor. 6, 22, 32, 34 - Khawatir dengan akibat tidak menjaga kebersihan diri. 2, 10, 14, 18, 28, 30 - Kemudian berdasarkan olah data melalui Software SPSS, instrumen dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Cronbach’s Alpha N of items .868 36

H. Teknik Analisis Data