Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komperatif yaitu merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya pengaruh antara sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba. Penelitian ini mengambil objek penelitian ini diutamakan mengenai peranan manajerial perusahaan dalam mencapai tujuan dengan melibatkan para manajer puncak, menengah atau supervisor disetiap divisi yang ada dalam perusahaan manufaktur yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang dan perusahaan tersebut berskala atas hingga menengah. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, dengan kriteria: responden dalam penelitian ini adalah individu para manajer dan supervisor perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung. Masing –masing variabel, dimensi dan indikator-indikatornya, disusun kuesioner untuk menggali informasi lebih lanjut dari setiap variabel dengan menggunakan skala pengukuran interval yang masing-masing pertanyaannya terdiri atas lima pilihan jawaban, dimulai dari pilihan jawaban yang paling negatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument angket atau kuesioner untuk masing –masing variabel penelitian yang ditujukan pada manajer dan supervisor perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang. Data yang didapat akan diolah menggunakan program SPSS versi 12.0 untuk mendapatkan hasil akurat.

D. Metode Analisis Data

Metode analisa melalui statistik deskriptif menjelaskan karakteristik responden dengan menggunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukan angka rata –rata, kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya dan standar deviasi. Analisis data dimulai setelah data terkumpul, dengan langkah selanjutnya ialah menganalisis data berdasarkan metode analisis yang sesuai untuk digunakan. Dalam kegiatan analisis dan pengolahan data dilakukan dengan mentabulasi terhadap setiap kuesioner dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masing-masing variabel.

1. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan penyebaran kuisoner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu jawaban sangat ditentukan oleh alat ukur yang telah ditentukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan uji realibilitas.

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berasal dari validity berarti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Syarat instrumen yang baik adalah instrumen tersebut harus valid. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya. Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor Ghazali, 2001. Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika kolerasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika kolerasi skor masing-masing butir pertanyaan mempunyai tingkat signifikasi diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan tidak valid Santoso, 2000.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisoner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid untuk mengetahui sejauh mana, hasil pengujian tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengukuran ulang dan pengukuran sekali saja. Menurut Nugroho 2006:72, Uji reliabilitas atau keandalan dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha. Reliabilitas suatu pertanyaan dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,50. Jika hasil pengujian menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha memiliki skor 0,50 untuk semua variabel, maka ditetapkan berdasarkan Nunnally 1978 dalam Ghazali 2001 yaitu bahwa nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,50, maka dianggap reliabel. Sedangkan jika nilai Cronbach’s Alpha 0,50, maka dianggap tidak reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Model regresi bebas dari problem multiko adalah mempunyai nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas VIF = 1Tolerance = 10 maka Tolerance 0,1 atau VIF disekitar angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1 Nugroho, 2006:58. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpiih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan tingkat nilai VIF 10.

b. Uji Heterokedastisitas

Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y Santoso, 2000.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk penyebaran data yang normal atau tidak, karena data diperoleh langsung oleh pihak pertama melalui kuesioner. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data berada disekitar garis lurus diagonal. Menurut Ghazali 2001 ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik yaitu salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Ghazali, 2001:83.

b. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y dipergunakan analisis regresi linier dengan persamaan matematik sebagai berikut: Y = a + bX1 + e Dimana : Y = Efektifitas perencanan laba variabel terikat a = Konstanta atau nilai variabel terikat Y jika besar perubahan nilai variabel X, sama dengan 0 b = Koefisien Regresi atau nilai sensitivitas variabel terikat Y terhadap besar perubahan variabel bebas X dimana jika nilai b positif maka akan terjadi kenaikan, sedangkan jika nilai b negatif maka terjadi penurunan X = Proses sistem pengendalian manajemen Variabel Bebas e = error

c. Uji Statistik t

Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen bersifat menentukan significant atau tidak, dengan kriteria berdasarkan nilai signifikansi 0.05 maka varabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya, jika nilai signifikansinya 0.05, maka variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Santoso, 2000:168.

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen lebih mengarah pada suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan semua kegiatan perusahaan agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Variabel sistem pengendalian manajemen independent dalam penelitian ini. Sistem pengendalian manajemen diukur dengan menggunakan 15 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Anthony, et.al 2002. Metode pengukuran menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5 point penilaian, yaitu: 1 Sangat Tidak Setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Ragu-ragu, 4 Setuju, 5 Sangat Setuju.

