1.2 Permasalahan
Pencemaran lingkungan terutama lingkungan pertanian disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia pertanian. Bahan-bahan kimia pertanian dalam hal ini
insektisida telah meningkatkan produksi pertanian dan membuat pertanian lebih efisien dan ekonomis. Akan tetapi penggunaan dalam jumlah yang berlebih dapat
menimbulkan masalah lingkungan. Upaya penanggulangan pencemaran pestisida secara aman dapat dilakukan secara biologis melalui proses biodegradasi dengan
bantuan mikroorganisme. Bakteri penghasil biosurfaktan yang berasal dari laut Belawan, Tanjung Balai dan Sibolga telah diuji kemampuannya dalam mendegradasi
glifosat. Isolat bakteri diperoleh dari laut, belum diketahui bagaimana kemampuan bakteri tanah yang sering terpapar oleh pestisida seperti pada lahan pertanian
Berastagi. Petani di Berastagi sering menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, salah satunya adalah insektisida Marshal 200 EC berbahan
aktif karbosulfan sebagai racun pembunuh serangga. Oleh karena itu perlu dilakukan isolasi dan uji potensi bakteri tanah pertanian Berastagi Sumatera Utara untuk
mendegradasi insektisida yang berbahan aktif karbosulfan.
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk memperoleh isolat bakteri potensial penghasil biosurfaktan dari tanah
pertanian Berastagi, Sumatera Utara. b.
Untuk mengetahui aktivitas biosurfaktan dari masing-masing isolat. c.
Untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri asal tanah pertanian Berastagi Sumatera Utara dalam mendegradasi karbosulfan.
1.4 Hipotesis
Adanya perbedaan kemampuan isolat bakteri asal tanah pertanian Berastagi Sumatera Utara yang tercemar pestisida dalam mendegradasi insektisida berbahan
aktif karbosulfan.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menyediakan informasi bagi pihak-pihak yang memerlukan tentang potensi isolat bakteri asal tanah pertanian Berastagi Sumatera
Utara dalam mendegradasi insektisida berbahan aktif karbosulfan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Pestisida