Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Konsep

dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah kota. Pentingnya strategi pembangunan dalam pembangunan kawasan strategis Mebidangro untuk mengatasi beberapa masalah yang timbul dalam pembangunan di Mebidangro, dan diperlukan untuk melihat langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan Pemerintah dalam mewujudkan pembangunan kawasan strategis Mebidangro. Dengan alasan dan pemaparan yang telah penulis sampaikan diatas maka penulis mengambil judul “Strategi Pembangunan Kawasan Strategis Mebidangro”.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk dapat memudahkan penelitian ini nantinya dan supaya peneliti dapat terarah dalam menginterpretasikan fakta dan data ke dalam pembahasan, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka permasalahan yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian adalah “Bagaimana Strategi Pembangunan Kawasan Strategis Mebidangro?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman tentang: 1. Untuk mengetahui kondisi eksisting wilayah Mebidangro. 2. Untuk mengetahui potensi dan permasalahan pembangunan wilayah Mebidangro. 3. Untuk mengetahui isu-isu utama pembangunan wilayah Mebidangro. 4. Untuk mengetahui strategi dalam pembangunan wilayah Mebidangro. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini secara teoritis adalah: 1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menemukan teori baru untuk menjelaskan dan memprediksi makna Strategi Pembangunan Kawasan Strategis Mebidangro. 2. Sebagai bahan pertimbangan pengetahuan dan bacaan serta untuk refrensi penelitian selanjutnya. 3. Dapat berguna dijadikan sebagai bahan masukan atau sumbangan pemikiran dalam Pembangunan Kawasan Strategis Pada Mebidangro.

1.5 Kerangka Teori

Teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep Singarimbun, 2006: 37. Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal- hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitian Arikunto, 2000:92. Sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu dan sebagai bahan referensi dalam penelitian. Kerangka teori ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang diteliti. Universitas Sumatera Utara

1.5.1 Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepemimpinan dan ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama perang yang kemudian berkembang menjadi manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola para tentara. Pada tahun 1990-an strategi dapat didefinisikan menetapkan arah kepada manajemen. Dalam arti orang tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan dalam pasar Dirgontoro, 2001:5. Menurut Kotler 2000:91 strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis. Sedangkan menurut Rangkuti 2001:13 strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut Richard Vancil dalam Nisjar 1997:95 strategi sebuah organisasi, atau sub unit sebuah organisasi lebih besar yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau yang diimplikasi oleh pemimpin organisasi yang bersangkutan, berupa: 1. Sasaran-sasaran jangka panjang, 2. Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan, 3. Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek. Strategi mempunyai tiga karakteristik menurut Hunger dan Wheelen 2003:3 yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Rare adalah keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiru. 2. Consequentil adalah keputusan-keputusan strategis yang memasukan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen. 3. Directive adalah keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan. Berdasarkan definisi diatas maka strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Peranan yang dimainkan oleh strategi tersebut adalah sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh organisasi bersangkutan.

1.5.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi

Tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap strategi, yakni analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, serta analisis tujuan yang akan dicapai. Strategi organisasi ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pemahaman tentang bagaimana organisasi itu akan bersaing dan survive atau dapat bertahan hidup. 1. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal merupakan salah satu unsur penting dalam strategi, sebab dengan analisis lingkungan akan menghasilkan informasi- informasi yang diperlukan untuk menilai dan melihat masa depan organisasi. Universitas Sumatera Utara 2. Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal adalah analisis yang diberikan terhadap lingkungan dalam organisasi. Analisis lingkungan internal bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan dalam organisasi Gitosudarmo, 2001:118. 3. Analisis Tujuan yang Akan dicapai. Analisis tujuan yang akan dicapai berhubungan erat dengan visi dan misi suatu organisasi. Visi merupakan suatu keinginan terhadap keadaan di masa datang yang dicita-citakan oleh seluruh anggota organisasi mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah Umar, 1999:89.

