analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan hasil aktual dengan hasil yang direncanakan, dengan segala penjelasan
mengenai penyimpangan yang ada. Berdasarkan laporan dan informasi yang didapat, manajer bisa memutuskan apa yang harus dilakukan.
B. Efektifitas Perencanaan Laba
1. Pengertian Perencanaan Laba
Dalam pengelolaan perusahaan manajemen menetapkan tujuan dan sasaran kemudian manajemen membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan
dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran atau sering disebut perencanaan keuangan.
Menurut Horngren 1991 menjelaskan perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen menentukan tujuan dan cara bagaimana untuk
mencapainya dengan perencanaan, manajemen dapat menetapkan apa yang harus dilakukan, bilamana melakukan, bagaimana melakukan, dan
siapa yang melakukan. Sehingga, Budget anggaran ialah suatu rencana secara sistematis meliputi kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit
moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Sedangkan menurut Jae K. Shim dan Joel G. Siegel 2000
perencanaan merupakan suatu rencana outline yang terinci dan terstruktur untuk mencapai tujuan jangka panjang. Suatu tujuan ialah target yang
dapat dikuantifikasi laporan kinerja harus diterbitkan setiap bulan. Komunikasi yang baik dan terstruktur sangat diperlukan dalam proses
anggaran. Manajer perusahaan harus dapat membuat sasaran anggaran menjadi jelas untuk para bawahan mereka.
Menurut M. Munandar 1998:12-13 menjelaskan fungsi budget yang pokok ialah suatu alat bagi manajemen, sebagai pedoman kerja, sebagai
alat pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Secara lebih rinci adalah proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting tersebut
antara lain: 1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun
budget. 2. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk
mengadakan taksiran dalam rangka menyusun budget. 3. Menyusun budget serta menyajikannya secara teratur dan sistematis.
4. Pengumpulan data informasi untuk keperluan pengawasan kerja yaitu untuk mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan budget.
Menurut Amiruddin 2004:78 menjelaskan perencanaan adalah merupakan suatu proses pengembangan rencana yang terperinci untuk
jangka waktu tertentu yang relatif pendek di masa yang akan datang dan mengintegrasikan rencana ini menjadi kesatuan yang kompherensif.
Menurut M. Nafarin 2000 menjelaskan bahwa Anggaran Budgeting suatu perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan
asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang
akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Usry dan Carter 2005:4 menjelaskan perencanaan laba profit planning
adalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Sedangkan laba merupakan suatu hal yang penting
karena tujuan utama dari rencana adalah tercapai laba yang ditargetkan dan memuaskan.
Perencanaan laba merupakan dasar bagi manajer divisi untuk merumuskan rencaan aksi dalam tahun tersebut. Perencanaan laba
dituangkan dalam anggaran laba yang disusun dari anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan, dan anggaran produksi. Anggaran itu
sendiri merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit dan
uang. Anggaran memuat rencana laba tahunan secara kuantitatif dan menunjukkan kinerja operasi tiap bulan.
Periode penganggaran yang lebih pendek akan menghasilkan perkiraan yang lebih dapat diandalkan. Anggaran laba adalah salah satu skedul kunci
proses anggaran yang merupakan dokumen yang menceritakan mengenai bagaimana kegiatan pencapaian laba dan antisipasi pada periode anggaran
yang akan datang. Menurut Munandar 1991:1 menyatakan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
Menurut Horngren 1991:185 menjelaskan bahwa anggaran yang secara singkat adalah ungkapan kuatitatif yang formal dan terinci akan
tentang rencana manajemen. Sedangkan menurut Mulyadi 2003 menjelaskan anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan
secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standard dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.
Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain
keuangan. 2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu 1 tahun.
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk
mencapai suatu sasaran yang di tetapkan oleh anggaran. 4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang
lebih tinggi dari penyusunan anggaran. 5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi
tertentu. 6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan
anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan. Menurut Mardiasmo 2002 informasi yang terkait dengan sistem
pengendalian aanggaran biasanya banyak diketahui oleh bagian departemen anggaran. Oleh karena itu, anggaran mempunyai fungsi, yaitu:
1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan anggaran. 2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan
perusahaan di masa yang akan datang. 3. Anggaran
berfungsi sebagai
alat komunikasi
intern yang
menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan menghubungkan manajer bawah dan manajer atas.
4. Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding antara yang direncanakan dengan hasil operasi
sesungguhnya. 5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan
manajemen menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan. 6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi
manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi.
Penyusunan anggaran mempunyai manfaat bagi perusahaan yaitu: 1. Secara normal memberikan tanggungjawab kepada manajer atas segala
perencanaan, penganggaran akan memaksa para manajer untuk berpikir jauh kedepan.
2. Penyusunan anggaran memberikan harapan pasti, yang merupakan rencana kerja terbaik untuk bias menilai prestasi kinerja.
3. Penyusunan anggaran
membantu para
manajer untuk
mengkoordinasiakan segala upayanya agar sasaran peusahaan secara keseluruhannya sejalan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh setiap
bagian.
Penganggaran yang efektif harus meliputi perencanaan maupun pengendalian. Perencanaan yang baik tanpa pengendalian yang efektif
merupakan pemborosan
waktu. Dalam
perencanaan kita
juga memperhitungkan berbagai kondisis yang terjadi di perusahaan, industri
dan perekonomian. Perencanaan harus menghubungkan sasaran jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang. Perencanaan juga harus
saling berhubungan
untuk memperbaiki
profitabilitas. Sehingga
perencanaan harus dimonitor secara reguler baik mengenai hasil yang dicapai maupun berapa lama mencapainya.
Di lain pihak adanya rencana yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, tidak akan ada sasaran yang dapat mengarahkan pengendalian.
Perencanaan dan pengendalian laba yang kompherensif digunakan sebagai proses yang ditujukan untuk membantu melaksanakan fungsi perencanaan
dan pengendalian yang efektif.
C. Kerangka Pemikiran