haus akan tata hubungan yang penuh rasa enggan orang-orang pada umumnya, yakni akan suatu tempat dalam kelompok atau keluarganya,
dan ia akan berikhtiar lebih keras lagi untuk mencapai tujuan ini.
Di dalam mengatasi kebutuhan sosial terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Hubungan sosial,
merupakan kebutuhan yang diakui oleh
lingkungannya, penerimaan teman sejawat, dan kesempatan dalam masyarakat.
b. Lingkungan atau iklim kerja, lingkungankerja dapat diartikan juga dalam iklim atau suasana kerja yang berhubungan dengan hubungan antar
manusia human relation, tetapi juga dapat diartikan suasana dalam arti fisik, tempat kerja yang luas, bersih, sehat, dan membuat karyawan merasa
betah bekerja, dimana dapat mempengaruhi disiplin dan kinerja kerja. Lingkungan kerja yang menyenangkan mungkin dapat menjadi kunci
pendorong bagi para pekerja untuk menghasilkan kinerja puncak. Dimana suasana lingkungan kerja juga dapat diartikan sebagai serangkaian sifat
lingkungan kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi kolektif dari orang-orang yang hidup dan bekerja di dalam lingkungan tersebut, dan
diperhatikan untuk mempengaruhi motivasi serta perilaku mereka Dale,
1992. c. Work crew, merupakan perseorangan atau grup yang dapat membantu
pekerja lainnya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Soeharsono, 1987.
d. Sanksi, merupakan suatu tindakan administrasi sebagai ganjaran atau hukuman akibat kinerja yang tidak baik, hasil pekerjaan yang kurang
Universitas Sumatera Utara
memenuhi syarat dimana hal tersebut dapat menjadi suatu dorongan pekerja untuk bekerja lebih baik Ivancevich dan Matterson, 1999.
4. Kebutuhan akan penghargaan Esteem needs, Maslow dan Deasler
1992 mengatakan dalam bukunya bahwa: “Semua orang dalam masyarakat dengan beberapa pengecualian patologis mempunyai
kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa
hormat atau harga diri, dan penghargaan akan orang-orang lain. Karenanya, kebutuhan tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua perangkat
tambahan”. Yakni yang pertama, keinginan akan kekuatan, akan prestasi, akan kecukupan, akan keunggulan dan kemampuan, akan kepercayaan
pada diri sendiri dalam menghadapi dunia, dan akan kemerdekaan dan kebebasan. Kedua, kita memiliki apa yang dapat kita katakan hasrat akan
nama baik atau gengsi, prestise yang dirumuskan sebagai kehormatan dan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran dan kemuliaan, dominasi,
pengakuan, perhatian.
Di dalam mengatasi kebutuhan akan penghargaan terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a.
Penghargaan, wajar jika seorang tenaga kerja atau karyawan yang telah berusaha dan bekerja ingin dihargai oleh atasannya. Ditinjau dari segi
kebutuhan needs penghargaan atas prestasi atau jasa seseorang
merupakan salah satu kebutuhan manusia. Menurut Abraham Maslow
1992 kebutuhan tersebut terletak pada urutan keempat yaitu yang disebut sebagai self-esteem. Mengenai wujud penghargaan dalam
lingkungan kerja, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: penghargaan
Universitas Sumatera Utara
fisik dan penghargaan non fisik. Dimana akan dijelaskan sebagai berikut:
1 Penghargaan fisik adalah suatu penghargaan yang diberikan dalam bentuk benda, dan pada umumnya sangat diharapkan oleh pekerja yang
kebetulan keadaan sosial ekonominya rendah. 2 Penghargaan non fisik merupakan suatu penghargaan yang dapat
diartikan cukup luas, karena dapat mencakup semua hal yang berhubungan dengan kepuasan rohani seseorang dari segi
kemanusiaan.
b. Kepercayaan dari atasan, untuk mencapai suatu hasil pekerjaan yang
bagus maka pekerja harus mampu menunjukkan suatu hasil nyata yang dapat dilihat secara langsung oleh atasan sehingga dapat memperoleh
suatu kepercayaan dalam menangani pekerjaan tertentu, dimana untuk memperoleh kepercayaan tersebut diharapkan mempunyai sikap
kejujuran, keterbukaan, dan integritas Susanto, 1997. c. Status, merupakan suatu kejelasan kedudukan di suatu perusahan
untuk setiap infrastruktur yang ada di perusahaan tersebut baik itu formal maupun informal Ivancevich dan Matterson, 1999.
d. Kemampua n diri sendiri skills, kemampuan atau keahlian bisa mendominasi terhadap orang dan sesuatu, tetapi keahlian bisa juga
berarti suatu tingkat tertentu dari kecakapan. Keahlian pribadi merupakan suatu kedisiplinan dalam mengklarifikasikan secara
kontinu dan memperdalam sisi pribadi kita, memfokuskan energi kita,
Universitas Sumatera Utara
atau mengembangkan kesadaran, dan melihat realitas secara objektif Fred Luthans, 2002.
e. Promosi, adalah semacam penghargaan terhadap hasil pekerjaan seseorang yang telah berusaha, dan merupakan suatu peluang bagi
karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka untuk memperoleh promosi tersebut. Biasanya hal tersebut dapat berupa peningkatan upah
atau gaji, dan dapat juga berupa peningkatan jabatan Fred Luthans,
2002. 5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri Self-Actualizatiton, sekalipun semua
kebutuhan di atas telah terpenuhi, kita masih sering merasawalau tidak selalu bahwa akan segera berkembang suatu perasaan tidak puas dan
kegelisahan yang baru, kecuali orang itu melakukan apa yang secara individual, sesuai dengan keinginannya. Seseorang yang ingin menjadi
sesuatu harus berusaha, ia harus jujur terhadap sifatnya sendiri. Kebutuhan ini dapat kita sebut juga sebagai perwujudan diri.
Kemampuan Karyawan Bekerja
Secara psikologis, kemampuan ability terdiri atas kemampuan potensi pendidikan knowledge dan keterampilan skill, dengan kata lain pendidikan
yang memadai dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan
lebih mudah mencapai kinerja maksimal Dukungan Organisasional
Dukungan organisasional lebih kepada bagaimana suatu organisasi mampu memenuhi kebutuhan tiap-tiap karyawan sehingga dapat menjadi nilai motivasi
tersendiri yang dimiliki oleh karyawan organisasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Moenir 1983 , kegiatan organisasi atau manajemen yang
ditujukan untuk peningkatan kinerja karyawan ada 3 cara, yaitu :
1. Peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan