Dampak Penggunaan Insektisida terhadap Lingkungan

Pencemaran dan keracunan pestisida umumnya terjadi akibat kelalaian manusia dalam penggunaannya yang berlebihan, kesalahan pencampuran dan penanganan yang tidak sesuai prosedur Indraningsih Sani, 2006. Penggunaan pestisida yang tidak terkendali akan menimbulkan bermacam-macam masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan Yuantari, 2009. Hal ini juga diperparah dengan perilaku petani dalam menggunakan dan penanganan pestisida yang masih belum arif dan belum ramah lingkungan Wahyuni, 2010.

2.2 Dampak Penggunaan Insektisida terhadap Lingkungan

Para petani masih sangat mengandalkan insektisida kimia sebagai alat pengendali dengan tujuan untuk memberantas serangga yang ada pada agroekosistem tanpa memperdulikan dampak negatif yang ditimbulkan khususnya terbunuhnya serangga dari golongan musuh alami Sarjan, 2004; Wudianto, 1997. Dampak penggunaan pestisida terhadap lingkungan sangat ditentukan oleh efektivitas pestisidanya. Suatu jenis pestisida dianggap efektif bila 1 cukup beracun untuk mempengaruhi seluruh kelompok biota termasuk makhluk bukan sasaran sampai batas tertentu tergantung faktor fisiologis dan ekologis dan 2 pestisida harus tahan terhadap degradasi lingkungan sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Sifat- sifat ini tentunya akan memberi pengaruh jangka panjang terhadap ekosistem alamiah. Pestisida yang paling banyak digunakan adalah insektisida, diikuti herbisida dan fungisida dalam jumlah yang lebih sedikit Mukhlis et al., 2011. Residu insektisida di lingkungan merupakan akibat dari penggunaan atau aplikasi langsung insektisida yang ditujukan pada sasaran tertentu seperti pada tanaman dan tanah, tetapi juga dapat sebagai akibat karena insektisida yang terbawa oleh gerakan air sungai, air tanah, laut. Residu pestisida sudah berhasil dideteksi di dalam tanah, udara, air sungai, air sumur, air danau, air laut, lautan bahkan sampai di kutub utara Untung, 2006. Berdasarkan struktur kimianya insektisida dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu organoklorin, organofosfat dan karbamat. Insektisida organoklorin terdiri atas karbon, klorin, hidrogen dan kadang-kadang oksigen, organoklorin dapat menyebabkan polusi terhadap lingkungan karena sifatnya yang persisten dalam tanah. Insektisida organofosfat mengikuti perkembangan organoklorin. Organofosfat selalu mengandung fosfor dan dapat diidentifikasi oleh S-P atau O-P. Organofosfat adalah peracun syaraf yang membunuh vertebrata dan invertebrata melalui penghambatan kerja enzim kolinesterase di dalam sistem syaraf. Insektisida karbamat merupakan kelompok senyawa yang baru dan mempunyai daya kerja serupa dengan organofosfat, bertindak sebagai peracun syaraf Triharso, 2004. Karbosulfan merupakan insektisida sistemik yang termasuk dalam kelas karbamat seperti halnya karbofuran EFSA, 2009. Dalam tubuh serangga, karbosulfan akan diubah menjadi karbofuran. Nama kimia karbosulfan adalah 2,3- dihydro-2,2-dimethyl bensofuran-7-yl-dibutylaminotio metyl karbamat benzofuran- 7-yl- dibutylaminotio metylkarbamat Baehaki, 1993. Karbosulfan tidak stabil dalam medium asam dan akan dikonversi ke karbofuran oleh pemutusan ikatan N-S, tetapi stabil di bawah media netral dan basa. Residu insektisida ini menyebabkan polusi udara dan air Murthy et al., 2011. Dalam tanah pada kondisi aerob, karbosulfan dirubah menjadi karbofuran. 3-keto-karbofuran juga diproduksi dalam jumlah yang signifikan EFSA, 2009. Struktur kimia karbosulfan dapat dilihat pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Struktur Kimia Karbosulfan

2.3 Bakteri Pendegradasi Pestisida

Dokumen yang terkait

Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Air Laut Belawan Sumatera Utara dalam Mendegradasi Herbisida Berbahan Aktif Glifosat pada Tanah

3 103 55

Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.) dan Uji Kemampuannya dalam Mendegradasi Insektisida Berbahan Aktif Karbofuran

5 62 69

Isolasi Dan Uji Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Asal Laut Belawan Sumatera Utara Dalam Mendegradasi Naftalen

4 56 77

Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Air Laut Belawan Sumatera Utara dalam Mendegradasi Herbisida Berbahan Aktif Glifosat pada Tanah

0 3 5

Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Air Laut Belawan Sumatera Utara dalam Mendegradasi Herbisida Berbahan Aktif Glifosat pada Tanah

0 1 13

Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.) dan Uji Kemampuannya dalam Mendegradasi Insektisida Berbahan Aktif Karbofuran

0 0 6

Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.) dan Uji Kemampuannya dalam Mendegradasi Insektisida Berbahan Aktif Karbofuran

0 1 8

Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.) dan Uji Kemampuannya dalam Mendegradasi Insektisida Berbahan Aktif Karbofuran

0 1 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Pestisida - Isolasi Dan Uji Potensi Bakteri Tanah Pertanian Berastagi Sumatera Utara Dalam Mendegradasi Insektisida Marshal Berbahan Aktif Karbosulfan

0 0 6

ISOLASI DAN UJI POTENSI BAKTERI TANAH PERTANIAN BERASTAGI SUMATERA UTARA DALAM MENDEGRADASI INSEKTISIDA MARSHAL BERBAHAN AKTIF KARBOSULFAN

0 0 13