5
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat dalam
upaya meningkatkan minat belajar siswa. Khususnya mata pelajaran IPS di SMP Negeri 7 Bandung.
2 Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan
strategi PAILKEM pada pembelajaran IPS untuk peningkatan kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi
pada pembelajaran IPS dengan didukung fasilitas yang memadai. 3
Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme guru.
b. Guru
1 Dapat dijadikan referensi dalam menyelesaikan permasalahan,
khususnya berhubungan dengan penggunaan strategi, metode dan model pembelajaran yang berorientasi pada keaktivan siswa.
2 Sebagai salah satu alternatif penggunaan strategi, metode dan model
pembelajaran yang dapat diterapkan. 3
Mengembangkan profesionalime guru. 4
Memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar serta kualitas pembelajaran IPS.
5 Mempermudah proses pembelajaran dengan penerapan strategi
pembelajaran yang berorientasi pada keaktivan siswa. c.
Siswa 1
Meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS. 2
Dapat merubah paradigma siswa kepada mata pelajaran IPS, sehingga pembelajaran IPS lebih menyenangkan dan penuh makna.
3 Mampu mengembangkan pemahaman materi pembelajaran,
sehingga mampu menyelesaikan permasalahan secara mandiri. 4
Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik di kelas, sekolah dan tempat tinggal.
5 Memiliki kecerdasan sosial untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
E. Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
6
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah, Manfaat penelitian dan Sistematika Penelitian yang merupakan
sistematika skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menggambarkan pemaparan berbagai teori yang mendukung terkait permasalahan dan cara penyelesaiannya dari berbagai literatur yang
sesuai, terkait kecerdasan sosial, strategi Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Lingkungan dan pembelajaran IPS.
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan keseluruhan cara penelitian meliputi
persiapan, perencanaan, prosedur, pelaksanaan, penyelesaian penelitian berdasarkan pada teknik penelitian, data dan fakta yang sebenarnya terjadi di
lapangan yang digunakan sebagai alat pengumpul data. BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dilapangan terkait data, informasi yang dikolaborasikan dengan berbagai
literatur yang sesuai. BAB V KESIMPULAN
Bab ini memaparkan kesimpulan yang menjawab pertanyaan- pertanyaan dari rumusan masalah. Kemudian, adanya sebuah saran peneliti
untuk pihak yang bersangkutan.
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bandung yang beralamat di Jalan Ambon No.23 Bandung. Peneliti merasa di kelas VIII-I
SMP Negeri 7 Bandung, terdapat masalah kurangnya kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi. Hal ini terlihat ketika guru
mata pelajaran IPS menginstruksikan untuk berdiskusi, siswa kelas VIII-I menunjukan sikap yang hanya ingin berdiskusi dengan teman dekatnya
saja. Sehingga, terjadi situasi ketidak akraban antara sesama teman yang lain. Oleh sebab itu, peneliti merasa terdorong untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-I SMP Negeri 7 Bandung, berjumlah 35 siswa dengan komposisi 15 siswa laki-laki dan 20
siswa perempuan. Masalah yang ada di kelas ini mendorong peneliti untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara meningkatkan kecerdasan sosial
siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi melalui strategi PAILKEM pada pembelajaran IPS. Cara yang akan dilakukan dengan sistem
pemilihan anggota kelompok yang dilakukan oleh guru. Hal ini, dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan sosial siswa dalam berinteraksi, karena
berinteraksi dengan sesama siswa merupakan hal yang penting terutama dilingkungan kelas untuk menjalin rasa kebersamaan mendorong keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran.
25
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Gambar 3.1 Model Penelitian Kelas oleh Kemmis dan Taggart
Sumber: Wiraatmadja 2012, hlm. 66 Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti
dengan fokus permasalahan peningkatan kecerdasan sosial siswa dalam mengorganisasi kelompok diskusi melalui strategi PAILKEM menggunakan
model spiral dari Kemmis dan Tagart, dapat dijelaskan langkah-langkah pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
REFLECT
A C
T OBSERVE
RESIVED REFLECT
A C
T OBSERVE
26
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Perencanaan plan
Perencanaan adalah pengembangan rencana tindakan yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk meningkatkan suatu hal yang
diinginkan. Perencanaan penelitian tindakan kelas melibatkan banyak pihak. Pihak tersebut harus mengetahui dan memahami peranan masing-
masing. Hal ini dilakukan untuk kelancaran penelitian diantaranya yaitu guru sebagai peneliti dalam PTK. Guru mitra dan teman sejawat sebagai
observer, serta dosen pembimbing sebagai pakar ahli. Dijelaskan oleh Kunandar 2012, hlm. 92 :
“pada prinsipnya tindakan yang dilaksanakan hendaknya dapat membantu peneliti guru untuk mengatasi kendala pembelajaran di
kelas, dan meningkatkan keberhasilan pembelajaran di kelas, membantu peneliti guru menyadari potensi baru melakukan tindakan guna
meningkatkan kualitas kerja ”.
Rencana tindakan yang dilakukan hendaknya memuat informasi tentang hal-hal diantaranya, menentukan materi, penentuan metode, alat-alat dan
teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti atau data, merencanakan evaluasi, membuat skenario pembelajaran. Setelah itu,
rencana perekaman atau pencatatan data dan pengelolaan. Tindakan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti tersebut
didiskusikan secara rinci bersama dengan guru mitra dan dosen pembimbing sebagai para ahli.
