Populasi Sampel Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengumpulan Data Uji Validitas

commit to user l research merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan dari descriptive research adalah untuk menguji hipotesis atau jawaban pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari objek yang diteliti. Apabila ditinjau dari horizon waktu, penelitian ini tergolong penelitian cross sectional, yaitu penelitian yang mengambil data hanya pada satu kurun waktu tertentu Sekaran, 2006. Penelitian ini dilakukan terhadap pengguna produk elektronik televisi, lemari es, dan AC buatan Jepang, dan peneletian ini termasuk penelitian survey sebagai alat untuk mengumpulkan data yang akan digunakan.

B. POPULASI, SAMPEL, dan TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna produk elektronik televisi, lemari es, dan AC buatan Jepang di kota Solo yang berniat untuk loyal.

2. Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah 150 pengguna produk elektronik televisi, lemari es, dan AC buatan Jepang di kota Solo yang berniat untuk loyal.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling, yaitu convenience sampling. Dalam commit to user li teknik pengambilan sampel ini penulis bebas memilih individu yang akan dijadikan responden penelitian Sekaran, 2006. Ferdinand 2002 memberikan pedoman ukuran sampel yang diambil, yaitu: ƒ 100-200 sampel untuk teknik Maximum Likelihood Estimation ƒ Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi. ƒ Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumah indikator dikali 5-10. Bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel adalah antara 100-200. ƒ Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih teknik estimasi. Misalnya bila jumlah sampel di atas 2500, teknik estimasi ADF asymptotically Distribution Free Estimation dapat digunakan. Berdasarkan pedoman di atas, maka jumlah sampel minimum dapat ditentukan dari 5 kali indikator yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan 30 indikator, sehingga jumlah sampel minimum adalah 150 responden.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan membagikan kuisioner secara personal kepada responden yang dianggap memenuhi syarat dapat memberi informasi yang cukup. Kuisioner dibagikan kepada individu setelah mereka membeli produk commit to user lii elektronik televisi, lemari es, dan AC buatan Jepang dari berbagai took elektronik di kota Solo.

5. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.

