maka amir mengucapkan subhanallah, dan masing-masing mengoreksi dirinya bukan melihat orang lain. Jika masih tidak tertib juga, maka amir memberi targhib
dan berhak memutuskan, apakah jaulah dilanjutkan kembali kemasjid.
3.3. Program Kerja Jama’ah Tabligh
Program yang dilaksanakan Jama’ah Tabligh saat melakukan dakwah, baik itu dakwah di luar ataupun di pusat kegiatan Jama’ah Tabligh adalah seragam,
program tersebut telah ditentukan oleh ulama-ulama di negara asal Jama’ah Tabligh yaitu India.
Adapun program tersebut dimusyawarahkan terlebih dahulu, masalah program-program yang dimusyawarahkan menyangkut:
• Penentuan siapa yang bertugas dalam program tersebut
• Penentuan kapan waktu berdakwah
• Penentuan siapa orang-orang Islam yang diajak untuk ikut
berdakwah dan didakwahi lokasi dakwah. Dalam musyawarah program-program kegiatan Jama’ah Tabligh tersebut,
orang-orang Islam yang didatangi diajak untuk bersama-sama bermusyawarah di mesjid atau mushalla. Biasanya yang diajak bermusyawarah dalam program
tersebut yaitu perngurus mesjid, pemuka agama, ustadz dan lain-lain. Tujuan diajaknya orang kampung dalam musyawarah tersebut agar terjadi suatu kerja
sama antara jama’ah tabligh dengan penduduk setempat, sehingga kampung tersebut menjalankan usaha-usaha dakwah sebagaimana yang dilaksanakan
Jama’ah Tabligh.
Universitas Sumatera Utara
Penentuan program tersebut biasanya ditentukan waktunya untuk jangka waktu satu hari 24 jam, setelah itu dimusyawarahkan lagi untuk penentuan
program hari berikutnya, program tersebut yaitu: 1.
Petugas dakwah khususi 2.
Amir ketua Muzakaroh diskusi 3.
Ta’lim mengajar akhir 4.
Bayan ceramah subuh 5.
Ta’lim pagi 6.
Ta’lim zuhur 7.
Ta’lim ashar 8.
Berdakwah di saat ta’lim pagi Ta’lim Gas 9.
Berdakwah sesudah zuhur 10.
Berdakwah sesudah ashar 11.
Berdakwah ijtima’i jaulah 12.
Bayan ceramah maghrib 13.
Adab jaulah 14.
Khidmat To’am petugas masak 15.
Khidmat mesjid 16.
Biaya To’am Keterangan nomor 2 : Hal-hal yang dimuzakarohkan: adab mesjid, adab masuk
keluar jamban, adab istinja’, adab berdakwah, adab musyawarah dan adab-adab lainnya. Team
Mushalla:1994
3.4. Mesjid Sebagai Pusat Dakwah Jama’ah Tabligh
Universitas Sumatera Utara
Sekitar tiga belas tahun di Makah, Rasulullah saw. membentuk membentuk kehidupan masyarakat Islami dengan tarbiyah iman kepada para sahabat. Setelah
hijrah ke Madinah, yang pertama beliau lakukan adalah membangun mesjid sebagai sarana untuk menyempurnakan iman dan akhlak para sahabat. Langkah
awal yang di lakukan rasulullah saw. untuk membentuk masyarakat Islam yang kiokoh dan terpadu, yang terdiri atas kaum anshar dan Muhajirin, adalah
memakmurkan mesjid. Terwujudnya ukhuwwah dan mahabbah sesama muslim hanya bisa terbentuk di mesjid-mesjid. Selama umat Islam tidak bertemu setiap
hari dalam satu syaf di hadapan Allah Swt. seraya bersama-sama berdiri dengan satu tujuan yaitu semata-mata menghambakan dirikepada-Nya, maka nilai-nilai
keadilan dan kebersamaan tidak akan mampu menundukan bakat-bakat egoisme dan keangkuhan yang ada pada diri masing-masing umat Islam. Tanpa adanya
kesamaan dalam ubudiyyah ini, walaupu mereka rajin ruku’ dan sujud kepada Allah Swt., hal itu tidak akan bisa menghilangkan perbedaan-perbedaan pangkat,
kedudukan, kekayaan, serta status dan atribut sosial lainya. shahab 2005, hal. 143
Mesjid juga dijadikan para jama’ah tabligh untuk melaksanakan semua program kerja yang mereka susun melalui musyawarah, dengan kata lain mesjid
menjadi pusat awal dan akhir dari kegiatan jama’ah tabligh.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Metode Dakwa Jama’ah Tabligh
4.1. Dakwah dalam Islam 4.1.1. Pengertian