dengan media biakannya. Supernatan diambil 4 ml diekstrak dengan 2 ml diethylether selama 5 menit, ekstraksi diulangi sebanyak 3 kali. Lapisan ether diambil, dikeringkan
dan dilarutkan kembali dalam 2 ml larutan sodium bikarbonat NaHCO
3
0,05 M. Kemudian larutan sampel divorteks dan ditambah 3,6 ml larutan orsinol, dipanaskan
hingga mendidih, didinginkan pada temperatur kamar selama 15 menit dan dianalisis absorbansinya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 421 nm.
Alur kerja produksi biosurfaktan dapat dilihat pada Lampiran 7. halaman 38.
3.3.6 Uji Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Dalam Mendegradasi Karbosulfan
Uji potensi bakteri penghasil biosurfaktan dalam mendegradasi karbosulfan selama masa inkubasi dilakukan dengan menumbuhkan bakteri pada media mineral
BHB yang mengandung 12 ppm karbosulfan. Sebanyak 20 ml inokulum cair isolat bakteri yang setara dengan kekeruhan larutan Mc-Farland diinokulasikan ke dalam
980 ml media secara aseptis, diinkubasi pada shaker pada kondisi gelap dengan kecepatan 150 rpm pada suhu 30ºC selama 21 hari. Sampel sebanyak 300 ml
dimasukkan dalam corong pisah, ditambahkan diklorometan sebanyak 100 ml. Sampel dan diklorometan diekstrak sehingga terbentuk dua fasa. Fasa organik ditampung
dalam labu bulat. Pada air ditambahkan kembali diklorometan 50 ml. Siklus ini berlangsung sebanyak dua kali. Selanjutnya dilakukan evaporasi hingga hampir
kering. Kemudian ditambahkan isooktan : toluen 9 : 1 sampai volume mencapai 3 ml. Dianalisis dengan menggunakan Kromatografi Gas Varian CP-3800 kolom ZB-1
30m x 0,25mm x 0,25µm dengan detector ECD, suhu kolom 200-270ºC, suhu detektor 300ºC, suhu injector 280ºC. Sampel diinjeksikan sebanyak 1 µl, diperoleh
luas area, dikonversi ke dalam ppm. Alur kerja uji potensi bakteri penghasil biosurfaktan dalam mendegradasi karbosulfan dapat dilihat pada Lampiran 10.
halaman 42.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Bakteri Tanah Pertanian Berastagi Sumatera Utara
Hasil isolasi yang telah dilakukan diperoleh 16 isolat bakteri penghasil biosurfaktan yang ditumbuhkan pada media Bushnell-Hass Agar BHA yang mengandung 12 ppm
karbosulfan merek dagang Marshal 200 EC sebagai sumber karbon Lampiran 14a. halaman 49. Isolat yang diperoleh yaitu 4 isolat dari tanah pertanian cabai, 3 isolat
dari tanah pertanian jeruk, 5 isolat dari tanah pertanian kol, dan 4 isolat dari tanah pertanian tomat. Isolat bakteri ini memiliki karakteristik morfologi dan Gram yang
bervariasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.1.1
Tabel 4.1.1 Karakteristik Morfologi dan Pewarnaan Gram Bakteri Penghasil
Biosurfaktan dari Tanah Pertanian Berastagi
Isolat Bakteri
Morfologi Koloni Morfologi sel
Gram Bentuk
Tepi Elevasi
Warna Bentuk
Penataan
CBM 1 Irregular
Entire Flat
Putih Baccil
Strepto, Stapilo
- CBM 2
Irregular Undulate
Flat Putih
Cocobaccil Mono, diplo,
strepto -
CBM 3 Circular
Entire Flat
Putih susu Cocobaccil
Mono, diplo, strepto
- CBM 4
Circular Entire
Flat Berpendar
Baccil Mono, diplo
- JBM 1
Circular Entire
Flat Putih susu
Baccil Strepto
+ JBM 2
Titik-titik Entire
Flat Transparan
Coccus Mono
- JBM 3
Irregular Lobate
Flat Transparan
Coccus Mono, tetrad,
Stapilo -
KBM 1 Circular
Entire Flat
Putih susu Cocobaccil
Mono, diplo, -
KBM 2 Irregular
Lobate Flat
Transparan Coccus
Strepto -
KBM 3 Irregular
Lobate Flat
Berpendar Coccus
Strepto -
KBM 4 Titik-titik
Entire Flat
Transparan Coccus
Strepto -
KBM 5 Titik-titik
Entire Flat
Transparan Coccus
Mono -
TBM 1 Irregular
Lobate Flat
Putih susu Cocobaccil
Mono, diplo -
TBM 2 Circular
Entire Flat
Putih susu Baccil
Mono, diplo -
TBM 3 Circular
Entire Flat
Berpendar Cocobaccil
Mono -
TBM 4 Titik-titik
Entire Flat
Transparan Coccus
Mono -
CBM : Cabai Berastagi Marshal
JBM : Jeruk Berastagi Marshal
KBM : Kol Berastagi Marshal
TBM : Tomat Berastagi Marshal