Pedoman observasi Catatan lapangan Pedoman wawancara

33 ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengorganisasi Kelompok Diskusi berpartisipasi bahasa yang mudah dipahami b. Berpendapat sesuai fakta yang terjadi c. Menjawab pertanyaan menggunakan bahasa sopan Empati dasar dalam Kerjasama kreatif a. Sikap percaya kepada teman kelompok b. Menjalin situasi harmonis antar anggota kelompok Presentasi diri dalam keterlibatan dan partisipasi a. Menghormati pendapat orang lain b. Menyumbangkan suatu contoh-contoh riil dalam kehidupan Mengkordinasi upaya menggerakan anggota kelompok a. Mampu memimpin kelompok diskusi

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiono 2009, hlm. 137 “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara ”. Oleh sebab itu, peneliti melakukan pengumpulan data dengan beberapa responden yang mendukung pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai pengumpulan data guna menunjang keberhasilan penelitian diantaranya:

1. Pedoman observasi

Alat ukur yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mengukur suatu tindakan yang terjadi. Pedoman observasi pada penelitian ini, diisi oleh guru dan observer yaitu guru mitra serta teman sejawat. Pihak yang 34 ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terlibat tersebut melakukan pengamatan secara langsung setiap kejadian yang berlangsung, meliputi: a Pedoman observasi kinerja mengajar guru, terdiri dari aspek-aspek yang diamati oleh peneliti terhadap aktivitas praktek mengajar dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi PAILKEM, penjabaran kegiatan yang diamati dapat dilihat di lampiran. b Pedoman observasi terhadap siswa mengenai kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi. Secara garis besar meliputi indikator yang menunjukan pengukuran siswa dalam hubungan berkelompok. Instrumen pedoman observasi tersebut dapat dilihat pada lampiran.

2. Catatan lapangan

Menurut Hopkins 2011, hlm. 181 mengartikan “catatan lapangan Field notes merupakan salah satu cara melaporkan hasil observasi, refleksi dan reaksi terhadap masalah-masalah kelas ”. Maka, catatan lapangan ialah catatan pribadi peneliti tentang pengamatan dan catatan mengajar yang tidak hanya melaporkan kejadian secara sistematis sehari- hari. Akan tetapi, peristiwa lain yang terjadi di kelas meliputi perilaku siswa, suasana ruang kelas, peristiwa-peristiwa yang terjadi serta ungkapan perasaan peneliti di dalam penelitian secara berkelanjutan.

3. Pedoman wawancara

Merupakan suatu langkah yang dibuat oleh peneliti dalam melakukan pengumpulan data melalui wawancara. Dalam Kunandar 2008, hlm. 167 dijelaskan sebagai berikut: “Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas ”. Dalam PTK wawancara digunakan untuk mengukur suatu keberhasilan penelitian. Dalam hal ini, wawancara dilaksanakan kepada guru, siswa, observer, teman sejawat dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan PTK. Wawancara dilaksanakan secara individual 35 ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan beberapa siswa. Dalam wawancara yang dilakukan, akan lebih baik memggunakan alat rekam, supaya hasil wawancara memiliki objektivitas tinggi. Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian maka, peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa melalui pedoman wawancara yang dibuat. a Pedoman wawancara untuk guru Pada pedoman wawancara yang ditujukan untuk guru, peneliti menyusun pedoman wawancara yang telah tersususn secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan bagi responden guru ialah garis besar permasalahan mengenai pembelajaran IPS di kelas, penggunaan metode PAILKEM, pelaksanaan guru dalam menggunkana metode PAILKEM untuk meningkatkan kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi. b Pedoman wawancara untuk siswa Peneliti berusaha untuk mendapatkan sebuah data yang valid. Oleh sebab itu, peneliti melakukan wawancara dengan siswa sebagai objek penelitian, khususnya kelas VIII-I SMP Negeri 7 Bandung. Pedoman wawancara yang telah disusun yaitu mengenai pemahaman siswa dalam pelaksanaan peningkatan kecerdasan sosial dalam mengorganisasi kelompok diskusi dan pelaksanaan strategi PAILKEM. Ada beberapa bentuk wawancara yang dapat peneliti lakukan guna menghasilkan data yang objektif. Sehingga, mudah untuk dianalisis kedalam bentuk deskriptif antara lain sebagai berikut : 1 Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan oleh pewawancara yang sudah mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu. Pertanyaan tersebut yang akan ditanyakan kepada informan orang yang akan memberikan informasi. 2 Wawancara setengah terstuktur adalah wawancara yang akan dilakukan kepada informan dengan pertanyaan yang sudah peneliti 36 ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siapkan. Akan tetapi, ketika pelaksanaan wawancara tersebut. penyampian pertanyaan yang dilakukan oleh peneliti tidak langsung pada fokus pertanyaan. Peneliti memberi keleluasaan terlebih dahulu untuk menerangkan informasi. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan menggunakan pedoman wawancara dan setengah terstruktur. Sehingga informan tidak hanya memberikan data yang terbatas pada pertanyaan yang diberikan. Akan tetapi, jawaban meluas keseluruh unsur, berhubungan data yang yang diinginkan.

4. Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ORAY- ORAYAN DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 12 BANDUNG: penelitian tindakan kelas di kelas VII-E SMP negeri 12 bandung.

0 0 52

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung.

0 2 52

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN:Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII D SMP NEGERI 45 BANDUNG.

0 0 67

PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA TENTANG SAMPAH DI SEKOLAH MELALUI PENGGUNAAN REKA CERITA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VIII-J SMP NEGERI 7 BANDUNG).

3 19 32

PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA MELALUI TAYANGAN REALITY SHOW DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

0 4 51

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung.

5 27 44

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK (BUZZ-GROUP) PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KALASAN.

0 4 181

PENINGKATAN KECERDASAN EMOSI MELALUI DISKUSI KELOMPOK (BUZZ GROUP) PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 BERBAH.

1 4 186

Peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran ekonomi di kelas melalui metode diskusi kelompok : sebuah penelitian tindakan kelas di SMP Tarakanita I Jakarta - USD Repository

0 0 150

Peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran ekonomi di kelas melalui metode diskusi kelompok : sebuah penelitian tindakan kelas di SMP Tarakanita I Jakarta - USD Repository

0 0 150