1.5.1.2 Manajemen Strategis

Definisi Manajemen Strategis menurut Hunger dan Wheelen 2003:9 ialah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja suatu organisasi dalam jangka panjang. Manajemen Strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi perencanaan jangka panjang, implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian. Oleh karena itu, manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi kesempatan Opportunity serta ancaman Threath lingkungan dipandang dari sudut kekuatan Strenght serta kelemahan Weakness. Variabel-variabel internal dan eksternal yang paling penting untuk suatu organisasi di masa yang akan datang disebut faktor strategis dan identifikasi melalui analisis SWOT.

1.5.1.3 Langkah-Langkah Proses Strategis

Universitas Sumatera Utara Menurut Gretzky dalam Bryson 2005: 55 delapan langkah-langkah itu adalah: 1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis 2. Mengidentifikasi mandat organisasi. 3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi. 4. Menilai lingkungan eksternal, peluang, dan ancaman. 5. Menilai lingkungan internal, kekuatan, dan kelemahan 6. Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi. 7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu. 8. Menciptakan visi organisai yang efektif bagi masa depan. Langkah 1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis. Menegoisasikan kesepakatan dengan orang-orang penting pembuat keputusan decision makers atau pembentuk opini opinion leaders internal dan mungkin eksternal tentang seluruh upaya perencanaan strategis dan langkah perencanaan yang terpenting. Langkah 2. Memperjelas mandat organisasi. Mandat formal dan informal yang ditempatkan pada organisasi adalah “keharusan” yang dihadapi organisasi. Langkah 3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi. Menetapkan misi lebih dari sekedar mempertegas keberadaan organisasi. Memperjelas maksud dapat mengurangi banyak konflik yang tidak perlu dalam organisasi dan organisasi merencanakan jalan masa depan. Langkah 4 Menilai lingkungan eksternal, peluang, dan ancaman.Tim perencanaan harus mengeksplorasikan lingkungan di luar organisasi untuk mengidentifikasikan peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi. Universitas Sumatera Utara Langkah 5 Menilai lingkungan internal, kekuatan, dan kelemahan. Untuk mengenali kekuatan dan kelemahan internal, organisasi dapat memantau sumber daya inputs, strategi proces, pencapaian output. Langkah 6 Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi. Organisasi yang menanggapi isu strategis dihadapi dengan cara terbaik dan efektif maka organisasi dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Organisasi yang tidak menanggapi isu strategis dapat mengakibatkan adanya ancaman lenyap dari kelangsungan hidupnya. Isu strategis harus mengandung tiga unsur. Pertama, isu disajikan dengan ringkas, harus dibingkai menjadi pertanyaan. Kedua, faktor yang menyebabkan isu menjadi persoalan kebijakan yang penting harus di daftar. Ketiga, tim perencana harus menegaskan konsekuensi kegagalan menghadapi isu. Langkah identifikasi isu strategis penting untuk kelangsungan, keberhasilan, dan kefektifan organisasi. Langkah 7 Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu. Strategi didefinisikan sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tindakan,alokasi sumber daya yang menegaskan bagaimana organisasi, apa yang dikerjakan organsasi, mengapa organisasi harus mengerjakan hal itu. Langkah 8 Menciptakan visi organisai yang efektif bagi masa depan. Organisasi mengembangkan deskripsi mengenai bagaimana seharusnya organisasi itu sehingga berhasil mengimplementasikan strateginya dan mencapai seluruh potensinya. Universitas Sumatera Utara