2. Efektifitas Perencanaan Laba

Perencanaan laba yang disusun oleh manajemen sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Variabel perencanaan laba merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Efektifitas perencanaan laba diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Murtiyani 1998 dan Mulyadi 2003. Metode pengukuran menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5 point penilaian, yaitu: 1 Sangat Tidak Setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Ragu- ragu, 4 Setuju, 5 Sangat Setuju. Untuk lebih jelasnya mengenai variabel, sub variabel, dan indikator dapat dilihat pada table 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Variabel, Sub Variabel, dan Indikator Penelitian VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR Skala Variabel Independen 1. Sistem Pengendalian Manajemen X 1.1 Penyusunan Program 1.2 Penyusunan anggaran 1.1.1. Persiapan dan analisis terhadap program 1.1.2. Program kegiatan implementasi strategi 1.1.3. Koordinasi dan kerja sama antar bagian 1.2.1. Anggaran dalam ukuran kuatitatif jangka waktu 1.2.2. Komunikasi secara formal informal antar bawahan dan atasan 1.2.3. adanya penilaian intern masa lalu 1.2.4. Anggaran disusun sesuai Ordinal 1.3 Pelaksanaan Kegiatan dan Pengukuran 1.4 Pelaporan dan Analisis prioritas sasaran 1.3.1. Evaluasi kegiatan tiap 1 tahun sekali 1.3.2. Pelaksanaan kegiatan secara pengamatan langsung laporan tulis 1.3.3. Ukuran Moneter dijadikan standar evaluasi kinerja 1.4.1. Penyusunan pelaporan secara periodik 1.4.2. Diadakan analisa terhadap penyimpangan 1.4.3. Diadakan penelusuran akan sebab-sebab penyimpangan 1.4.4. Adanya tindakan koreksi 1.4.5. Evaluasi terhadap pencapaian tujuansasaran Variabel Dependen 2. Perencanaan Laba Y 3.1 Efektifitas Perencanaan Laba 3.1.1. Perencanaan laba ditetapkan sesuai pencapaian sasaran 3.1.2. Tingkat perkembangan perusahaan menunjukkan peningkatan tahun sebelumnya 3.1.3. Tingkat manajer berpengaruh efektifitas perencanaan laba 3.1.4. Pencapaian target laba tahun ini 3.1.5. Antisipasi dan perbaikan terhadap penyimpangan Ordinal Sumber: Data diolah BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang memiliki sistem pengendalian yang efektif. Tercemin dari perusahaan yang berskala menengah hingga atas, dimana sistem pengendalian yang sudah terorganisir. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini merupakan perusahaan yang terdapat di Wilayah Kabupaten Tangerang. Sampel yang dipilih adalah perusahaan manufaktur di Wilayah Kabupaten Tangerang, dimana banyak terdapat perusahaan yang berskala menengah dan atas. Menurut database Departemen Tenaga Kerja wilayah Kabupaten Tangerang terdapat ratusan perusahaan yang bergerak dalam industri dan sebagiannya dalam jasa dan restoran. Penulis dalam penyebaran kuesioner ke wilayah Kabupaten Tangerang mengalami kesulitan, dikarenakan responden penulis yaitu manajer puncak atau supervisor sangat sulit ditemui dan memiliki keterbatasan waktu. Sehingga penulis hanya memperoleh 11 perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang. Instrument penelitian atau data yang digunakan adalah kuesioner. Pengiriman kuesioner dilakukan dari awal bulan April 2008, sedangkan proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai pertengahan Juni 2008. Kuesioner yang dikirim sebanyak 50 lembar eksemplar yang berasal dari perusahaan manufaktur di Tangerang. Dari jumlah tersebut yang kembali sebanyak 40 kuesioner atau 80 dari total yang dikirim. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 10 kuesioner atau 20 karena beberapa perusahaan tidak koperatif dan beberapa tidak termasuk dalam kriteria responden seperti staf atau karyawan. Sehingga kuesioner dapat digunakan dan memenuhi syarat sebanyak 40 kuesioner dengan tingkat persentase 80. Tabel 4.1 Daftar Nama-nama Perusahaan di Wilayah Kabupaten Tangerang No. Nama Perusahaan Alamat Jenis Perusahaan 1. PT. Gajah Tunggal Tbk. Jl. Gatot Subroto km.7 Jati Uwung Jatake Tangerang Industri ban 2. PT. Kumatex Tbk. Jl. Raya Serpong km.12 Tangerang Industri Tekstil 3. PT. Pratama Tbk. Jl. Raya Serpong km.7 Tangerang Industri sepatu olahraga 4. PT. Sinarmas Mining Engineering Wisma Indah Kiat Jl. Raya Serpong Km. 8 Serpong Tangerang Industri kertas 5. PT. HAN KUK Color Jl. Raya Serang km. 16 Cikupa Tangerang Industri plastik 6. PT. HASI Jl. Gatot Subroto km.5 Jati Uwung Jatake Tangerang Industri sepatu 7. PT. Merchedes Benz Ind. Jl. Martadinata Ciputat Tangerang Industri perlengkapan mesin 8. PT. Jaya Readmix Desa Cilenggang Kabupaten Tangerang Jl. Raya Serpong Industri adukan beton 9. PT. Common Trade Jl. Industri VIII16 Pasir jaya Cikupa Industri plastik 10. PT. Kansa Paint Jl. Gatot Subroto km.8 Jati Uwung Jatake Tangerang Industri cat 11. PT. Bina Adidaya Jl. Industri Raya IV Blok AF No. 23 Cikupa Tangerang Industri cat Sumber: Data Departemen Tenaga Kerja Wilayah KabupatenTangerang

B. Hasil Analisis Deskriptif

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KEEFEKTIFAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Jember)

0 9 21

Pengaruh Total Quality Management Dan Just In Tiem Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang

12 113 110

Pengaruh sistem akutansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kenerja manjerial : studi empiris pada perusahaan manufaktur di kota tangerang

0 7 122

Pengaruh aplikasi sistem pengendalian produk terhadap efektifitas perencanaan laba: studi empiris pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Tangerang

0 26 65

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat

0 6 20

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat

0 3 16

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 2 8

Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Efektivitas Penjualan Perusahaan PT. Semangat Sejahtera Bersama di Tangerang.

0 0 19