Alat Ukur Penelitian Teknik Pengumpulan Data

variabel Y terdiri dari 53 lima puluh tiga butir pernyataan yang diharapkan dapat mengungkapkan secara tuntas mengenai permasalahan yang diteliti.

2. Pengujian Validitas

Data dari hasil penelitian yang telah dihimpun melalui proses pengumpulan data, tentunya tidak akan berguna bilamana alat ukur yang digunakan itu tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Singarimbun dan effendi Suwardi, 2009:119 mengemukakan bahwa: “…pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya, bilamana data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah data yang tidak reliable dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh sebab itu, maka data yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitasnya”. Selanjutnya, Singarimbun dan Effendi, mengemukakan bahwa: “Validitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin di ukur”. Iskandar Suwardi, 2009:120 mengatakan bahwa suatu pengukuran dikatakan valid jika alat ukur itu mampu mengukur apa yang hendak di ukur secara tepat. Dengan perkataan lain, bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan sahih bilamana mempunyai validitas yang tinggi, sedangkan apabila memiliki validitas yang rendah maka tidak atau kurang sahih. Sugiyono Suwardi, 2009:120 menyatakan bahwa: “… instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal”. Dijelaskan lebih jauh tentang validitas internal bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional teoretis telah mencerminkan apa yang akan diukur, sedangkan validitas eksternal bila kriteria didalam instrumen dari luar atau fakta-fakta empiris yang ada. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa validitas internal instrumen yang dikembangkan berdasarkan teori yang relevan, sedangkan validitas eksternal instrumen berarti bahwa instrument dikembangkan dari fakta empiris. Syarat lainnya yang juga penting bagi peneliti adalah reliabilitas. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket yang disusun dari kisi-kisi yang telah dikembangkan. Sebelum angket ini digunakan, diujicobakan pada 30 siswa SMA YADIKA Baturaja untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrumen. Pengujian validitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan korelasi pearson product moment Uji r dengan rumus sebagai berikut: r xy } }{ { 2 2 2 Y Y n X X n Y X Y X n i i i i i i i ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Keterangan : r : Koefisien korelasi internal X : Skor jawaban per item pertanyaan Y : Skor total N : Banyak responden Selanjutnya untuk menguji signifikasi, angka korelasi yang diperoleh dari setiap item dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi.

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN DAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH: Study Deskriptif Analitis Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Unggulan Pandeglang Banten.

0 1 56

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP WAWASAN KEBANGSAAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor.

0 1 54

PENGARUH KOMPETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN POLITIK TERHADAP PEMBENTUKAN POLITICAL LITERACY SISWA: Studi Deskriptif Pada Siswa SMA di Kota Bandung.

1 2 40

PENGARUH PEMBELAJARAN PKN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA SEBAGAI WARGANEGARA :Studi Eksperimental Kuasi Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas X SMA Bina Dharma 2 Bandung.

0 2 51

PENGARUH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT KESADARAN BERKONSTITUSI WARGA NEGARA MUDA :Studi Deskriptif Analitis terhadap Siswa SMA di Kota Tasikmalaya.

0 1 65

PENGARUH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PENGEMBANGAN KECAKAPAN PARTISIPATORIS PEMILIH PEMULA :Studi Deskriptif Pada Siswa SMA Negeri di Kota Bandung.

0 3 81

PERANAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA (STUDI DESKRIPTIF ANALISIS DI SMP MUHAMMADIYAH 2 BOBOTSARI)

0 0 13

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBINA WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITION) SISWA (Studi Deskriptif Analisis Terhadap Siswa SMK Negeri 2 Purwokerto) - repository perpustakaan

0 1 16

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA (Studi Deskriptif Analisis Terhadap Siswa SMA Negeri 1 Rawalo)

0 0 14

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN KONSTITUSI SISWA (Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMA Negeri di Kabupaten Purbalingga)

0 0 13