1.5.1.4 Pendekatan Dasar Mengenali Isu Strategi

Menurut Barry dalam Bryson, 2005:66 ada tiga pendekatan dasar. 1. Pendekatan langsung direct approach. Pendekatan langsung meliputi jalan lurus dari ulasan terhadap mandat, misi, dan SWOT kekuatan, kelemahan, peluang dan ancmaan hingga identifikasi isu-isu strategis. Pendekatan langsung akan sangat baik jika tidak ada visi sebelumnya dan mengembangkan visi berdasarkan konsesus akan terlalu sulit. 2. Pendekatan sasaran goals approach Organisasi harus menciptakan sasaran dan tujuan bagi dirinya sendiri dan mengembangkan strategi untuk mencapainya. Pendekatan ini dapat bekerja jika ada kesepakatan yang agak luas dan mendalam tentang sasaran dan tujuan secara rinci dan spesifik untuk memandu pengembangan strategi. Kemudian isu-isu strategis menyangkut bagaimana yang terbaik untuk menerjemahkan sasaran dan tujuan itu menjadi tindakan. 3. Pendekatan Visi Keberhasilan Vision of Success Organisasi dapat mengembangkan gambaran dirinya di masa depan sebagai organisasi berhasil memenuhi misinya. Isu strategis adalah tentang bagaimana organisasi harus beralih dari jalannya sekarang menuju bagaimana organisasi memandang dan berjalan sesuai dengan visinya. Pendekatan visi keberhasilan berguna: jika organisasi kesulitan mengidentifikasikan isu-isu strategis secara langsung, jika tidak ada kesepakatan sasaran dan tujuannya yang terperinci dan spesifik serta akan kesulitan mengembangkan strategi, dan jika ada perubahan drastis mungkin diperlukan. Universitas Sumatera Utara

1.5.1.5 Tantangan Dalam Isu Strategi

Tantangan harus dikenali secara efektif jika isu strategis bertujuan mengadakan perubahan penting dalam cara bagaimana organisasi berhubungan dengan lingkungan internal dan eksternalnya. Jika tantangan berhasil dihadapi, perencanaan strategis mungkin berhasil diimplementasikan. Empat tantang itu adalah Bryson, 2005: 227: 1. Masalah manusia adalah manajemen perhatian dan komitmen. Perhatian orang-orang kunci harus difokuskan kepada isu, keputusan, konflik, dan preferensi kebijakan di tempat kunci dalam proses dan hierarki organisasi. 2. Masalah proses adalah manajemen ide strategis menjadi good currency. Kearifan yang tidak konvensional harus diubah menjadi kearifan yang konvensional. 3. Masalah struktural adalah manajemen hubungan bagian dan keseluruhan. Lingkungan internal dan eksternal harus menjadi kaitan yang menguntungkan.

1.5.2 Pengertian Pembangunan

Menurut Bryant and White dalam Arifin 2008:41-42 mengatakan bahwa pembangunan berarti membangkitkan optimal manusia, baik individu maupun kelompok, pembangunan berarti mendorong tumbuhnya kebersamaan dan pemerataan sistem nilai dan kesejahteraan, pembangunan berarti mengurangi ketergantungan negara yang satu terhadap negara yang lain dengan menciptakan hubungan saling menguntungkan dan saling menghormati. Penggunaan kata Universitas Sumatera Utara pembangunan telah dipopulerkan oleh para sarjana dan pembuat kebijakan di Amerika Serikat, dan diperkenalkana ke Eropa Barat dan negara-negara dunia ketiga yang sedang berkembang. Pembangunan berasal dari kata “development”. Kata “development” ini diartikan sebagai pembangunan atau perkembangan dan perubahan sosial. Menurut Todaro dalam Arifin, 2008:40 menyatakan bahwa pembangunan merupakan suatu proses multidimensi yang meliputi perubahan- perubahan struktur sosial, sikap masyarakat, lembaga-lembaga nasional, sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kemiskinan. Menurut Nugroho dan Dahuri dalam Badruddin pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi Sumber:http:profsyamsiah.wordpress.com20090319pengertian- pembangunan Jadi bisa disimpulkan bahwa pembangunan itu merupakan suatu proses perubahan sosial berencana, karena meliputi berbagai dimensi untuk mengusahakan kemajuan dalam kesejahteraan ekonomi, modernisasi, pembangunan bangsa, wawasan lingkungan bahkan peningkatan kualitas manusia untuk memperbaiki kualitas hidupnya.

1.5.2.1 Indikator Keberhasilan Pembangunan

Menurut Budiman dalam bukunya Teori Pembangunan Dunia Ketiga Budiman, 1995:5 diuraikan indikator-indikator pembangunan. Indikator tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Kekayaan Rata-Rata. Kemajuan ekonomi masyarakat biasanya ditandai dengan pemerataan pendapatan. Berdasarkan hal tersebut kemajuan ekonomi menjadi hal yang signifikan dalam pembangunan. 2. Pemerataan. Bangsa atau Negara yang berhasil melakukan pembangunan adalah mereka disamping tingginya produktivitasnya, penduduknya juga makmur dan sejahtera secara relatigf merata. 3. Kualitas Kehidupan. Kualitas yang dimaksud adalah rata-rata harapan hidup, rata-rata jumlah kematian bayi, rata-rata presentase buta huruf. 4. Kerusakan Lingkungan. Pembangunan tidak akan jauh pengaruhnya terhadap lingkungan sebagai objek yang sangat dekat dengan pembangunan. 5. Keadilan Sosial Dan Kesinambungan. Adanya pembangunan yang berkelanjutan adalah bukti bahwa pembangunan tersebut akan berhasil.