2. Tindakan act
Pengertian tindakan pada penelitian tindakan kelas adalah penerapan tindakan yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Tindakan
act harus sesuai dengan rencana, berjalan secara alamiyah, sadar dan terkendali. Tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan pada proses
pembelajaran yang menggunakan strategi PAILKEM dengan model pembelajaran yang beragam. Selain itu, pada kegiatan pelaksanaan ini,
mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong siswa lebih mengeksplorasi jawaban atas pertanyaan sendiri. Pelaksanaan
27
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tindakan penelitian ini menitik beratkan pada kegiatan siswa bersama kelompoknya untuk berdiskusi terkait materi yang telah ditentukan oleh
guru. Sementara itu, ketika guru melaksanakan tindakan. Maka, tahapan proses pengumpulan data dilakukan secara bersama. Tahap pengumpulan
data meliputi semua yang dilakukan oleh guru maupun siswa pada situasi pelaksanaan tindakan.
3. Pengamatan observing
Pengamatan dalam Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses pelaksanaan pembelajaran di kelas
yang dilakukan secara kolaboratif dengan observer, dilaksanakan dalam satu waktu. Dijelaskan oleh Suryadi 2010, hlm. 64 bahwa
“pengamat harus merekam setiap peristiwa yang terjadi, membuat catatan-catatan kecil
dalam buku harian supaya mempermudah dalam menganalisi data dan mencatat pengaruhnya terhadap perilaku siswa
”. Pada kotak pengamatan observe tidak hanya aktivitas siswa yang
diamati. Akan tetapi, setiap kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran menjadi bahan pengamatan.
4. Refleksi reflecting
Refleksi reflect adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi berkaitan dengan tindakan yang dilakukan
oleh guru peneliti melalui pembelajaran di kelas dan aktivitas dalam pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti harus menyadari setiap pelaksanan
kegiatan tindakan apakah telah sesuai dan mengetahui mana yang harus diperbaiki. Refleksi mengacu pada tindakan analisis data, yang melibatkan
orang luar seperti guru mitra, teman sejawat dan para ahli. Setelah itu, peneliti menarik kesimpulan.
Refleksi memiliki aspek evaluatif, maksudnya adalah peneliti dapat menjadikan pembelajaran di kelas sebagai pengalaman untuk menilai,
apakah tindakan yang telah dilakukan dapat memberikan pengaruh terhadap pada kegiatan penelitian selanjutnya.
C. Metode Penelitian
28
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah penelitian. Metode penelitian memberikan gambaran bagaiamana
penelitian tersebut dilaksanakan. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Pemilihan metode penelitian yang tepat
dapat membantu keberhasilan suatu penelitian, karena akan memperjelas langkah-langkah, arah dan tujuan dari penelitian.
Merunjuk pada permasalahan yang ditemukan peneliti di kelas VIII-I SMP Negeri 7 Bandung terkait peningkatan kecerdasan sosial dalam
mengorganisasi kelompok diskusi dengan penerapan strategi pembelajaran PAILKEM pada pembelajaran IPS. Maka peneliti menggunakan metode
penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan bagian
dari penelitian kualitatif interaktif. 1.
Pengertian penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengatasi permasalahan yang dialami didalam kelas.
Selain itu, bertujuan untuk melatih praktek mengajar guru untuk menjadi guru profesional. Sehingga, dengan berbagai penerapan model yang
dilaksanakan dapat mengaktifkan guru dan siswa dalam pembelajaran. Menurut Wiraatmadja
2005, hlm. 13 “Metode penelitian tindakan kelas ialah bagaimana seorang guru dapat mengorganisasikan
kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Oleh sebab itu, ketika guru melakukan penelitian tindakan kelas. Maka, dapat melakukan atau mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam
praktek pembelajaran yang dilakukan. Setelah itu, guru melihat pengaruh nyata dari upaya yang telah dilakukan.
Secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk : a.
Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi serta kualitas pembelajaran.
b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran,
khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
29
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam
melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasaran.
d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian
secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, jujur
dalam pembelajaran. Melalui PTK, guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman
tentang praktik pembelajaran secara efektif. PTK yang dilakukan ditujukan untuk memperoleh ilmu baru dari penelitian tindakan yang
dilakukannya. Selain memiliki tujuan yang terarah, PTK sangat bermanfaat
dalam meningkatkan
pemahaman guru
terhadap pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. Manfaat penelitian tindakan
kelas antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut: a.
Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran. Sehingga, pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru dikalangan
peserta didik. b.
Merupakan upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP sesuai dengan karakteristik pembelajaran, serta
situasi dan kondisi kelas. c.
Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukan. Sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik
berkaitan dengan metode maupun isi pembelajaran. Peneliti memandang bahwa penelitian tindakan kelas sebagai
penelitian yang mendorong interaksi yang kuat antara guru dengan peserta didik. Sehingga, dapat mengatasi masalah dan struktur
pelaksanaan pembelajaran efektif. Oleh sebab itu, rancangan penelitian harus disusun dengan baik. PTK digunakan peneliti untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan pembelajaran IPS di kelas. Pada proses penelitian ini, peserta didik akan dilibatkan secara aktif. Adapun
30
ROHAENI, 2015 PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA DALAM MENGORGANISASI KELOMPOK DISKUSI
MELALUI STRATEGI PAILKEM PADA PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan bersama dengan kolaborator, supaya proses penelitian berjalan secara objektif.
D. Fokus Permasalahan