Menurut Moenir 1983 , kegiatan organisasi atau manajemen yang
ditujukan untuk peningkatan kinerja karyawan ada 3 cara, yaitu :
1. Peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan
a. Pendidikan
Suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahan umum seseorang di dalamnya peningkatan penguasaan teori dan ketrampilan memutuskan
terhadap persoalan yang menyangkut kegiatan pencapaian tujuan.
b. Pelatihan
Pelatihan adalah peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan pekerjaan tertentu dan merupakan beban penting bagi
organisasi dimana pekerjaan itu berada.
2. Peningkatan melalui Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi adalah perubahan kedudukan seseorang dalam rangka susunan jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula baik ditinjau dari segi
tanggung jawab, syarat-syarat maupun penghasilan Moenir, 1983.
b. Tujuan dan Manfaat Promosi
1 Memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan keahlian keahlian dan
kemampuan karyawan setinggi mungkin. 2
Memotivasi para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. 3
Menyebabkan efisiensi organisasional yang lebih besar dan tingkat moral kerja karyawan yang tinggi.
c. Peningkatan Melalui Transfer.
Transfer adalah perpindahan dari tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang lain tanpa disertai perubahan kelas pekerjaan atau penghasilan dan
Universitas Sumatera Utara
juga tidak disyaratkan kualifikasi kemampuan atau kecakapan yang lebih tinggi dari yang sekarang Moenir, 1987.
Strategi Peningkatan Kinerja Karyawan
Strategi adalah seperangkat proses dan aktivitas yang dilakukan oleh pimpinan untuk mengembangkan sumber daya manusia, peningkatan kinerja
karyawan adalah usaha untuk memperbaiki pelaksanaan kinerja karyawan yang sekarang maupun yang akan datang sehingga pelaksanaan tujuan organisasi lebih
efisien. Dengan kata lain peningkatan kinerja karyawan adalah setiap kegiatan yang dimaksudkan mengubah perilaku yang terdiri dari pengetahuan, kecakapan,
dan sikap Moekijat, 1991. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi peningkatan kinerja
karyawan ialah seperangkat proses dan aktivitas yang dilakukan oleh pimpinan untuk memajukan karyawan baik dari pengetahuan, dan kemampuan karyawan
sehingga dapat mengubah kemampuan bekerja, berfikir dan ketrampilan- ketrampilan lainnya agar dapat meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri,
sehingga pelaksanaan tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.
Tujuan Peningkatan Kinerja Karyawan
Sedangkan menurut Hasibuan 2002. Tujuan peningkatan kinerja karyawan yaitu , kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical
skill, dan human skill karyawan yang semakin baik.
Kendala-kendala Peningkatan Kinerja Karyawan
Kendala-kendala pengembangan yang akan dihadapai dalam pelaksanaan
pengembangan, menurut Hasibuan 2002, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Karyawan
Karyawan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen, seperti pendidikan dasarnya, pengalaman bekerja, dan usianya.
Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran dalam pelaksanaan latihan dan pendidikan, karena daya tangkap, persepsi dan daya nalar
mereka tehadap pelajaran yang diberikan berbeda.
2. Fasilitas Peningkatan Kinerja
Fasilitas sarana dan prasarana pengembangan yang dibutuhkan untuk latihan dan pendidikan sangat kurang atau tidak baik. Hal ini akan
menyulitkan dan menghambat lancarnya peningkatan kinerja.
Analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunities, Threat
Menurut Rangkuti 2008 analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif memberi gambaran. Analisa ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus
diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi
yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang
cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength S, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Weakness W, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dari organisasi atau program pada saat ini. 3.
Opportunity O, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan. 4.
Threat T, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi
dimasa depan.
Dalam perencanaan analisa SWOT, ada dua hal yang dapat mempengaruhi yaitu pertama faktor Internal dan kedua faktor eksternal. Analisa SWOT
dipergunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang penting dalam mencapai tujuan.
Analisis SWOT membantu menemukan kecocokan terbaik antara tren lingkungan peluang dan ancaman dan kemampuan internal. Pada umumnya,
strategi yang efektif adalah salah satu yang mengambil keuntungan dari peluang organisasi dengan menggunakan kekuatan dan pelajari dari ancaman itu dengan
menghindari atau memperbaiki atau kompensasi untuk kelemahan. Bagian pertama dari setiap analisis SWOT adalah untuk mengumpulkan serangkaian
fakta-fakta kunci tentang organisasi dan lingkungannya. Ini akan mencakup fakta- fakta tentang pasar organisasi, kompetisi, sumber daya keuangan, fasilitas,
karyawan, persediaan, pemasaran dan sistem distribusi, manajemen, pengaturan lingkungan hidup misalnya teknologi, politik, sosial, dan tren ekonomi, sejarah
dan reputasi.
Universitas Sumatera Utara
Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap yaitu tahap masukan, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan Rangkuti, 2008.
Tahap Masukan
1. Matrik Faktor Strategi Internal