bunga SBI mengalami kenaikan, sedangkan apabila perubahan suku bunga SBI bernilai negatif, menunjukkan bahwa suku bunga SBI mengalami penurunan.
Kenaikan suku bunga BI rate terbesar sepanjang tahun 2008-2009 terjadi pada bulan Oktober 2008 dimana perubahan suku bunga BI rate sebesar 9,50
sedangkan penurunan suku bunga BI rate terbesar terjadi pada bulan Nopember 2011 dimana perubahan suku bunga BI rate sebesar 6.
Kenaikan suku bunga BIrate terbesar pada tahun 2008 terjadi pada bulan Oktober dimana perubahan suku bunga BIrate sebesar 9,50. Sedangkan
penurunan suku bunga BIrate terbesar terjadi pada bulan Nopember 2011 dimana perubahan suku bunga BIrate sebesar 6. Pada tahun 2009 suku bunga BIrate
hanya sekali mengalami kenaikan yang terjadi pada bulan Januari sebesar 8,75. Sedangkan pada tahun 2010 suku bunga BIrate tetap sebesar 6,50.
4.2 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek. IHSG berubah setiap harinya dan
setiap bulannya perubahan harga pasar yang terjadi setiap bulannya karena adanya saham tabahan. Indeks Harga Saham Gabungan yang tidak terkendali dapat
mengakibatkan turunnya return saham, karena kenaikan tingkat suku bunga interest rate, inflasi dan faktor lainnya akan berdampak negatif terhadap harga
suku bunga, inflasi dan faktor-faktor lainnya. Kenaikan IHSG menyebabkan investor lebih memilih menanamkan
dananya di pasar modal karena lebih memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dan akibatnya tingkat suku bunga akan menjadi turun.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan koreksi faktoral adalah koreksi yang disebabkan oleh faktor- faktor tertentu, termasuk faktor-faktor eksternal.Contohnyawaktu IHSG terkena
badai krisis global 2008 lalu.Faktor yang menyebabkan IHSG terkoreksi habis- habisan ketika itu adalah krisis ekonomi Amerika Serikat yang kemudian
merembet ke hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia.Sementara ‘May Effect’ atau koreksi IHSG yang terjadi bulan Mei lalu, adalah gabungan antara koreksi
alamiah dan koreksi faktoral. Ketika itu, IHSG turun dari 2,900-an ke 2,500-an. Secara alamiahnya, IHSG pada saat itu memang sudah sewajarnya untuk
beristirahat sejenak ke posisi 2,700-an, setelah terus menerus menguat tajam dalam beberapa bulan sebelumnya. Namun karena terdapat faktor tambahan
berupa krisis Yunani, maka IHSG ternyata turunnya lebih dalam, yaitu ke 2,500- an.Pada dasarnya, koreksi IHSG berdasarkan penyebabnya bisa kita bedakan
menjadi dua macam, yaitu koreksi alamiah dan koreksi faktoral.Koreksi alamiah adalah koreksi yang lebih banyak disebabkan oleh faktor teknikal, yaitu secara
mudahnya karena IHSG sudah naik banyak sebelumnya. Pada gambar 4.2 dibawah ini, terlihat bahwa Indeks Harga Saham Indonesia dari
tahun 2008-2011 secara umum mengalami tren yang meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui perkembangan IHSG yang terjadi pada tahun 2008-2011 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.Ini diakibatkan
oleh kondisi ekonomi dunia dan Amerika Serikat yang membaik, sedangkan penurunan yang terjadi pada 2007 ini terjadi karena krisis global yang
menyebabkan krisis kepercayaan finansial di Amerika dan dunia khususnya di Indonesia.
Tabel 4.2 Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia
Bulan
2008 2009
2010 2011
Januari 2627.250
1332.670 2610.800
3409.170
Pebruari 2721.940
1285.480 2549.030
3409.170
Maret 2447.300
1434.070 2777.300
3678.350
April 2304.520
1722.770 2971.250
3819.620
Mei 2349.100
1916.830 2796.960
3819.620
Juni 2304.510
2026.780 2913.680
3888.570
1,200 1,600
2,000 2,400
2,800 3,200
3,600 4,000
4,400
2008 2009
2010 2011
IHSG
Universitas Sumatera Utara
Juli
2165.940 2367.540
3069.280 4130.800
Agustus 1832.510
2367.590 3081.880
3841.730
September
1256.700 2367.700
3501.300 3549.030
Oktober 1241.540
2415.840 3635.320
3790.850
Nopember 1355.410
2534.360 3531.210
3715.080
Desember 1355.412
2610.800 3703.510
3821.990 Sumber : www.finance.yahoo.com
Tabel 4.2 diatas menunjukkan perubahan IHSG di Bursa Efek Indonesia setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi selama periode tahun 2008-2011. Pada
pengamatan data bulanan yang dilakukan terhadap IHSG selama tahun 2008- 2011, ditemukan adanya perubahan indeks yang bernilai positif + maupun
negatif -. Apabila perubahan indeks positif, menunjukkan bahwa IHSG mengalami kenaikan dan apabila perubahan indeks bernilai negatif menunjukan
bahwa IHSG mengalami peningkatan. IHSG mencatat kenaikan terbesar selama periode 2008-2011 sebesar 4.130.800 yang terjadi pada bulan Juli 2011.
Sedangkan penurunan IHSG terbesar terjadi pada Oktober 2008 sebesar 1.241.540.
IHSG cenderung mengalami penurunan pada tahun 2008. Hal ini terlihat selama tahun 2008 mulai dari bulan Agustus, September, dan Oktober dimana
pada bulan tersebut IHSG turun secara bertahap. Sedangkan penurunan IHSG paling terbesar terjadi pada bulan Oktober 2008 sebesar 1.241.540.
IHSG cenderung mengalami kenaikan mulai pada tahun 2009-2011. Hal ini terlihat selama tahun 2009-2011 IHSG mengalami perubahan indeks terbesar
yang bernilai positif selama tahun 2009-2011 yang terjadi pada bulan Juli sebesar 4.130.800. Ini menujukan dari tahun 2009-2011 IHSG terus mengalami
peningkatan dari bulan ke bulan selama kurun waktu 2009-2011.
4.3 Uji Stasioneritas Data