28 telinga, gigi dan mulut, kuku, serta tangan dan kaki. Kebersihan pakaian
dapat dijaga dengan perawatan pakaian yang baik, yaitu dengan mencuci dan menyetrika baju, serta senantiasa membersihkan alas kaki.
C. Kerangka Berfikir
Sikap adalah kecendurungan pola perilaku untuk memberikan respon terhadap objek atau situasi. Sikap tersusun atas 3 komponen yaitu, komponen
kognitif, afekif, dan perilaku. Pengukuran sikap berdasarkan beberapa dimensi sikap yaitu, arah, intensitas, keluasan, spontanitas, dan konsistensi.
Perilaku merupakan konsistensi antara kepercayaan sebagai komponen kognitif dan perasaan sebagai komponen afektif. Berdasarkan Teori
Konsistensi Afektif-Kognitif Rosenberg Saiffudin Azwar 1995:51, apabila kedua komponen tidak konsisten satu dengan yang lainnya maka akan terjadi
ketidakstabilan. Sikap menjaga kebersihan diri penting ditanamkan pada anak sejak dini,
sebab kebersihan diri akan memepengaruhi kesehatannya. Kebersihan diri merupakan tindakan menjaga kebersihan dengan maksud dan tujuan tertentu.
SD N Rejowinangun 1 memiliki kelas yang banyak yaitu 18 kelas, dengan masing-masing rombongan belajar terdiri dari 3 kelas. Fasilitas kebersihan
sekolah terlihat kurang terawat. Kamar mandi siswa berbau tidak sedap dan karan air rusak di beberapa tempat. Selain itu beberapa siswa terlihat
memiliki kuku tangan yang kotor dan menderita penyakit infeksi. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui tingkat sikap siswa dalam hal
menjaga kebersihan diri di kelas IV SN D Rejowinangun 1, Kotagede,
29 Yogyakarta. Penelitian ini akan mendeskripsikan tingkat sikap siswa dan
aspek-aspek yang membentuk sikap tersebut, tetapi tidak membahas hubungan atau pengaruh dengan variabel lain Aspek yang diukur meliputi
aspek kognitif dan afektif, sebab peneliti ingin mengukur arah, tidak mencakup intensitas dan konsistensi sikap. Oleh karena itu, kerangka berfikir
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berfikir
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah tingkat sikap siswa dalam hal menjaga kebersihan diri? 2. Apa saja aspek yang membentuk sikap menjaga kebersihan diri siswa?
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif tentang sikap menjaga kebersihan diri siswa kelas IV SD N
Rejowinangun 1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena peneliti mendeskripsikan sikap siswa dalam hal menjaga kebersihan diri.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu
kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi dilakukan secara berkelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena peneliti
mengukur seberapa besar tingkat sikap menjaga kebersihan diri. Creswell dalam Asmadi Alsa 2007:13 mengungkapkan bahwa penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD N Rejowinangun 1 yang terletak di Jalan Ki Penjawi No.12, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta,
DI. Yogyakarta. Lokasi penelitian dipilih karena kebersihan lingkungan sekolah yang kurang terjaga, fasilitas yang kurang terawat, tingkat kesadaran