Uji Hipotesis PENGARUH CITRA COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP REPURCHASE INTENTION YANG DIMEDIASI OLEH BRAND EQUITY

commit to user lxxxiv Nilai parsimony parsimony-adjusted NFI dan parsimony-adjusted CFI dalam Tabel VI.8 antara partially mediated model dan fully mediated model ada sedikit perbedaan. Pada partially mediated model menghasilkan nilai PNFI sebesar 0,763 dan untuk nilai PCFI sebesar 0,882. Sedangkan pada fully mediated model menunjukkan nilai PNFI dan PCFI yang lebih tinggi, yaitu nilai PNFI sebesar 0,765 dan PCFI sebesar 0,887. Berdasarkan pembahasan mengenai keempat criteria di atas, maka fully mediated model merupakan model yang lebih akurat menggambarkan hubungan antar konstruk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel brand equity memediasi hubungan antara country of origin image dan repurchase intention secara penuh. Selanjutnya, pengujian dapat dilanjutkan dengan melakukan pengujian hubungan kausalitas antar konstrukhipotesis dengan model penelitian fully mediated model.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai C.R z-hitung lebih besar dari atau sama dengan nilai z-tabel z-hitung ≥ z- tabel. Pada jumlah responden lebih dari 120 maka nilai z tabel untuk masing-masing tingkat signifikansi adalah: 1 1 = 2,56, 2 5 = 1,96, 3 10 = 1,645. Analisis mengenai hubungan antar konstruk dalam hipotesis commit to user lxxxv ditunjukkan dalam besaran regression weight yang dapat dilihat pada Tabel IV.15 berikut ini: Tabel IV.15 Regression Weights Estimate S.E. C.R. P Brand distinctiveness --- Country of origin image .510 .116 4.408 Brand loyalty --- Country of origin image .528 .165 3.206 .001 Brand awarenessassociation --- Country of origin image .282 .126 2.247 .025 Repurchase intention --- Brand distinctiveness .258 .084 3.073 .002 Repurchase Intention --- Brand loyalty .085 .035 2.458 .014 Repurchase Intention --- Brand awarenessassociation .160 .059 2.700 .007 Sumber: Data primer yang diolah, 2011. 3. Pembahasan Berikut adalah pembahasan untuk setiap hipotesis: 1. Brand Distinctiveness Berpengaruh Positif Terhadap Repurchase Intention Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel IV.15 didapatkan hasil nilai C.R. brand distinctiveness terhadap repurchase intention adalah sebesar 3.073 dengan tingkat signifikansi p0,05, maka menunjukkan bahwa hipotesis 1a didukung secara empiris. Artinya secara statistik dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini brand distinctiveness berpengaruh positif terhadap repurchase intention. Semakin tinggi brand distinctiveness suatu produk maka repurchase intention terhadap produk tersebut juga akan semakin tinggi. Dengan kata lain, semakin tinggi kesan unik akan suatu merek maka konsumen akan lebih mempertimbangkan merek tersebut ketikan akan melakukan pembelian ulang repurchase commit to user lxxxvi intention dimasa yang akan datang Ouellet, 2007 dalam Josiassen dan Assaf, 2009. 2. Brand Loyalty Berpengaruh Positif Terhadap Repurchase Intention Tabel IV.15 menunjukkan hasil nilai C.R. brand loyalty terhadap repurchase intention adalah sebesar 2.458 dengan tingkat signifikansi p0,05, maka menunjukkan bahwa hipotesis 1b didukung secara empiris. Artinya secara statistik dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini brand loyalty berpengaruh positif terhadap repurchase intention. Semakin tinggi brand loyalty suatu produk maka brand equity terhadap produk tersebut juga akan semakin tinggi. Sebagai contoh, konsumen yang loyal terhadap merek suatu produk akan tetap memilih menggunakan merek tersebut meskipun produk merek lain memiliki fitur yang sama Yasin et al., 2007. 3. Brand Awarenessassociation Berpengaruh Positif Terhadap Repurchase Intention Hasil perhitungan pada Tabel IV.15 didapatkan hasil nilai C.R. brand awarenessassociation terhadap repurchase intention adalah sebesar 2.700 dengan tingkat signifikansi p0,05, maka menunjukkan bahwa hipotesis 1c didukung secara empiris. Artinya secara statistik dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini brand awarenessassociation berpengaruh positif terhadap repurchase intention. Semakin tinggi brand commit to user lxxxvii awarenessassociation suatu produk maka repurchase intention terhadap produk tersebut juga akan semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan konsumen akan suatu merek tertentu maka pengetahuan tersebut akan menjadi pertimbangan tersendiri ketika hendak melakukan pembelian ulang terhadap merek tersebut Ouellet, 2007 dalam Josiassen dan Assaf, 2009. 4. Citra Brand’s Country of Origin Berpengaruh Positif Terhadap Brand Distinctiveness Hasil penelitian menunjukkan citra brand’s country of origin berpengaruh positif terhadap brand distinctiveness. Hal ini dapat dilihat pada Tabel IV.15 yang menunjukkan nilai C.R. citra brand’s country of origin terhadap brand distinctiveness sebesar 4.408 dengan tingkat signifikansi p0,05, maka hipotesis 2a didukung secara empiris. Semakin baik citra brand’s country of origin suatu produk maka brand distinctiveness terhadap produk tersebut juga akan semakin tinggi. Dengan kata lain, suatu merek produk yang diproduksi oleh negara yang memiliki tingkat kemajuan teknologi tinggi akan memiliki kesan unik yang lebih tinggi dibanding suatu merek produk yang diproduksi oleh negara medioker. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Yasin et al. 2007. 5. Citra Brand’s Country of Origin Berpengaruh Positif Terhadap Brand Loyalty commit to user lxxxviii Tabel IV.15 menunjukkan hasil nilai C.R. citra brand’s country of origin terhadap brand loyalty adalah sebesar 3.206 dengan tingkat signifikansi p0,05, maka menunjukkan bahwa hipotesis 2b didukung secara empiris. Artinya secara statistik dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini citra brand’s country of origin berpengaruh positif terhadap brand loyalty. Semakin baik citra brand’s country of origin suatu produk maka brand loyalty terhadap produk tersebut juga akan semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen akan lebih loyal terhadap merek produk yang diproduksi oleh negara yang memiliki kemajuan teknologi tinggi dan inovatif. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Yasin et al. 2007. 6. Citra Brand’s Country of Origin Berpengaruh Positif Terhadap Brand AwarenessAssociation Hasil penelitian menunjukkan citra brand’s country of origin berpengaruh positif terhadap brand awarenessassociation. Hal ini dapat dilihat pada Tabel IV.15 yang menunjukkan nilai C.R. citra brand’s country of origin terhadap brand awarenessassociation sebesar 2.247 dengan tingkat signifikansi p0,05, maka hipotesis 2c didukungsecara empiris. Semakin baik citra brand’s country of origin suatu produk maka brand awarenessassociation terhadap produk tersebut juga akan semakin tinggi. Sebagai contoh, konsumen akan lebih mudah untuk mengetahui dan memahami merek produk yang diproduksi oleh negara yang memiliki commit to user lxxxix tingkat kemajuan teknologi tinggi dibanding suatu merek produk yang diproduksi oleh negara medioker. Konsumen terkadang juga mengasosiasikan kualitas produk dengan citra dari negara asal produk tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Yasin et al. 2007. 7. Citra Brand’s Country of Origin Berpengaruh Positif Terhadap Repurchase Intention yang Dimediasi Oleh Brand Distinvtiveness Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.15 dimana nilai CR citra brand’s country of origin terhadap brand distinctiveness signifikan pada p0,05, nilai CR brand distinctiveness terhadap repurchase intention signifikan pada p0,05; maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3a didukung secara empiris. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa brand distinctiveness memediasi pengaruh citra brand’s country of origin terhadap repurchase intention. Sebagai contoh, suatu merek produk yang diproduksi oleh negara yang memiliki citra sebagai negara maju akan memiliki kesan tersendiri di benak konsumen seperti keunikan, kecanggihan, inovasi, kebanggan, dsb. Kesan ini akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi konsumen ketika hendak melakukan pembelian ulang repurchase intention terhadap merek tersebut Ouellet, 2007 dalam Josiassen dan Assaf, 2009. Pengaruh mediasi dalam penelitian ini adalah mediasi secara penuh, hal ini dapat dilihat pada Tabel IV.14 dimana dari empat kriteria commit to user xc yang diajukan Morgan dan Hunt 1994 mengindikasikan bahwa model yang tepat untuk penelitian ini adalah fully mediated model. 8. Citra Brand’s Country of Origin Berpengaruh Positif Terhadap Repurchase Intention yang Dimediasi Oleh Brand Loyalty Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.15 dimana nilai CR citra brand’s country of origin terhadap brand loyalty signifikan pada p0,05, nilai CR brand loyalty terhadap repurchase intention signifikan pada p0,05; maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3b didukung secara empiris. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa brand loyalty memediasi pengaruh citra brand’s country of origin terhadap repurchase intention. Sebagai contoh, konsumen akan merasa bahwa produk yang diproduksi oleh negara yang memiliki citra sebagai negara maju akan lebih reliabel sehingga tingkatan loyalitas konsumen pun lebih tinggi. Tingkatan loyalitas konsumen yang tinggi ini akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang dimasa yang akan datang Kuenzel dan Halliday 2008. Pengaruh mediasi dalam penelitian ini adalah mediasi secara penuh, hal ini dapat dilihat pada Tabel IV.14 dimana dari empat kriteria yang diajukan Morgan dan Hunt 1994 mengindikasikan bahwa model yang tepat untuk penelitian ini adalah fully mediated model. 9. Citra Brand’s Country of Origin Berpengaruh Positif Terhadap Brand Equity yang Dimediasi Oleh Brand AwarenessAssociation commit to user xci Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.15 dimana nilai CR citra brand’s country of origin terhadap brand awarenessassociation signifikan pada p0,05, nilai CR brand awarenessassociation terhadap repurchase intention signifikan pada p0,05; maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3c didukung secara empiris. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa brand awarenessassociation memediasi pengaruh citra brand’s country of origin terhadap repurchase intention. Sebagai contoh, konsumen akan merasa suatu produk memiliki kualitas baik ketika produk tersebut diproduksi oleh negara yang memiliki citra sebagai negara maju. Kesan kualitas yang dirasakan oleh konsumen akan produk akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi konsumen ketika hendak melakukan repurchase intention Ouellet, 2007 dalam Josiassen dan Assaf, 2009. Pengaruh mediasi dalam penelitian ini adalah mediasi secara penuh, hal ini dapat dilihat pada Tabel IV.14 dimana dari empat kriteria yang diajukan Morgan dan Hunt 1994 mengindikasikan bahwa model yang tepat untuk penelitian ini adalah fully mediated model.

