Indikator Keberhasilan Pembangunan Pelaku-Pelaku Pembangunan

pembangunan telah dipopulerkan oleh para sarjana dan pembuat kebijakan di Amerika Serikat, dan diperkenalkana ke Eropa Barat dan negara-negara dunia ketiga yang sedang berkembang. Pembangunan berasal dari kata “development”. Kata “development” ini diartikan sebagai pembangunan atau perkembangan dan perubahan sosial. Menurut Todaro dalam Arifin, 2008:40 menyatakan bahwa pembangunan merupakan suatu proses multidimensi yang meliputi perubahan- perubahan struktur sosial, sikap masyarakat, lembaga-lembaga nasional, sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kemiskinan. Menurut Nugroho dan Dahuri dalam Badruddin pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi Sumber:http:profsyamsiah.wordpress.com20090319pengertian- pembangunan Jadi bisa disimpulkan bahwa pembangunan itu merupakan suatu proses perubahan sosial berencana, karena meliputi berbagai dimensi untuk mengusahakan kemajuan dalam kesejahteraan ekonomi, modernisasi, pembangunan bangsa, wawasan lingkungan bahkan peningkatan kualitas manusia untuk memperbaiki kualitas hidupnya.

1.5.2.1 Indikator Keberhasilan Pembangunan

Menurut Budiman dalam bukunya Teori Pembangunan Dunia Ketiga Budiman, 1995:5 diuraikan indikator-indikator pembangunan. Indikator tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Kekayaan Rata-Rata. Kemajuan ekonomi masyarakat biasanya ditandai dengan pemerataan pendapatan. Berdasarkan hal tersebut kemajuan ekonomi menjadi hal yang signifikan dalam pembangunan. 2. Pemerataan. Bangsa atau Negara yang berhasil melakukan pembangunan adalah mereka disamping tingginya produktivitasnya, penduduknya juga makmur dan sejahtera secara relatigf merata. 3. Kualitas Kehidupan. Kualitas yang dimaksud adalah rata-rata harapan hidup, rata-rata jumlah kematian bayi, rata-rata presentase buta huruf. 4. Kerusakan Lingkungan. Pembangunan tidak akan jauh pengaruhnya terhadap lingkungan sebagai objek yang sangat dekat dengan pembangunan. 5. Keadilan Sosial Dan Kesinambungan. Adanya pembangunan yang berkelanjutan adalah bukti bahwa pembangunan tersebut akan berhasil.

1.5.2.2 Pelaku-Pelaku Pembangunan

Menurut H.R Mulyanto 2008:3 Program-program yang akan dilakukan dalam Pembangunan wilayah harus dirancang dan dilaksanakan oleh, serta rujukan bagi kepentingan-kepentingan bersama para pelaku-pelakunya yaitu: a. Pemerintah: yang akan bertugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, koordinasi maupun administrasi seluruh program-program di dalam proses pembangunan wilayah sebagai bagian dari tugas-tugasnya di dalam pengaturan sebagai administrator wilayah. Termasuk juga sebagai tugas pemerintah adalah menciptakan iklim sosial dan politik serta keamanan yang menunjang serta menyediakan kemudahan-kemudahan seperti pemberian pinjaman, hibah, atau Universitas Sumatera Utara rangsangan pajak, bagi pemilik modal atau dunia usaha yang berperan serta, bantuan untuk mengembangkan sumberdaya manusia, transportasi serta fasilitas-fasilitas sanitasi, dan berbagai tingkat pengaturan Pemerintah Pusat dalam penyediaan lahan Pemerintah. b. Masyarakat: dalam melaksanakan pengembangan wilayah, sebaiknya program-program yang akan dilaksanakan harus bersifat menampung, dan memenuhi kehendak atau aspirasi masyarakat bottom-up yang disalurkan melewati DPRD. Dengan demikian masyarakat akan bersedia berperan sebagai subyek dan pelaku aktif pengembangan wilayah, sehingga akan memberikan peran sertanya secara maksimal. c. Dunia Usaha atau pemilik modal: yang akan berperan sebagai pemasok jasa, keahlian atau expertise, dana maupun material yang diperlukan. Mereka akan mendapatkan lahan usaha, dan keuntungan dari usaha serta perannya di dalam pelaksanaan pengembangan wilayah, dengan terciptanya pasar bagi produl-produk mereka.

1.5.2.3 Tujuan Pembangunan