di kalangan umat Islam. Sebelumnya, seruan mereka bersifat nafsi-nafsi, seruan egoistis yang hanya memikirkan diri sendiri.
2.2.3. Pendapat Syaikh Ahmad Asy-Syarbashi
Syaikh Ahmad Asy-Syarbashi berkata,
“
Syaikh abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi adalah salah seorang murid Syaikh Muhammad Ilyas, yang dengan
gerakan, metode, dan bershuhbah dengan beliau dapat mengubah seoarng guru menjadi da
’
i penyeru manusia kepada Allah.
2.2.4. Pendapat Syaikh Abul-A
” ’
Syaikh abul-A
la Al-Maududi
’
laal-Maududi berkata,
“
sesungguhnya saya sangat mengagumi apa yang telah dilakukan oleh jamaah tabligh dalam melakuikan kerja
besar. Syaikh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi yang memimpin gerakan ini setelah orang tuanya wafat, adal;ah sebaik-baik pengganti pendahulunya yang
terbaik. Beliau telah melakukan kewajiban-kewajiban dakwahnya, menyeru manusia kepada Allah dalam arti yang sebenarnya. Pada mulanya, gerakan ini
hanya terdapat disatu kawasan di Asia selatan. Namun, Syaikh Muhammad Yusuf telah berhasil memperjuangkan gerakannya ke seluruh negara di dunia.
2.2.5. Pendapat Syaikh Muhammad Thayib Al-Qasmi
”
Syaikh Muhammad Zakariyya berkata,
“
Ketua umum Lembaga Pendidikan darul-Ulum Deoband, Syaikh Muhammad Thayib Al-Qasimi
12
adalah seorang ulama besar yang aktif membantu jamaah tabligh. Beliau selalu menyertai setiap
ijtima
’
Sungguh, sangat banyak makalh-makalahnya mengenai dakwah syaikh Muhammad Ilyas ini sehingga dia menyusun beberapa buku yang antara lain
pertemuan dan seringkali menyampaikan penjelasan mengenai metode dakwah Syaikh Muhammad Ilyas.
Universitas Sumatera Utara
berjudul Hal Minal-Lazim an-Naquma Bitablighid-Dakwah? Apakah Kita Wajib Ikut Bertabligh? dan Dakwah al-Islamiyyah wa Ushuliha Dakwah Islamiyyah da
Tata Tertibnya. Bahkan, dia juga sangat menganjurkan dan mendorong para murid
maupun para guru di lingkungan madrasahnya agar ikut membantu gerakan imaniyah tersebut, terutama membantu ijtima
’
dan kerja-kerja tabligh di daerah Deoband.
2.2.6. Pendapat Sayid Sulaiman An-Nadwi
”
Sedangkan ulama besar dan Ketua Umum Persatuan Ulama Paklistan, yakni Sayid Sulaiman An-Nadwi, bukan saja ikut datang dalam pertemuan-
pertemuan jamaah tabligh, tetapi juga ikut keluar bersama rombongan- rombongan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan beliaulah yang
telah menjelaskan tentang metode dakwah syaikh Muhammad Ilyas kepada para ulama di negara Arab dalam sebuah ijtima
’
Meskipun beliau merupakan seorang tokoh yang sangat terkenal di berbagai majalah ilmiah dan politik, namun beliau sangat rajin mengikuti jamaah
dan berdisiplin terhadap tatatertib seperti halnya orang-orang yang mnyertai rombongangn dan berjaulah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah
satu contoh kedisiplinannya adalah ketika beliau di undang oleh Syaikh Umar bin Hasan, beliau tidak bersedia menerima undangan tersebut sebelum meminta izin
kepada amir jamaah, ketika beliau keluar bersama sebuah jamaah. Beliau berkata yang diadakan di rumah Sayid Abu
Ayub Al-Anshari, di Madinah Al-Munawwarah.
“
Sesungguhnya saya telah mewakafkan waktu saya untuk bertabligh, dan saya tidak dapat bergerak, kecuali dengan perintah amir. Jika ia memang
Universitas Sumatera Utara
memerintahkan saya untuk menerima undangan ini untuk makan maka saya bersedia menerima undangannya.
Terhadap kawan-kawannya jamaah Tabligh, Sayid Sulaiman An-Nadwi berkata,
”
“
Jika saya melihat anda, saya merasa seolah-olah duni ini penuh dengan kebaikan. Namun , jika Anda hilang dari pandangan saya, saya merasa seolah-
olah dunia ini penuh dengan kejahatan. Syaikh Muhammad Zakriya berkata,
” “
Tidak ada suatu kegiatan agama manapun, kecuali pemimpin-pemimpin mereka mendukung metode dakwah
tabligh Syaikh Muhammad Ilyas. Kebanyakan, membantu kelancaran usaha jamaah di daerah mereka.
”
• Syaikh Isyfaqur-Rahman, Mufti Madrasah Fathburi
Syaikh Muhammad Zakariya menyebutkan nama-nama sebagian pemimpin dan ulama Islam serta tanggapan mereka terhadap usaha
Syaikh Muhammad Ilyas. Di antaranya pemimpin yang terkemuka itu adalah :
• Syaikh Jamil Ahmad At-Tahanwi, Mufti Tahan Bawan dan Mufti Jami
’
• Syaikh As
ah Al-Asyrafiyyah, Lahore.
’
• Syaikh Abdur-Rahman, pemimpin lembaga pendidikan di Mazhahirul-
Ulum, Saharanpur. adullah, salah seorang ulama besar, pengganti Syaikh Asyraf
Ali At-Thanwi.
• Syaikh Hifzhurrahman As-Sirharwi, Ketua Umum Organisasi Ulama
Islam India. •
Maulana Ahmad Sa
’
2.2.7. Pendapat Al-