Jurnal Sebelumnya LANDASAN TEORI

2.5 Jurnal Sebelumnya

Penelitian mengenai Analisis Kausalitas Antara Suku Bunga dan IHSG Di Indonesia Metode VAR yang telah dilakukan oleh berbagai negara di dunia menghasilakan kesimpulan yang beragam. Berikut ini adalah beberapa penelitian di antaranya. 1. Simposium 2005 dalam “ Analisis Hubungan suku Bunga dengan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di indonesia” menyatakan suku bunga mempunyai pengaruh secara signifikan dalam jangka panjang terhadap IHSG. 2. Vyshnysk 2003 dalam “The Influence of interest rate and Composite stock Price index” menyatakan bahwa tingkat suku bunga mempunyai pengaruh secara signifikan dalam jangka waktu yang panjang terhadap IHSG dan IHSG mempunyai pengaruh secara signifikan jangka waktu yang panjang terhadap suku bunga. 3. Adisetiawan 2000dalam “ Hubungan Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, inflasi, dan Indeks Harga Saham” menyatakan bahwa terdapat hubungan timbal balik yang signifikan antara inflasi dengan tingkat bunga sertifikat Bank Indonesia, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat suku bunga dengan IHSG dan juga tidak terdapat hubungan timbal balik yang signifikan antara inflasi dengan indeks harga saham gabungan IHSG. 4. Rahul Anand dan Eswar S. Prasad 2010 dalam “ Optimal price Indices for Targeting Inflation under Incomplete Market” menyatakan bahwa dengan adanyafriksikeuanganbankkesejahteraanmemaksimalkanpusat Universitas Sumatera Utara harusmengadopsipenargetaninflasifleksibel. Hasil inisangat relevanuntuk pasar negara berkembang, dimana pangsapengeluaranpangan dalam biayatotal konsumsitinggi dansebagian besarkonsumenkreditdibatasi. 5. Wai - Ching Poon 2009 dalam “ Is Monetary Condition Index an Important Indicator for Malaysia?” menyatakan bahwa kekuatan relatif dari empat saluran transmisi kebijakan moneter, yaitu nilai tukar, suku bunga, harga aset dan saluran kredit.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan kointegrasi antara GDP riil dan determinan yaitu, nilai tukar, pendek dan jangka panjang suku bunga, dan sektor swasta, yang menyiratkan bahwa nilai tukar, suku bunga dan saluran kredit adalah tiga mekanisme transmisi dalam kebijakan moneter di Malaysia, sementara aset saluran harga adalah yang paling relevan.Dampaknya mendorong perubahan dalam GDP riil adalah saluran kredit, diikuti oleh saluran nilai tukar, dan saluran suku bunga. 6. Mohamed Essaied Hamrita, Nidhal Ben Abdallah, dan Samir Ben Ammou 2009 dalam “ The Multi – Scale Interaction Between Interest Rate, Exchange Rate and Stock Price” menyatakan bahwa suku bunga tidak berpengaruh signifikan dalam jangka pendek terhadap Indek Harga Saham Gabungan tetapi berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dalam jangka panjang. 7. Muhammad Sowwam 2005 dalam “ Analisa Hubungan Antara Suku Bunga Dengan Indeks Harga Saham Gabungan Di Indonesia” menyatakan bahwa hasilpada penelitian ini variabel IHSG dan Suku Bunga mengikuti random Universitas Sumatera Utara walks namun terintegrasi pada pola jangka panjang. Data dua variabel tersebut dinyatakan stationer pada derajat yang sama yaitu pada level – first Difference. Kemudian dengan menggunakan uji kausalitas Granger dapat dilihat bahwa terdapat hubungan diantara IHSG dan Suku Bunga pada tingkat kepercanyaan 90. Hal ini menujukan ada hubungan antara suku bunga dengan IHSG dan IHSG juga menujukan adanya hubungan dengan suku bunga dalam jangka waktu panjang. 8. Jodylyn Mendoza Quijano, Karen Corpus, Julius Rola 2009 dalam “Is There a Synchronicity between the Philippine Stock Exchange and New York Stock Exchange?” menyatakan bahwa tingkatinflasi, tabungan suku bunga,nilai tukarasing danharga minyaksecara signifikanmempengaruhiIndeks HargaFilipinaKomposit.Paralagsatu perbedaanpertama ditesunit rootmengungkapkanstabilitasBursaPasarFilipina PenukaranPSE dan New York Stock ExchangeNYSE pasar.Keduanyajuga ditemukanakan terpengaruholeh duagangguanekonomi.Demikian juga, kitamenemukansinkronisitasantaraPSEdan pasarNYSEmenggunakan ujiKausalitasGranger. 9. Jyoti P. Gupta, Alain Chevalier, Fran Sayekt 2000 dalam “ The CausalityBetween Interest Rate, Exchange Rate and Stock Price in Emerging Markets: The Case of the Jakarta Stock Exchange” menyatakan bahwa hubunganantara tingkat bunga, nilai tukar danharga saham diBursa Efek Jakarta.Hasil penelitian ini bahwa perekonomian Universitas Sumatera Utara Indonesiasedangberlangsungmasa sulit danterdapat laporandan bertentangandengan pengaruhsuku bunga dankurs terhadaphargapasar saham. Tergantung padaperiodesubsedang dipertimbangkan, kausalitas searahsporadisdaripenutupanharga sahamsuku bungadan sebaliknyadan kausalitassearahlemah darinilai tukardengan harga sahamyang ditemukan.Bukti keseluruhan, bagaimanapun, gagal membangunsetiaphubungankausalitasyang konsisten antarasalah satuvariabel ekonomiyang diteliti.Oleh karena itutampaknyapasar Jakartaefisien dimasukkansebagian besarsuku bunga danpertukaran informasitingkatperubahanhargapada indekssaham penutupanpasar. 10.Akima Suhaimi 2011 dalam “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Obligasi Ritel Republik Indonesia” menyatakan bahwa variabel suku bunga deposito, BI rate dan IHSG mempengaruhi secara nyata harga ORI dipasar sekunder, dimana variabel BI rate memiliki koefisien terbesar sehingga sangat mempengaruhi perubahan harga ORI di pasar sekunder. Sedangkan variabel IHSG merupakan variabel dengan koefisien yang memiliki pangaruh paling sedikit terhadap perubahan harga ORI di pasar sekunder. Universitas Sumatera Utara BABIII METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian