Adanya shock variabel gangguan
e
1t
di dalam persamaan Sb, misalnya mengalami kenaikan sebesar satu deviasi standar, akan mempengaruhi nilai Sb
saat ini maupun di masa akan mendatang.Karena variabel Sb muncul dalam persamaan Sb dan I maka shock variabel gangguan
e
1t
juga akan mempengaruhiSb dan I juga. Begitu pula adanya shock variabel gangguan
e
2t
dan
e
3t
didalam persamaan Sb dan I juga akan mengalami Sb. Dengan mengunakan analisis impulse response ini kita bisa melacak shock untuk beberapa periode ke
depan.
3.11Uji Kointegrasi
Sebagaimana dinyatakan oleh Engle – Granger 1983 keberadaan variabel nonstasioner menyebabkan kemungkinan besar adanya hubungan jangka panjang
antara variabel didalam sistem VAR. Berkaitan dengan hal ini, maka langkah hubungan antra variabel.Pada langkah ini kita akan mengetahui keberadaan
hubungan antara variabel. Pada langkah ini kita akan mengetahui apakah model kita merupakan VAR tingkat diferensi jika tidak ada kointegrasi dan VECM bila
terdapat kointegrasi.
Dalam pengujian kointegrasi digunakan untuk mengetahui keberadaan hubungan antar variabel.Pada langkah ini kita akan mengetahui apakah model kita
merupakan VAR tingkat diferensi jika tidak ada kointegrasi dan VECM bila terdapat kointegrasi.
3.12 Forecast Error Variance Decomposition FEVD
Forecast Error Variance Decomposition FEVD, atau lebih sering disebut Variance Decomposition, dilakukan untuk mengetahui kepentingan relatif
Universitas Sumatera Utara
dari berbagai shock terhadap variabel itu sendiri maupun variabel lainnya. Analisis FEDV bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau kontribusi antar
variabel transmit Manurung, 2005. Analisis FEVD digunakan untuk memprediksi kontribusi persentase varian setiap variabel karena adanya
perubahan variabel tertentu di dalam sistem. Persamaan FEDV dapat diturunkan dengan ilustrasi sebagai berikut:
�
�
�
�+1
= �
+ �
1
�
1
Nilai A dan A
1
digunakan untuk mengestimasi nilai masa depan X
t+1
�
�
�
�+�
= �
�+�
+ �
12
�
�+�−2
+ …+ �
1 �−1
�
�+1
Artinya nilai FEVD selalu 100 persen dan nilai FEVD yang lebih tinggi menjelaskan kontribusi varians satu variabel transmit terhadap variabel transmit
lainnya lebih tinggi.
3.13 Defenisi Operasional
1. Defenisi Suku Bunga Bank Indonesia BI Rate adalah Suku bunga dari kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia dan
di umumkan kepada publik, Suku Bunga Bank Indonesia adalah sebagai pedoman dari pada bank-bank yang lain yang ada di Indonesia. BI rate
yang diumumkan oleh Dewan Gubenur Bank Indonesia setiap rapat Dewan Gubernur bulanan.
2. Defenisi Indeks Harga Saham Gabungan IHSG adalah salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa efek Indonesia dan Indeks Harga
Saham Gabungan IHSG merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek. IHSG berubah setiap hari karena
Universitas Sumatera Utara
perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan adanya saham tambahan.
3. Hubungan antara Suku Bunga dan IHSG adalah ketika suku bunga yang tidak terkendali dapat mengakibatkan turunnya return saham, karena
kenaikan tingkat suku bunga interst rate akan berdampak negatif terhadap harga saham. Dan Kenaikan tingkat suku bunga menyebabkan
investor lebih memilih menanamkan dananya dipasar uang dari pada pasar modal karena lebih memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dan
akibatnya harga saham akan menjadi turun. Dengan menurunnya harga- harga saham suatu perusahaan otomatis akan mempengaruhi IHSG dimana
IHSG akan ikut turun .
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan suku bunga Bank Indonesia
Perkembangan suku bunga Bank Indonesia dan perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perkembangan dan perubahan jumlah investasi di
Indonesia, baik yang berasal dari investor domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis investasi portofolio yang umumnya berjangaka pendek.
Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran dipasar uang domestik. Apabila dalam suatu negara
terjadi peningkatan aliran modal masuk capital inflows diluar negari, hal ini akan menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara tersebut
terhadap mata uang asing. Menurut Prasetiantono 2000 apabila suku bunga tinggi, otomatis orang
akan lebih suka menyimpan dananya di bank karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan. Pada posisi ini, permintaan masyarakat
untuk memengang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam bentuk portofolio perbankan deposito dan
Universitas Sumatera Utara