1.5.2.2 Pelaku-Pelaku Pembangunan

Menurut H.R Mulyanto 2008:3 Program-program yang akan dilakukan dalam Pembangunan wilayah harus dirancang dan dilaksanakan oleh, serta rujukan bagi kepentingan-kepentingan bersama para pelaku-pelakunya yaitu: a. Pemerintah: yang akan bertugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, koordinasi maupun administrasi seluruh program-program di dalam proses pembangunan wilayah sebagai bagian dari tugas-tugasnya di dalam pengaturan sebagai administrator wilayah. Termasuk juga sebagai tugas pemerintah adalah menciptakan iklim sosial dan politik serta keamanan yang menunjang serta menyediakan kemudahan-kemudahan seperti pemberian pinjaman, hibah, atau Universitas Sumatera Utara rangsangan pajak, bagi pemilik modal atau dunia usaha yang berperan serta, bantuan untuk mengembangkan sumberdaya manusia, transportasi serta fasilitas-fasilitas sanitasi, dan berbagai tingkat pengaturan Pemerintah Pusat dalam penyediaan lahan Pemerintah. b. Masyarakat: dalam melaksanakan pengembangan wilayah, sebaiknya program-program yang akan dilaksanakan harus bersifat menampung, dan memenuhi kehendak atau aspirasi masyarakat bottom-up yang disalurkan melewati DPRD. Dengan demikian masyarakat akan bersedia berperan sebagai subyek dan pelaku aktif pengembangan wilayah, sehingga akan memberikan peran sertanya secara maksimal. c. Dunia Usaha atau pemilik modal: yang akan berperan sebagai pemasok jasa, keahlian atau expertise, dana maupun material yang diperlukan. Mereka akan mendapatkan lahan usaha, dan keuntungan dari usaha serta perannya di dalam pelaksanaan pengembangan wilayah, dengan terciptanya pasar bagi produl-produk mereka.

1.5.2.3 Tujuan Pembangunan

Menurut H.R Mulyanto 2008:2. Pembangunan wilayah yaitu setiap tindakan Pemerintah yang akan dilakukan bersama sama dengan para pelakunya dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi wilayah itu sendiri maupun bagi kesatuan administratif di mana wilayah itu menjadi bagiannya, dalam hal ini Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada umumnya pembangunan wilayah dapat dikelompokkan menjadi usaha-usaha mencapai tujuan bagi kepentingan-kepentingan di dalam kerangka asas: a. Sosial Universitas Sumatera Utara Usaha-usaha mencapai pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan peningkatan kualitas hidup serta peningkatan kesejahteraan individu, keluarga, dan seluruh masyarakat di dalam wilayah itu diantaranya dengan mengurangi pengangguran dan menyediakan lapangan kerja serta menyediakan prasarana-prasarana kehidupan yang baik seperti permukiman, papan, fasilitas transportasi, kesehatan, sanitasi, air minum dan lainnya. b. Ekonomi Usaha-usaha mempertahankan dan memacu perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang memadai untuk mempertahankan kesinambungan dan perbaikan kondisi-kondisi ekonomis yang baik bagi kehidupan dan memungkinkan pertumbuhan kearah yang lebih baik. c. Wawasan Lingkungan Pencegahan kerusakan dan pelestarian terhadap kesetimbangan lingkungan. Aktivitas kecil apapun dari manusia yang mengambil sesuatu dari, atau memanfaatkan potensi alam, sedikit banyak akan mempengaruhi keseimbangannya, yang apabila tidak diwaspadai dan dilakukan penyesuaian terhadap dampak-dampak yang terjadi akan menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia, khususnya akibat dampak yang dapat bersifat tak berubah lagi irrerversible changes. Untuk mencegah hal-hal ini maka di dalam melakukan pembangunan wilayah, program-programnya harus berwawasan lingkungam dengan tujuan: mencegah kerusakan, menjaga kesetimbangan dan mempertahankan kelestarian alam. Universitas Sumatera Utara Ketiga asas di atas harus mendapatkan perhatian bersama dan diberikan berat yang sesuai dengan peran dan pengaruh masing-masing pada program pembangunan wilayah, agar didapatkan hasil maksimal serta dihindarinya dampak-dampak negatif yang dapat sangat merugikan bahkan meniadakan hasil yang akan dicapai.

