Ketiga asas di atas harus mendapatkan perhatian bersama dan diberikan berat yang sesuai dengan peran dan pengaruh masing-masing pada program
pembangunan wilayah, agar didapatkan hasil maksimal serta dihindarinya dampak-dampak negatif yang dapat sangat merugikan bahkan meniadakan hasil
yang akan dicapai.
1.5.2.4 Pendekatan dalam Pembangunan
Yang pertama adalah secara terintegrasi terpadu baik dalam penyusunan rencana maupun dalam pelaksanaannya implementasinya sampai dengan
pemantauan dan evaluasinya. Dengan pendekatan secara berencana dan terintegrasi, maka perluasan dan pemeliharaan prasarana dan sarana perkotaan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Yang kedua adalah mendorong desentralisasi perencanaan dan implementasi dalam pembangunan perkotaan,
yang dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan pemerintah daerah lebih terampil dan terlatih dalam penyusunan rencana pembangunannya, dengan
demikian apa yang direncanakan benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan bukan lagi merupakan daftar keinginan yang besifat
ambisius. Tujuan pembangunan perkotaan secara nasional dalam garis besarnya adalah: 1 meningkatkan produktivitas dan efisiensi, dan 2 meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Kedua tujuan pembangunan tesebut dilakukan bersama-sama, keduanya saling melengkapi.
1.5.3 Pengertian Strategi Pembangunan
Pada saat ini kota tidak dapat lagi dipandang sebagai suatu tempat konsentrasi penduduk dan kegiatannya berkembang akibat perubahan-perubahan
internal, tetapi dipengaruhi pula oleh kecendrungan eksternal, misalnya kondisi
Universitas Sumatera Utara
perekonomian global, moneter, politik, dan lainnya. Pembangunan dihadapkan pada permasalahan, tantangan, tuntutan, dan peluang yang semakin kompleks,
sedangkan kondisi struktural dan sumber daya pembangunan perkotaan semakin terbatas. Cara-cara pembangunan harus mengakomodasikan perkembangan dan
kecendrungan eksternal yang sangat pesat, oleh karena itu kota harus dipandang sebagai suatu entity yang mampu menghadapi tantangan dan mempengaruhi
perkembangan lingkungan kota, maka diperlukan pendekatan baru dalam lingkungan pembangunan kota-kota tidak cukup hanya mempunyai strategi
jangka panjang yang dituangkan dalam rencana induk master plan, akan tetapi memerlukan penyesuaian-penyesuaian strategis yang sifatnya operasional
terhadap perubahan-perubahan yang dihadapinya. Dalam mewujudkan pembangunan, terlebih dahulunya Pemerintah membuat visi misi dimana visi misi
ini digunakan sebagai acuan Pemerintah dalam mewujudkan tugas pokok yang menampung rincian program pembangunan yang mau dijalankan. Tantangan
utama yang dihadapi dalam pembangunan pada kota untuk mengatasi kesenjangan dengan daerah sekitarnya adalah meningkatkan peran kota untuk memenuhi
kebutuhan sosial-ekonomi-budaya masyarakat seperti lapangan kerja, tempat hunian, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan umum lainnya bagi seluruh lapisan
masyarakat. Tantangan penting lainnya adalah menciptakan ketertiban umum dan rasa aman masyarakat, peningkatan pelayanan umum, ketertiban dalam penataan
ruang kawasan perkotaan, khususnya penatagunaan lahan perkotaan, serta pelestarian lingkungan hidup perkotaan.
Diambil kesimpulan, bahwa pengertian Strategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang rumusankan dalam
Universitas Sumatera Utara
bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi pemerintah menerima sukses atau mengalami
kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan
misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan strategis sumber:
http:pemkab.karo.go.id
1.5.4 Kawasan Strategis