pencemar. Keragaman diversitas bakteri pada genera Alcaligenes, Flavobacterium, Pseudomonas dan Rhodococcus mampu mendegradasi pestisida yang terdiri dari
unsur rekalsitran. Proses degradasi difasilitasi oleh adanya enzim fungsional yang dimiliki bakteri. Pestisida sebagai komponen asing di lingkungan tanah menimbulkan
instabilitas terhadap aktivitas enzim. Fosfatase dan esterase sebagai enzim hidrolisa yang dihasilkan mikroba tanah dapat memutus susunan kimia pestisida yang memiliki
susunan rantai labil pada karbamat Rahmansyah Sulistinah, 2009.
2.4 Surfaktan dan Biosurfaktan
Surfaktan dari kata surface active agent adalah senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air. Umumnya molekul surfaktan mengandung ujung ekor
hidrofobik yang terdiri atas satu rantai hidrokarbon atau lebih group alifatik atau aromatik dan kepala hidrofilik sulfonate, sulfate, amine atau polyoxyethylene.
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan cara mematahkan ikatan- ikatan hidrogen melalui peletakan kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air
sedangkan ekor-ekor hidrofobiknya
terentang menjauhi
permukaan air
Fessenden Fessenden 1989.
Dalam bidang pertanian, penggunaan pestisida sering juga dicampurkan dengan surfaktan, yaitu sebagai bahan perata, pembasah dan perekat. Bahan perata
bertujuan untuk meningkatkan perataan penyebaran larutan semprot, memperkecil tegangan permukaan butiran cairan semprot atau memperbesar kontak antara pestisida
Wudianto, 1997. Konsumsi surfaktan sintesis kimia di bidang petrokimia sangat besar. Beberapa surfaktan sintesis bersifat toksik. Dibanding dengan surfaktan kimia,
biosurfaktan sangat selektif, cukup diperlukan dalam jumlah kecil, efektif di bawah kisaran luas kondisi minyak dan reservoir Kadarwati, 2006. Biosurfaktan memiliki
keuntungan yang lebih dibanding surfaktan kimia dalam hal biodegradasi, ramah lingkungan, non toksik dan struktur kimianya lebih beragam Bayoumi et al., 2011.
Biosurfaktan adalah senyawa surfaktan yang dihasilkan oleh mikroorganisme, terutama dari golongan bakteri Aiyushirota, 2010. Dari sudut pandang ekologi,
biosurfaktan banyak menguntungkan karena nontoksik dan ramah lingkungan. Biosurfaktan dan mikroba yang menghasilkannya, dapat diterapkan di berbagai sektor
industri, kesehatan dan lingkungan. Sektor-sektor ini menunjukkan kondisi suhu ekstrim, kekuatan ion, keasaman, salinitas ekstrim dan pelarut organik
Kadarwati, 2006.
Biosurfaktan ini dihasilkan pada permukaan sel mikroba atau diekskresikan ke lingkungan atau diekskresikan ke lingkungan yang dapat membantu melepaskan
senyawa hidrokarbon dalam senyawa organik dan meningkatkan konsentrasi senyawa hidrokarbon dalam air melalui pelarutan ataupun emulsifikasi. Biosurfaktan
mengandung gugus hidrofobik dan hidrofilik yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan molekul Nababan, 2008. Ada banyak golongan bakteri yang dapat
menghasilkan biosurfaktan, namun yang terumum dan terbanyak digunakan adalah dari golongan Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. Aiyushirota, 2010.
BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat