Rumusan Masalah Kerangka Pemikiran Perumusan Hipotesis Ruang Lingkup Penelitian

Tabel 1.1 Perbedaan Penelitian yang dilakukan Amiruddin dengan penelitian yang dilakukan peneliti Keterangan Amiruddin 2004 Penelitian Sekarang Subjek Penelitian Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan apotek di Kota Palu yang telah beroperasi minimal 2 tahun Fokus penelitian adalah perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang Variabel Penelitian Hubungan proses pengendalian Manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba Penelitian mengarah pada: Pengaruh Proses Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada tahun 2004 Penelitian dilakukan pada tahun 2008 Instrumen Penelitian Sistem pengendalian dan perencanaan laba menggunakan modifikasi dari Welsch, et.al Sistem pengendalian menggunakan modifikasi dari Anthony, et.al dan perencanaan laba menggunakan modifikasi Murtiyani dan Mulyadi Sumber: Data diolah

B. Rumusan Masalah

Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan yaitu apakah proses sistem pengendalian manajemen mempunyai pengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses sistem pengendalian manajemen secara langsung terhadap efektifitas perencanaan laba.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya: a. Perusahaan Memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang berkaitan dengan akuntansi manajemen, dan menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan proses sistem pengendalian dan perencanaan strategik dengan efektif dapat mewujudkan segala tujuan perusahaan.

b. Pengembangan Ilmu Akuntansi

Penelitian ini peneliti harapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu akuntansi manajemen yang dikaitkan dengan perencanaan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Sistem Pengendalian Manajemen 1.

Pengertian Sistem Pengendalian Lingkungan bisnis sekarang semakin global, sehingga terjadi perubahan ekonomi menjadi radikal. Adanya perubahan radikal di lingkungan bisnis tersebut, manajemen puncak sampai dengan personel yang paling rendah tingkatannya perlu melakukan pembaruan terhadap strategi mereka . Secara umum perubahan tersebut mempengaruhi tujuan, visi, dan misi perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan pasti mempunyai tujuan. Secara umum tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba atau penciptaan kekayaan. Sehingga dengan laba yang maksimal atau kekayaan yang berhasil diciptakan, perusahaan akan mampu memberikan kesejahteraan bagi semua pihak yang menaruh kepentingan. Tujuan perusahaan untuk mencapai laba yang maksimal memerlukan sistem yang menunjang yaitu sistem perencanaan dan sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen penting sekali dalam perusahaan karena sistem itu mengharuskan untuk menetapkan program yang disepakati bersama oleh bagian perencanaan dan juga mengharuskan adanya peninjauan berkala terhadap pelaksanaan program dan hasilnya untuk disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Menurut Anthony et.al 2002:4, mendefinisikan sistem pengendalian manajemen adalah struktur dan proses sistematis yang terorganisasi yang digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen. Mardiasmo 2002:58, menjelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen suatu organisasi yang dirancang untuk mempengaruhi orang didalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi. Menurut Anthony dan Hamerson 1993:47, menjelaskan sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang terkoordinir dan terpadu, artinya meskipun data yang dikumpulkan untuk suatu tujuan berbeda dengan data yang dikumpulkan untuk tujuan lain, data ini harus dicocokkan satu dengan yang lainnya. Dalam suatu pengertian, sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem tunggal, walaupun lebih tepat untuk menggambarkannya sebagai suatu set subsistem yang saling berhubungan. Menurut Sukarno 2000:6, Sistem pengendalian manajemen diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan untuk membantu manajemen perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu seefektif dan efisien. Untuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan, diperlukan suatu sistem yang disebut sistem perencanaan dan pengendalian manajemen management planning and control system. Mulyadi dan Johny Setyawan 2001:3, menegaskan bahwa sistem digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut. Dari definisi tersebut, terdapat empat frasa penting sebagai berikut: a. Misi dan Visi Organisasi Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya merupakan suatu sistem yang digunakan manajemen untuk membangun masa depan organisasi. Untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan terlebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi. Dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depannya. Setelah ditentukan misi organisasi, langkah berikutnya ditempuh oleh manajemen adalah menggambarkan kondisi organisasi dimasa depan yang hendak diwujudkan. Gambaran kondisi organisasi di masa depan yang akan diwujudkan inilah yang merupakan visi organisasi. Dengan demikian, untuk mewujudkan organisasi, melalui misi yang telah dipilih, diperlukan suatu sistem perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan. Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem untuk merncanakan kegiatan untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan implementasi serta pemantauan pelaksanaan rencana kegiatan tersebut. b. Sistem Perencanaan Kegiatan Dalam mewujudkan setiap kegiatan organisasi diperlukan langkah- langkah untuk mewujudkan visi. Ada empat langkah untuk mewujudkan visi yaitu: 1 perumusan stategi strategy formulation, 2 perencanaan strategi strategy polanning, 3 penyusunan program programming, 4 penyusunan anggaran budgeting. Semuanya disebut dengan perencanaan menyeluruh bisnis total business planning. c. Sistem Mengimplementasikan Pelaksanaan Rencana Kegiatan Sistem pengendalian merupakan sistem implementasi dan pemantauan pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah dalam implementasi dan pemantauan pelaksanaan rencana tersebut. Sistem pengendalian manajemen sangat penting sekali dalam peusahaan karena sistem itu mengharuskan untuk menetapkan program yang disepakati bersama oleh bagian perencanaan dan mengharuskan dilakukan peninjauan berkala terhadap pelaksanaan program dan hasilnya untuk disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Menurut Anthony, et.al 2002, manajemen mempunyaai fungsi sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Proses ini mencakup: a penentuan tujuan perusahaan, b pengembangan kondisi lingkungan agar tujuan tersebut dapat tercapai, c pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, d penentuaan langkah-langkah untuk menterjemahkan rencana menjadi kegiatan yang sesungguhnya, dan e melakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah proses untuk menyelaraskan hubungan antara karyawan dan pekerjaan mereka agar saling berhubungan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan membagi pekerjaan di antara kelompok, individu dan mengkoordinasikan hubungan antara kegiatan individu dan kegiatan kelompok. Pengorganisasian juga menyangkut penentuan wewenang manajemen. 3. Penempatan Tenaga Kerja dan Manajemen Sumber Daya Manusia Penempatan tenaga kerja dan manajemen sumber daaya manusia adalah proses untuk menjamin bahwa tenaga kerja yang kompeten telah diseleksi, dikembangkan, dan diberi imbalankompesasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Penempatan tenaga kerja dan manajemen sumber daya manusia yang efektif juga mencakup membuaat iklim kerja supaya kepuasan karyawan terpenuhi. 4. Kepemimpinan dan Pengaruh Hubungan Antar Manusia Kepemimpinan dan pengaruh hubungan antar manusia adalah proses memotivasi individu rekan sejawat, atasan, bawahan dan non- bawahan atau kelompok-kelompok untuk membantu menciptakan keharmonisan demi mencapai tujuan perusahaan. Hal ini sering disebut pengarahan directing atau pelaksanaan actuating. 5. Pengendalian Pengendalian adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan. Kegiatan ini mencakup: a menetapkan tujuan dan standar, b membandingkan kinerja yang diukur dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, dan c menekankan pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan. Menurut Tjakrawala 2002 menjelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen terdiri dari empat elemen yang saling kait-mengkait dan tidak terputus sebagai berikut: a. Pelacak detector atau sensor adalah sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang dikendalikan. b. Penaksir assessor yaitu suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari peristiwa aktual dan membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi. c. Effektor yaitu suatu perangkat yang sering disebut “feedback” yang mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi. d. Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector. Sumber: Anthony, et. Al 2002:2 Gambar 2.1 Elemen Penting pada Sistem Pengendalian Dari gambar bagan diatas menjelaskan bahwa proses informal amat dipengaruhi oleh bagaimana cara sistem pengendalian formal organisasi dirancang dan dioperasikan. Pengendalian manajemen terletak antara Kesatuan yang dikendalikan Alat pengendalian 2. Perbandingan dengan standar selector 3. Komunikasi pengubah tingkah laku efector 1. Informasi mengenai apa yang terjadi detector formulasi strategi dan pengendalian tugas. Formulasi strategi berfokuskan pada jangka panjang, sedangkan pengensdalian tugas berfokus pada jangka pendek. Proses perencanaan dalam formulasi strategi merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian merupakan hal yang lebih penting dalam pengendalian tugas, dan dalam pengendalian maanjemen perncanaan dan pengendalain merupakan hal yang yang sama pentingnya. AKTIVITAS Tujuan, strategi kebijakan Penerapan strategi Kinerja yang efisien dan efektifdari tugas Sumber: Anthony, et.al 2002:6 Gambar 2.2 Hubungan Umum Antara Perencanaan dan Fungsi Pengendalian

2. Proses Sistem Pengendalian Manajemen

Proses perencanaan dalam formulasi Menurut Supriyono 1991 dalam Amiruddin 2004, ada dua bagian pokok dalam sistem pengendalian manajemen yaitu struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen. Dalam proses pengendalian manajemen dibagi Formulasi strategi Pengendalian tugas Pengendalian manajemen dalam berbagai tindakan para manajer yaitu penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran dan pelaporan dan analisis. Sumber: Anthony, et.al 2002:12 Gambar 2.3 Tahap Sistem Pengendalian Manajemen Proses sistem pengendalian manajemen melibatkan komunikasi informal dan interaksi antara manajer dan karyawan. Selain menggunakan komunikasi informal, perusahaan juga menggunakan sistem pengendalian formal yang meliputi tahap-tahap yang berkaitan, sebagai berikut: 1. Penyusunan Program Peyusunan program adalah proses memilih program tertentu untuk kegiatan organisasi. Program yang terpilih akan memperlihatkan apa, bilamana dan jumlah sumber daya yang diperlukan. Program informasi 4.Pelaporan dan Analisis 2.Peganggaran Informasi 1.Pemilihan program - program Strategi -strategi 3. Operasi dan pengukuran Informasi Informasi Revisi anggaran menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi dalam rangka pelaksanaan strategi. 2. Penyusunan Anggaran Pada proses penganggaran, penyusunan dilakukan dengan mengumpulkan anggaran bagian dan divisi, yang merupakan tanggung jawab manajernya. Sebagai bagian dari proses penganggaran, setiap program diterjemahkan ke dalam kegiatan yang berhubungan denagn tanggung jawab manajer setiap pusat pertanggungjawaban dalam satu periode. 3. Pelaksanaan Kegiatan dan Pengukuran Selama periode aktual, pencatatan dilakukan terhadap sumber daya yang digunakan, dinyatakan sebagai biaya dan pendapatan yang diperoleh. Data biaya dan pendapatan diklasifikasikan menurut program dan pertanggungjawaban. Data yang diklasifikasikan menurut program akan dijadikan sebagai dasar pemprograman yang akan datang. Sedangkan data yang diklasifikasikan menurut pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur prestasi manajer. 4. Pelaporan dan Analisis Sistem pengendalian manajemen berfungsi sebagai alat komunikasi. Informasi yang dikomunikasikan terdiri dari data akuntansi dan non- akuntansi, yang terkumpul dari dalam dan luar organisasi. Pelaporan bisa digunakan sebagai alat pengendalian. Beberapa diturunkan dari analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan hasil aktual dengan hasil yang direncanakan, dengan segala penjelasan mengenai penyimpangan yang ada. Berdasarkan laporan dan informasi yang didapat, manajer bisa memutuskan apa yang harus dilakukan.

B. Efektifitas Perencanaan Laba

1. Pengertian Perencanaan Laba

Dalam pengelolaan perusahaan manajemen menetapkan tujuan dan sasaran kemudian manajemen membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran atau sering disebut perencanaan keuangan. Menurut Horngren 1991 menjelaskan perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen menentukan tujuan dan cara bagaimana untuk mencapainya dengan perencanaan, manajemen dapat menetapkan apa yang harus dilakukan, bilamana melakukan, bagaimana melakukan, dan siapa yang melakukan. Sehingga, Budget anggaran ialah suatu rencana secara sistematis meliputi kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Sedangkan menurut Jae K. Shim dan Joel G. Siegel 2000 perencanaan merupakan suatu rencana outline yang terinci dan terstruktur untuk mencapai tujuan jangka panjang. Suatu tujuan ialah target yang dapat dikuantifikasi laporan kinerja harus diterbitkan setiap bulan. Komunikasi yang baik dan terstruktur sangat diperlukan dalam proses anggaran. Manajer perusahaan harus dapat membuat sasaran anggaran menjadi jelas untuk para bawahan mereka. Menurut M. Munandar 1998:12-13 menjelaskan fungsi budget yang pokok ialah suatu alat bagi manajemen, sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Secara lebih rinci adalah proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting tersebut antara lain: 1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun budget. 2. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran dalam rangka menyusun budget. 3. Menyusun budget serta menyajikannya secara teratur dan sistematis. 4. Pengumpulan data informasi untuk keperluan pengawasan kerja yaitu untuk mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan budget. Menurut Amiruddin 2004:78 menjelaskan perencanaan adalah merupakan suatu proses pengembangan rencana yang terperinci untuk jangka waktu tertentu yang relatif pendek di masa yang akan datang dan mengintegrasikan rencana ini menjadi kesatuan yang kompherensif. Menurut M. Nafarin 2000 menjelaskan bahwa Anggaran Budgeting suatu perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Usry dan Carter 2005:4 menjelaskan perencanaan laba profit planning adalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Sedangkan laba merupakan suatu hal yang penting karena tujuan utama dari rencana adalah tercapai laba yang ditargetkan dan memuaskan. Perencanaan laba merupakan dasar bagi manajer divisi untuk merumuskan rencaan aksi dalam tahun tersebut. Perencanaan laba dituangkan dalam anggaran laba yang disusun dari anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan, dan anggaran produksi. Anggaran itu sendiri merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang. Anggaran memuat rencana laba tahunan secara kuantitatif dan menunjukkan kinerja operasi tiap bulan. Periode penganggaran yang lebih pendek akan menghasilkan perkiraan yang lebih dapat diandalkan. Anggaran laba adalah salah satu skedul kunci proses anggaran yang merupakan dokumen yang menceritakan mengenai bagaimana kegiatan pencapaian laba dan antisipasi pada periode anggaran yang akan datang. Menurut Munandar 1991:1 menyatakan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Menurut Horngren 1991:185 menjelaskan bahwa anggaran yang secara singkat adalah ungkapan kuatitatif yang formal dan terinci akan tentang rencana manajemen. Sedangkan menurut Mulyadi 2003 menjelaskan anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standard dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan. 2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu 1 tahun. 3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai suatu sasaran yang di tetapkan oleh anggaran. 4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran. 5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu. 6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan. Menurut Mardiasmo 2002 informasi yang terkait dengan sistem pengendalian aanggaran biasanya banyak diketahui oleh bagian departemen anggaran. Oleh karena itu, anggaran mempunyai fungsi, yaitu: 1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan anggaran. 2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan menghubungkan manajer bawah dan manajer atas. 4. Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding antara yang direncanakan dengan hasil operasi sesungguhnya. 5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan. 6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi. Penyusunan anggaran mempunyai manfaat bagi perusahaan yaitu: 1. Secara normal memberikan tanggungjawab kepada manajer atas segala perencanaan, penganggaran akan memaksa para manajer untuk berpikir jauh kedepan. 2. Penyusunan anggaran memberikan harapan pasti, yang merupakan rencana kerja terbaik untuk bias menilai prestasi kinerja. 3. Penyusunan anggaran membantu para manajer untuk mengkoordinasiakan segala upayanya agar sasaran peusahaan secara keseluruhannya sejalan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh setiap bagian. Penganggaran yang efektif harus meliputi perencanaan maupun pengendalian. Perencanaan yang baik tanpa pengendalian yang efektif merupakan pemborosan waktu. Dalam perencanaan kita juga memperhitungkan berbagai kondisis yang terjadi di perusahaan, industri dan perekonomian. Perencanaan harus menghubungkan sasaran jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang. Perencanaan juga harus saling berhubungan untuk memperbaiki profitabilitas. Sehingga perencanaan harus dimonitor secara reguler baik mengenai hasil yang dicapai maupun berapa lama mencapainya. Di lain pihak adanya rencana yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, tidak akan ada sasaran yang dapat mengarahkan pengendalian. Perencanaan dan pengendalian laba yang kompherensif digunakan sebagai proses yang ditujukan untuk membantu melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian yang efektif.

C. Kerangka Pemikiran

Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang dibuat dalam model penelitian mengenai pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba. Gambar 2.4 Model hubungan proses sistem pengendalian manajemen SPM terhadap efektifitas perencanaan laba

D. Perumusan Hipotesis

Uraian pada model pertama menjelaskan tentang analisis pengaruh proses sistem pengendalian manajemen dengan efektifitas perencanaan laba. Sebagaimana pembahasan diatas pada model pertama, bahwa penerapan sistem pengendalian yang baik dalam kegiatan perusahaan akan menunjang pencapaian target yang diharapkan. Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Proses sistem pengendalian manajemen Efektifitas perencanaan laba H O : Proses sistem pengendalian manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba. Sedangkan uraian pada model menjelaskan tentang analisis pengaruh proses sistem pengendalian manajemen dengan efektifitas perencanaan laba. Sebagaimana telah digambarkan pada model, bahwa Hal ini dikarenakan penerapan sistem pengendalian dengan menjalankan setiap unsur proses pengendalian yang baik, maka setiap unsur proses pengendalian tersebut akan menunjang kinerja unit usaha dalam hal pencapaian laba yang diinginkan Amiruddin, 2004. Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ha: Proses sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komperatif yaitu merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya pengaruh antara sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba. Penelitian ini mengambil objek penelitian ini diutamakan mengenai peranan manajerial perusahaan dalam mencapai tujuan dengan melibatkan para manajer puncak, menengah atau supervisor disetiap divisi yang ada dalam perusahaan manufaktur yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

B. Metode Penentuan Sampel

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KEEFEKTIFAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Jember)

0 9 21

Pengaruh Total Quality Management Dan Just In Tiem Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang

12 113 110

Pengaruh sistem akutansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kenerja manjerial : studi empiris pada perusahaan manufaktur di kota tangerang

0 7 122

Pengaruh aplikasi sistem pengendalian produk terhadap efektifitas perencanaan laba: studi empiris pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Tangerang

0 26 65

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat

0 6 20

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat

0 3 16

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo).

0 2 8

Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Efektivitas Penjualan Perusahaan PT. Semangat Sejahtera Bersama di Tangerang.

0 0 19