1.5.2.4 Pendekatan dalam Pembangunan

Yang pertama adalah secara terintegrasi terpadu baik dalam penyusunan rencana maupun dalam pelaksanaannya implementasinya sampai dengan pemantauan dan evaluasinya. Dengan pendekatan secara berencana dan terintegrasi, maka perluasan dan pemeliharaan prasarana dan sarana perkotaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Yang kedua adalah mendorong desentralisasi perencanaan dan implementasi dalam pembangunan perkotaan, yang dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan pemerintah daerah lebih terampil dan terlatih dalam penyusunan rencana pembangunannya, dengan demikian apa yang direncanakan benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan bukan lagi merupakan daftar keinginan yang besifat ambisius. Tujuan pembangunan perkotaan secara nasional dalam garis besarnya adalah: 1 meningkatkan produktivitas dan efisiensi, dan 2 meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Kedua tujuan pembangunan tesebut dilakukan bersama-sama, keduanya saling melengkapi.

1.5.3 Pengertian Strategi Pembangunan

Pada saat ini kota tidak dapat lagi dipandang sebagai suatu tempat konsentrasi penduduk dan kegiatannya berkembang akibat perubahan-perubahan internal, tetapi dipengaruhi pula oleh kecendrungan eksternal, misalnya kondisi Universitas Sumatera Utara perekonomian global, moneter, politik, dan lainnya. Pembangunan dihadapkan pada permasalahan, tantangan, tuntutan, dan peluang yang semakin kompleks, sedangkan kondisi struktural dan sumber daya pembangunan perkotaan semakin terbatas. Cara-cara pembangunan harus mengakomodasikan perkembangan dan kecendrungan eksternal yang sangat pesat, oleh karena itu kota harus dipandang sebagai suatu entity yang mampu menghadapi tantangan dan mempengaruhi perkembangan lingkungan kota, maka diperlukan pendekatan baru dalam lingkungan pembangunan kota-kota tidak cukup hanya mempunyai strategi jangka panjang yang dituangkan dalam rencana induk master plan, akan tetapi memerlukan penyesuaian-penyesuaian strategis yang sifatnya operasional terhadap perubahan-perubahan yang dihadapinya. Dalam mewujudkan pembangunan, terlebih dahulunya Pemerintah membuat visi misi dimana visi misi ini digunakan sebagai acuan Pemerintah dalam mewujudkan tugas pokok yang menampung rincian program pembangunan yang mau dijalankan. Tantangan utama yang dihadapi dalam pembangunan pada kota untuk mengatasi kesenjangan dengan daerah sekitarnya adalah meningkatkan peran kota untuk memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi-budaya masyarakat seperti lapangan kerja, tempat hunian, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan umum lainnya bagi seluruh lapisan masyarakat. Tantangan penting lainnya adalah menciptakan ketertiban umum dan rasa aman masyarakat, peningkatan pelayanan umum, ketertiban dalam penataan ruang kawasan perkotaan, khususnya penatagunaan lahan perkotaan, serta pelestarian lingkungan hidup perkotaan. Diambil kesimpulan, bahwa pengertian Strategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang rumusankan dalam Universitas Sumatera Utara bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi pemerintah menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan strategis sumber: http:pemkab.karo.go.id

1.5.4 Kawasan Strategis

Menurut Undang-Undang No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, kawasan strategis nasional KSN ialah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting terhadap kedaulatan negara, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Dalam PP No 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, danatau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Menurut Ernan Rustiadi dalam Jurnal Pengembangan Wilayah Pesisir sebagai Kawasan Strategis Pembangunan Daerah mengatakan bahwa suatu kawasan strategis adalah suatu kawasan ekonomi yang secara potensial memiliki efek ganda multiplier effect yang signifikan secara lintas sektoral, lintas spasial lintas wilayah dan lintas pelaku. Dengan demikian, perkembangan wilayah strategis memiliki efek sentrifugal karena dapat Universitas Sumatera Utara menggerakkan secara efektif perkembangan ekonomi sektor-sektor lainnya http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678924821204- Pengembangan-Wilayah-sebagai-Kawasan-Strategis-Pembangunan-Daerah.PDF. Perkembangan wilayah di sekitarnya serta kemampuan menggerakkan ekonomi masyarakat secara luas, dalam arti tidak terbatas ekonomi masyarakat kelas-kelas tertentu saja. Masing-masing KSN tersebut memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda-beda.

1.5.4.1 Jenis-Jenis Kawasan Strategis

Adapun jenis-jenis kawasan strategis adalah sebagai berikut: 1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan dengan kriteria: - Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh; - Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi; - Memiliki potensi ekspor; - Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi; - Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi; - Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan; - Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional; atau - Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal. Universitas Sumatera Utara 2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya ditetapkan dengan kriteria: - merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya; - merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya; - merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan; - merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya ; - memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; - memiliki potensi kerawanan terhadap konflik social. 3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup ditetapkan dengan kriteria: - merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati; - merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora danatau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi danatau dilestarikan; - memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara; - memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro; - menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup,rawan bencana alam nasional atau sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan. Universitas Sumatera Utara 4. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam danatau teknologi tinggi ditetapkan dengan kriteria: - Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir; - Memiliki sumber daya alam strategis - Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa; - Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; - Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis. 5. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan ditetapkan dengan kriteria: - Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan Pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional; - Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga danatau laut lepas. 6. Kawasan strategis pengendalian ketat High Control Zone ditetapkan dengan kriteria merupakan kawasan yang memerlukan pengawasan secara khusus dan dibatasi pemanfaatannya untuk mempertahankan daya dukung, mencegah dampak negatif, menjamin proses pembangunan berkelanjutan. http:perpustakaan.bappenas.go.idlontarfile3Ffile3Ddigital1019 95-255B_Konten_255D-Bab2520V2520- 2520PENETAPAN2520KAWASAN2520STRATEGIS.doc Bab Universitas Sumatera Utara V Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Provinsi diakses tanggal 01 Desember 2012 jam 16:05 WIB.

1.5.4.2 Fungsi Kawasan Strategis

Adapun fungsi kawasan strategis sebagai berikut: 1. mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota. 2. sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam wilayah kota yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kota bersangkutan. 3. sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kota. 4. sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kota. http:www.penataanruang.comkawasan-strategis1.html diakses tanggal 28 Oktober 2012, jam 16:10 WIB. Kawasan strategis kota ditetapkan berdasarkan: 1. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota. 2. nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan. 3. kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 4. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kota, dan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. http:www.penataanruang.comkawasan-strategis1.html diakses tanggal 28 Oktober 2012, jam 16:10 WIB.

1.5.4.3 Kriteria Kawasan Strategis

1. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi yang ada di wilayah kota. 2. Kawasan strategis kota dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional dan atau kawasan strategis provinsi, namun harus memiliki kepentingan atau kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan yang jelas. 3. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi. 4. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya. http:www.penataanruang.comkawasan- strategis1.html diakses tanggal 28 Oktober 2012, jam 16:10 WIB.

1.5.5 Mebidangro

Luas wilayah Metropolitan Mebidangro adalah 301.697 ha, meliputi Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan sebagian Kabupaten Karo. Pada tahun 2009 total jumlah penduduk metropolitan ini mencapai 4.2 juta Jiwa. Dengan perkiraan pertumbuhan penduduk selama 20 tahun terakhir sebesar 30,95, diperkirakan jumlah penduduk Metropolitan Mebidangro pada tahun Universitas Sumatera Utara 2029 akan mencapai 5.5 juta Jiwa. Dilihat dari daya dukung fisik dasarnya, sekitar 37,55 lahan Metropolitan Mebidangro, yaitu 113.280 ha, potensial dikembangkan untuk kegiatan perkotaan. Diperkirakan daya tampung kawasan Metropolitan Mebidangro mencapai 6,8 juta jiwa Kawasan-Strategis Nasional.http:bulletin.penataanruang.netindex.asp?mod=_fullartidart=351 Diakses pada tanggal 29 September 2012 Jam 15.00 WIB. Dalam perkembangan kotanya, Pemerintah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menetapkan perlunya penetapan wilayah Metropolitan Medan Medan Metropolitan Area, MMA sebagai satu kesatuan wilayah pengembangan yang disebut dalam lingkup wilayah MMA atau Kawasan Perkotaan Mebidang ini meliputi Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab. Deli Serdang. Perkembangan kawasan perkotaan Mebidang cenderung untuk membentuk suatu pola ruang yang ekstensif. Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain : 1. Pengembangan beberapa kota baru dan permukiman skala besar yang berada terlalu dekat dengan Kota Medan 2. Kegagalan pengembangan kota-kota kecil mandiri yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan terhadap kota-kota utama Medan, Binjai, dan Lubuk Pakam. 3. Pengembangan bandara baru di Kuala Namu, yang disertai dengan pusat pelayanan dan permukiman skala besar tanpa kawasan penyangga antara Kota Medan dan Kuala Namu. 4. Pengembangan jalan tol baru yang menghubungkan Binjai-Medan dan Kuala Namu. Universitas Sumatera Utara 5. Pengembangan jalan lingkar luar Kota Medan. 6. Pengembangan jaringan jalan yang merangsang pengisian ruang secara ekstensif. Kebijakan dalam Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro meliputi: 1. Pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien serta mampu bersaing secara internasional terutama dalam kerja sama ekonomi subregional Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia- Thailand. 2. Peningkatan akses pelayanan pusat-pusat kegiatan perkotaan Mebidangro sebagai pembentuk struktur ruang perkotaan dan penggerak utama pengembangan wilayah Sumatera bagian utara. 3. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, energi, telekomunikasi, sumber daya air, serta prasarana perkotaan Kawasan Perkotaan Mebidangro yang merata dan terpadu secara internasional, nasional, dan regional. 4. Peningkatan keterpaduan antar kegiatan budi daya serta keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan; 5. Peningkatan fungsi, kuantitas, dan kualitas RTH dan kawasan lindung lainnya di Kawasan Perkotaan Mebidangro. Untuk mendukung kebijakan tersebut, maka diambillah lima langkah strategis pengembangan Kawasan Metropolitan Mebidangro, yaitu pengembangan koridor ekonomi internasional Belawan – Kuala Namu, pembangunan pusat-pusat Universitas Sumatera Utara pelayanan kota baru, revitalisasi pusat kota lama Medan dan Kawasan Tembakau Deli, pembangunan dan pemantapan Koridor Hijau Mebidangro, dan pengembangan Akses Strategis Mebidangro. Pengembangan Koridor Ekonomi Internasional Belawan-Kuala Namu dilakukan dengan menata pusat Kota Medan menjadi pusat kegiatan perdagangan dan jasa, kawasan cagar budaya, dan kegiatan pariwisata budaya dan buatan. Selain itu, dilakukan pula penataan kawasan agropolitan tembakau Deli yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau perkotaan, wisata buatan, dan trade mark perkotaan Mebidangro http:bulletin.penataanruang.netindex.asp?mod=_fullartidart=351.

1.6 Definisi Konsep

Adapun definisi konsep yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah: 1. Strategi Pembangunan adalah suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang rumusankan dalam bentuk strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. 2. Kawasan Strategis ialah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting terhadap pembangunan. 3. Strategi Pembangunan Kawasan Strategis adalah suatu cara mencapai visi misi dalam bentuk strategi pada daerah yang memiliki kriteria sebagai kawasan strategis untuk diprioritaskan dalam hal pembangunannya. Universitas Sumatera Utara

1.7 Sistematika Penulisan