C. DEFINISI OPERASIONAL dan SKALA PENGUKURAN

Definisi operasional adalah definisi yang dengan jelas mengartikan suatu variabel dengan menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur variabel tersebut. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan interval skala satu sampai lima sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Country of Origin Image Country of origin didefinisikan sebagai negara tempat perusahaan kantor pusat perusahaan pemasaran produk atau merek berada Johansson et al., 1985 dan Ozsomer and Cavusgil 1991 dalam Al-Sulaiti dan Baker 1998. Beberapa studi terdahulu memandang citra country of origin sebagai persepsi umum konsumen mengenai kualitas produk yang dibuat dalam negara tertentu Hong dan Wyer, 1989; Chattalas et al., 2007. Dampak dari commit to user liii negara asal terhadap persepsi konsumen atau evaluasi produk disebut “country of origin effect” Samiee, 1994. Konstruk diukur dengan menggunakan 7 item pertanyaan Yasin et al, 2007 sebagai berikut: • Produk elektronik yang saya gunakan diproduksi oleh negara yang inovatif.. • Produk elektronik yang saya gunakan diproduksi oleh negara yang memiliki tingkat kemajuan teknologi tinggi. • Produk elektronik yang saya gunakan diproduksi oleh negara yang dapat merancang produk elektronik dengan baik. • Produk elektronik yang saya gunakan diproduksi oleh negara yang kreatif dalam memproduksi produk elektronik. • Produk elektronik yang saya gunakan diproduksi oleh negara yang dapat memproduksi produk elektronik yang berkualitas tinggi. • Produk elektronik yang saya gunakan diproduksi oleh negara yang prestisius atau membanggakan. • Produk elektronik yang saya gunakan diproduksi oleh negara yang dikenal sebagai negara maju. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan interval skala satu sampai lima sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju STS Skala 2 = Tidak Setuju TS Skala 3 = Netral N commit to user liv Skala 4 = Setuju S Skala 5 = Sangat Setuju SS Brand Distinctiveness Brand distinctiveness merupakan seni yang unik dan diinginkan oleh pelanggan. Aaker 2008 menyebutkan bahwa konsumen tidak akan memiliki dasar untuk memilih merek tertentu jika merek dianggap tidak berbeda dengan yang lain. McQuinston dalam Wong 2008 menyatakan bahwa perusahaan berusaha untuk membuat beberapa bentuk brand distinctiveness untuk menghindari produk mereka yang dipandang sebagai komoditas. Brand distinctiveness berkaitan dengan asosiasi khusus antara merek dan konsumen. Konstruk diukur dengan menggunakan 7 item pertanyaan Yasin et al, 2007 sebagai berikut: • Merek produk elektronik yang saya gunakan identik dengan dinamisme • Merek produk elektronik yang saya gunakan identik dengan teknologi tinggi • Merek produk elektronik yang saya gunakan identik dengan inovasi.. • Merek produk elektronik yang saya gunakan identik dengan kecanggihan. • Merek produk elektronik yang saya gunakan identik dengan kekhasankeistimewaan. • Merek produk elektronik yang saya gunakan identik dengan keunggulan. • Merek produk elektronik yang saya gunakan identik dengan prestis atau kebanggaan. commit to user lv Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan interval skala satu sampai lima sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju STS Skala 2 = Tidak Setuju TS Skala 3 = Netral N Skala 4 = Setuju S Skala 5 = Sangat Setuju SS Brand Loyalty Dari sudut pandang keperilakuan, brand loyalty didefinisikan sebagai tingkatan dalam sebuah unit pembelian, seperti rumah tangga, konsentrat pembelian dari waktu ke waktu pada merek tertentu dalam suatu kategori produk Schoell dan Guiltinan, 1990 dalam Tong dan Hawley 2009. Sedangkan dari sudut pandang sikap, Oliver dalam Yoo et al., 2000 mendifinisikan brand loyalty sebagai sebuah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan pada suatu produk atau layanan jasa yang disukai di masa mendatang, meskipun pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan perubahan perilaku. Konstruk diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan Yasin et al, 2007 sebagai berikut: • Jika saya akan membeli produk elektronik selain AClemari estelevisi salah satu, saya akan memilih merek produk elektronik yang saya gunakan saat ini. commit to user lvi • Saya bersedia membayar harga yang lebih tinggi premi untuk merek produk elektronik yang saya gunakan saat ini dibanding merek lain yang memiliki fitur yang sama. • Saya tidak akan membeli merek lain jika merek produk elektronik yang saya gunakan tersedia di toko. • Saya akan berpikir dua kali untuk membeli merek lain jika merek itu hampir sama dengan merek produk elektronik yang saya gunakan. • Terlepas dari pertimbangan harga, saya memilih membeli AClemari estelevisi sesuai dengan merek favorit saya. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan interval skala satu sampai lima sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju STS Skala 2 = Tidak Setuju TS Skala 3 = Netral N Skala 4 = Setuju S Skala 5 = Sangat Setuju SS Brand AwarenessAssociation Brand Awareness mengacu pada kemampuan calon pembeli untuk mengenali atau mengingat merek sebagai anggota dari suatu kategori produk tertentu Aaker, 2008. Dimensi relevan yang menjelaskan brand knowledge dan mempengaruhi respon konsumen adalah kesadaran terhadap merek dalam hal ini brand recall dan recognition, dan keuntungan, kekuatan, serta commit to user lvii keunikan brand association di benak konsumen Keller, 1993. Dengan kata lain, brand awareness dan brand association merupakan dua konstruk yang saling berkaitan. Brand association sendiri merupakan segala sesuatu terkait dalam memori konsumen terhadap merek Aaker, 1991 dalam Tong dan Hawley, 2009. Konstruk diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan Yasin et al, 2007 sebagai berikut: • Saya mengetahui simbol dari merek produk elektronik yang saya gunakan. • Saya dapat membayangkan merek produk elektronik yang saya gunakan dengan mudah • Saya dapat mengingat simbol atau logo merek produk elektronik yang saya gunakan dengan cepat. • Saya memiliki pendapat tersendiri mengenai merek ini. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan interval skala satu sampai lima sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju STS Skala 2 = Tidak Setuju TS Skala 3 = Netral N Skala 4 = Setuju S Skala 5 = Sangat Setuju SS Repurchase Intention commit to user lviii Repurchase intention didefinisikansebagai kemungkinan subjektif seorang individu untuk terus membeli produk dari vendor atau provider yang sama di masa yang akan datang Chiu et al., 2009. Yoo et al., 2000 menyatakan bahwa evaluasi konsumen dalam melakukan pembelian ulang repurchase intention dapat dilakukan dengan membandingkan country of origin image antara merek produk yang digunakan saat ini dengan merek lain dalam kategori produk yang sama.. Konstruk diukur dengan menggunakan 7 item pertanyaan sebagai berikut: • Jika merek lain memiliki fitur yang sama seperti merek produk elektronik yang saya gunakan, saya lebih suka membeli merek produk elektronik yang saya gunaka saat ini. • Jika saya harus memilih antara merek AClemari estelevisi, merek produk elektronik yang saya gunakan saat ini adalah pilihan saya. • Jika saya harus membeli AClemari estelevisi saya berencana membeli merek produk elektronik yang saya gunakan meskipun ada merek lain yang memiliki kualitas sama. • Jika merek lain memiliki harga yang sama seperti merek produk elektronik yang saya gunakan, saya akan membeli merek produk elektronik yang saya gunakan saat ini. • Saya akan tetap menggunakan merek produk elektronik yang saya gunakan saat ini. • Saya merasa penggunaan merek produk elektronik yang saya gunakan saat ini adalah pilihan yang tepat. commit to user lix • Masuk akal untuk membeli merek produk elektronik yang saya gunakan daripada merek lain, bahkan jika mereka memiliki kesamaan. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan interval skala satu sampai lima sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala 1 = Sangat Tidak Setuju STS Skala 2 = Tidak Setuju TS Skala 3 = Netral N Skala 4 = Setuju S Skala 5 = Sangat Setuju SS

D. PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen penelitian benar – benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Uji validitas akan menunjukkan sejauh mana perbedaan antara data responden diperoleh dengan pengukuran. Uji validitas menggunakan alat uji Confirmatory Factor Analysis dengan bantuan program SPSS for Windows versi 11.5. Menurut Hair et al. 1998 factor loading tiap item pertanyaan harus lebih besar dari 0,50. commit to user lx Sebelum melakukan pengujian terhadap sampel besar peneliti terlebih dahulu melakukan pretest terhadap 40 responden guna kepentingan uji reliabilitas dan validitas. Penulis melakukan 3 tiga kali pretest guna mendapatkan hasil yang memenuhi kriteria validitas dan untuk mengukur apakah instrumen penelitian benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Pretest dilakukan terhadap pengguna produk elektronik televisi, lemari es, dan AC buatan Jepang di kota Solo dan bersedia mengisi kuisioner. Tabel III.1 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .596 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 217.723 df 78 Sig. .000 Tabel III.1 menunjukkan nilai KMO Measure of Sampling Adequacy MSA dalam penelitian ini sebesar 0.596. Karena nilai MSA di atas 0,5 serta nilai Barlett test signifikan pada 0,000 dapat disimpulkan bahwa uji analisis faktor dapat dilanjutkan. Tabel III.2 menunjukkan hasil dari pretest uji validitas yang pertama dimana terdapat 9 item pertanyaan dinyatakan tidak valid, karena masih belum terekstrak secara sempurna dan masih mempunyai factor loading 0,5. Kemudian peneliti melakukan perbaikan tata bahasa yang digunakan dalam kuesioner, terutama pada item pertanyaan COO2, COO6, BD3, BL1, BL2, RI2, RI3, RI5 dan RI6. Penulis meninjau ulang guna mengetahui apakah terjadi ambiguitas pada item-item pertanyaan yang diberikan .Hal ini commit to user lxi dilakukan mengingat item-item pertanyaan tersebut merupakan hasil terjemahan dari bahasa asing dalam jurnal yang digunakan sebagai acuan oleh peneliti Tabel III.2 Hasil Pretest Uji Validitas I n = 40 responden Component 1 2 3 4 5 COO1 .708 COO2 .733 .476 COO3 .585 COO4 .440 COO5 .845 COO6 .532 .612 COO7 .663 BD1 .778 BD2 .686 BD3 .589 BD4 .535 BD5 .599 commit to user lxii BD6 .691 BD7 .584 BL1 .692 BL2 BL3 .577 BL4 .628 BL5 .449 BAO1 .773 BAO2 .787 BAO3 .760 BAO4 .685 RI1 .813 RI2 RI3 .432 .432 RI4 .528 RI5 .537 RI6 .608 RI7 .700 Sumber : Data primer yang diolah, 2011. Kemudian peneliti melakukan pretest uji validitas yang kedua, dengan hasil uji validitas tersaji dalam tabel III.3. Dalam tabel tersebut masih menunjukkan adanya 5 lima item pertanyaan yang tidak valid, yaitu COO6, BD7, BL2, RI5, dan RI6. Tabel III.3 Hasil Pretest Uji Validitas II n = 40 responden Component 1 2 3 4 5 COO1 .732 COO2 .753 COO3 .642 COO4 .797 COO5 .820 COO6 .682 .572 COO7 .723 BD1 .778 BD2 .686 BD3 .736 BD4 .785 BD5 .699 commit to user lxiii BD6 .691 BD7 .884 BL1 .769 BL2 .736 BL3 .697 BL4 .668 BL5 .849 BAO1 .683 BAO2 .797 BAO3 .731 BAO4 .644 RI1 .846 RI2 .712 RI3 .692 RI4 .828 RI5 .436 RI6 .683 RI7 .706 Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Masih munculnya beberapa item pertanyaan yang masih belum terekstrak secara sempurna membuta peneliti harus mengkoreksi kembali tata bahasa pada item-item pertanyan tersebut. Peneliti merubah kalimat dalam item-item pertanyaan tersebut menjadi lebih singkat dan jelas agar dapat memperoleh hasil output validitas yang lebih baik. Kemudian peneliti melakukan pretest uji validitas yang ketiga. Tabel III.4 menunjukkan hasil pretest uji validitas yang ketiga dimana masih juga terdapat 3 tiga item pertanyaan yang tidak valid, yaitu COO6, BD7, dan BL2. Hal ini mungkin dikarenakan item-item tersebut memang tidak dapat mengukur variabel yang diuji pada setting penelitian yang dipilih oleh peneliti. Sehingga ketiga item pertanyaan tersebut COO6, BD7, dan BL2 terpaksa dihilangkan, dengan pertimbangan masih ada item- item pertanyaan lain yang dapat mengukur variabel-variabel tersebut. commit to user lxiv Tabel III.4 Hasil Pretest Uji Validitas III n = 40 responden Component 1 2 3 4 5 COO1 .731 COO2 .764 COO3 .694 COO4 .694 COO5 .725 COO6 .828 COO7 .601 BD1 .626 BD2 .641 BD3 .718 BD4 .722 BD5 .863 commit to user lxv BD6 .795 BD7 .436 .589 BL1 .744 BL2 .572 .461 BL3 .641 BL4 .644 BL5 .771 BAO1 .777 BAO2 .817 BAO3 .777 BAO4 .635 RI1 .743 RI2 .855 RI3 .613 RI4 .698 RI5 .572 RI6 .761 RI7 .721 Sumber : Data primer yang diolah, 2011

2. Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RELIGIOSITY, CONSUMER ETHNOCENTRISM DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE INTENTION Analisis Pengaruh Religiosity,Consumer Ethnocentrism Dan Country Of Originterhadap Purchase Intention (Studi Empiris Dalam Membeli iPhone Oleh Mahasi

0 2 14

ANALISIS PENGARUH RELIGIOSITY, CONSUMER ETHNOCENTRISM DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE INTENTION Analisis Pengaruh Religiosity,Consumer Ethnocentrism Dan Country Of Originterhadap Purchase Intention (Studi Empiris Dalam Membeli iPhone Oleh Mahasi

0 4 17

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP BRAND EQUITY YANG DIMEDIASI OLEH BRAND AWARENESS Pengaruh Brand Image Terhadap Brand Equity Yang Dimediasi Oleh Brand Awareness (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Pendengar Solo Radio FM di SMA Negeri 2 Surakarta).

0 2 15

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP BRAND EQUITY YANG DIMEDIASI OLEH BRAND AWARENESS Pengaruh Brand Image Terhadap Brand Equity Yang Dimediasi Oleh Brand Awareness (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Pendengar Solo Radio FM di SMA Negeri 2 Surakarta).

0 4 10

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH CITRA MEREK Pengaruh Efektivitas Iklan Terhadap Minat Beli Yang Dimediasi Oleh Citra Merek.

0 1 16

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH CITRA MEREK Pengaruh Efektivitas Iklan Terhadap Minat Beli Yang Dimediasi Oleh Citra Merek.

0 3 20

PERAN BRAND IMAGE SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN PADA BRAND EQUITY.

0 0 10

Analisis Pengaruh Brand Endorser pada Intention to The Brand yang dimediasi oleh Attitude to The Brand.

0 1 4

“ANALISIS HUBUNGAN PERCEIVED VALUE, PRICE FAIRNESS, BRAND IMAGE, TERHADAP REPURCHASE INTENTION YANG DIMEDIASI OLEH TRUST DAN CUSTOMER SATISFACTION”.

0 0 2

The Influence of Country of origin on Co

1 1 7