Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi

e. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi Pasal 7 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 f. Wewenang lain bisa dilihat dalam pasal 12, 13, dan 14 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002

2. Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi

Komisi pemberantasan korupsi berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah negara Republik Indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi dapat membentuk perwakilan didaerah provinsi. Komisi Pemberantasan Korupsi terdiri atas : a. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang terdiri atas lima anggota Komisi Pemberantasan Korusi. b. Tim penasehat yang terdiri atas empat anggota; c. Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai pelaksana tugas Pasal 21 ayat 1 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002. Segala kewenangan yang berkaitan dengan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana berlaku juga bagi penyelidik, penyidik, dan penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi Pasal 38 ayat 1 . Universitas Sumatera Utara Tugas yang dimiliki Komisi Pemberantasan Korupsi dalam melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan korupsi terdapat dalam Pasal 8 UU KPK, yaitu : 1 Dalam melaksanakan tugas supervisi sebagaiman dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yang menjalankan tugas dan wewenangnya yang berkaitan dengan pemberantasan tindak pidana korupsi, dan instansi yang melaksanakan pelayanan publik. 2 Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 , Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang juga mengambil alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan. Selain hal tersebut diatas dalam rangka melakukan tugas melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf c KPK juga berwenang melakukan : 33 a. Melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan; b. Memerintahkan kepada instansi yang terkait untuk melarang seseorang bepergian ke luar negeri; c. Meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya tentang keadaan keuangan tersangka atau terdakwa yang sedang diperiksa; 33 Ibid, Pasal 12 Universitas Sumatera Utara d. Memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memblokir rekening yang diduga hasil dari korupsi milik tersangka, terdakwa atau pihak lain yang terkait; e. Memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberhentikan sementara tersangka dari jabatannya; f. Meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka atau terdakwa kepada instansi terkait; g. Menghentikan sementara suatu transaksi perdagangan, dan perjanjian lainnya atau pencabutan sementara perizinan, lisensi serta konsensi yang dilakukan atau dimiliki oleh tersangka atau terdakwa yang diduga berdasarkan bukti awal yang cukup ada hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang sedang diperiksa; h. Menerima bantuan Interpol Indonesia atau instansi penegak hukum negara lain untuk melakukan pencarian, penangkapan, dan penyitaan barang bukti diluar negeri; i. Meminta bantuan kepolisian atau instansi lain yang terkait untuk melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan dalam perkara tindak pidana korupsi yang sedang ditangani. Komisi Pemberantasan Korupsi juga berwenang melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudkan Pasal 6 huruf d, yakni : 34 34 Evi Hartanti, Op. Cit , Hal 69 Universitas Sumatera Utara a. Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan penyelenggaraan negara; b. Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi; c. Menyelenggarakan program pendidikan anti korupsi pada setiap jenjang pendidikan; d. Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan tindak pidana korupsi; e. Melakukan kampanye anti korupsi kepada masyarakat umum; dan f. Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Dalam melaksanakan tugas monitoring sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf c maka komisi pemberantasan korupsi berwenang melakukan : 35 a. Melakukan pengkajian terhadap sistem pengelolaan administrasi di semua lembaga negara dan pemerintahan; b. Memberi saran kepada pimpinan lembaga negara dan pemerintahan untuk melakukan perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, sistem pengelolaan administrasi tersebut berpotensi korupsi; c. Melaporkan kepada presiden Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dan Badan Pemeriksa Keuangan, jika saran Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai susulan usulan perubahan tersebut tidak di indahkan. 35 Ibid, Pasal 14 Universitas Sumatera Utara KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independen yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan pihak manapun. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan, KPK selain mengikuti hukum acara yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan UU No.31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU.No.20 Tahun 2001, dalam UU.No.30 Tahun 2002 ini juga dimuat hukum acara sendiri sebagai ketentuan khusus lex specialist 36

A. Proses Penyelidikan, Penyidikan dan Penuntutan dalam Mengadili Tindak Pidana Korupsi