Distribusi Frekuensi Kematian Bayi BBLR

Bayi dengan BBLR termasuk dalam kelompok neonatus resiko tinggi. Istilah neonatus resiko tinggi menyatakan bahwa bayi harus mendapatkan pengawasan ketat oleh para dokter dan perawat yang telah berpengalaman karena neonatus ini memilki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kematian atau menjadi sakit berat dalam masa neonatal. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian neonatus, maka perlu sekali kita mengenali neonatus dengan resiko tinggi sedini mungkin. 10 BBLR merupakan salah satu dari tiga penyebab utama kematian neonatal di Indonesia. Makin rendah masa gestasi dan berat lahir bayi makin tinggi angka kematian bayi. Kehidupan bayi biasanya berakhir di ruang perawatan intensif neonatus sebagai akibat berbagai morbiditas neonatus. 4

2.2. Epidemiologi Kematian Bayi BBLR

2.2.1 Distribusi Frekuensi Kematian Bayi BBLR

Bayi lahir dengan BBLR merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain itu bayi BBLR dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi. 11 Frekuensi BBLR di Negara maju berkisar antara 3,6 – 10,8, di Negara berkembang berkisar antara 10 – 43. Rasio antara Negara maju dan Negara berkembang adalah 1 : 4. 7 Menurut WHO, pada tahun 1995 hampir semua 98 dari 5 juta kematian neonatal di negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Lebih dari dua per tiga kematian adalah BBLR yaitu berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Secara global Universitas Sumatera Utara diperkirakan terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana 17 diantaranya adalah BBLR dan hampir semua terjadi di Negara berkembang. 11 Berdasarkan hasil pengumpulan data indikator kesehatan propinsi yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan, proporsi BBLR pada tahun 2000 berkisar antara 0,91 Gorontalo dan 18,89 Jawa Tengah, sedangkan pada tahun 2001 berkisar antara 0,54 NAD dan 6,90 Sumatra Utara. Angka tersebut belum mencerminkan kondisi sebenarnya yang ada di masyarakat karena belum semua berat badan bayi yang dilahirkan dapat dipantau oleh petugas kesehatan, khususnya yang ditolong oleh dukun atau tenaga non kesehatan lainnya. 12 Angka kematian bayi di Indonesia tercatat 51,0 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003, masih terbilang tinggi bila di bandingkan dengan Negara –negara di bagian ASEAN. penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena gangguan perinatal. Dari seluruh kematian perinatal sekitar 2 – 27 disebabkan karena kelahiran bayi BBLR. Sementara itu prevalensi BBLR pada saat ini diperkirakan 7 – 14 yaitu sekitar 459.200 – 900.000 bayi. 12

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Bayi BBLR