4. Alternatif Model

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RELIGIOSITY, CONSUMER ETHNOCENTRISM DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE INTENTION Analisis Pengaruh Religiosity,Consumer Ethnocentrism Dan Country Of Originterhadap Purchase Intention (Studi Empiris Dalam Membeli iPhone Oleh Mahasi

0 2 14

ANALISIS PENGARUH RELIGIOSITY, CONSUMER ETHNOCENTRISM DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE INTENTION Analisis Pengaruh Religiosity,Consumer Ethnocentrism Dan Country Of Originterhadap Purchase Intention (Studi Empiris Dalam Membeli iPhone Oleh Mahasi

0 4 17

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP BRAND EQUITY YANG DIMEDIASI OLEH BRAND AWARENESS Pengaruh Brand Image Terhadap Brand Equity Yang Dimediasi Oleh Brand Awareness (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Pendengar Solo Radio FM di SMA Negeri 2 Surakarta).

0 2 15

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP BRAND EQUITY YANG DIMEDIASI OLEH BRAND AWARENESS Pengaruh Brand Image Terhadap Brand Equity Yang Dimediasi Oleh Brand Awareness (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Pendengar Solo Radio FM di SMA Negeri 2 Surakarta).

0 4 10

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH CITRA MEREK Pengaruh Efektivitas Iklan Terhadap Minat Beli Yang Dimediasi Oleh Citra Merek.

0 1 16

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH CITRA MEREK Pengaruh Efektivitas Iklan Terhadap Minat Beli Yang Dimediasi Oleh Citra Merek.

0 3 20

PERAN BRAND IMAGE SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN PADA BRAND EQUITY.

0 0 10

Analisis Pengaruh Brand Endorser pada Intention to The Brand yang dimediasi oleh Attitude to The Brand.

0 1 4

“ANALISIS HUBUNGAN PERCEIVED VALUE, PRICE FAIRNESS, BRAND IMAGE, TERHADAP REPURCHASE INTENTION YANG DIMEDIASI OLEH TRUST DAN CUSTOMER SATISFACTION”.

0 0 2

The Influence of Country of origin on Co

1 1 7