lapisan air intensitas cahaya tersebut akan mengalami perubahan yang signifikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif Barus, 2004, hlm: 43.
f. Penetrasi Cahaya
Nilai penetrasi cahaya yang didapat pada ketiga stasiun penelitian berkisar antara 1,96 – 2,64 m. Penetrasi cahaya tertinggi terdapat pada stasiun III sebesar 2,64 m,
sedangkan penetrasi cahaya terendah diperoleh pada stasiun II sebesar 1,96 m. Rendahnya nilai penetrasi pada stasiun II yang merupakan daerah pertambakan ikan
karena adanya sisa-sisa bahan pakan ikan yang mengendap dalam substrat dasar perairan, sehingga banyaknya partikel terlarut dalam perairan akan menyebabkan
kekeruhan yang tinggi.
Zat terlarut dalam air sering mempengaruhi penetrasi cahaya matahari, yang berakibat penetrasi terbatas akan membatasi organisme air untuk berfotosintesis.
Dengan terbatasnya fotosintesis akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut rendah. Tetapi jika kekeruhan disebabkan oleh organisme hidup dapat dipakai sebagai
indikasi produktivitas perairan tersebut cukup tinggi Hariyanto et al., 2008, hlm: 112. Menurut Koesbiono 1979, hlm: 24 pengaruh utama dari kekeruhan adalah
penurunan penetrasi cahaya secara mencolok. Sehingga menurunkan aktivitas fotosintesis fitoplankton dan alga, akibatnya akan menurunkan produktivitas perairan.
Penetrasi cahaya pada perairan turbulen lebih kecil dibandingkan dengan daerah laut terbuka. Kumpulan partikel-partikel sisa baik dari daratan, dari potongan-
potongan kelp dan rumput laut, ditambah kepadatan plankton yang tinggi akibat melimpahnya nutrien, menyebabkan terhambatnya penetrasi cahaya sampai beberapa
meter Nybakken, 1988, hlm: 169.
Cahaya matahari tidak dapat menembus dasar perairan jika konsentrasi bahan tersuspensi atau zat terlarut tinggi. Berkurangnya cahaya matahari disebabkan karena
banyaknya faktor, antara lain adanya bahan yang tidak larut seperti debu, tanah liat
Universitas Sumatera Utara
maupun mikroorganisme air yang mengakibatkan air menjadi keruh Sastrawijaya, 1991, hlm: 56.
g. pH Derajat Keasaman
Nilai pH yang didapat pada ketiga stasiun penelitian berkisar antara 7,3 -7,8. Dari hasil nilai pH yang didapatkan dari ketiga stasiun penelitian bahwa daerah
tersebut masih dapat mendukung kehidupan benthos. Menurut Barus 2004 nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumya terdapat antara 7 sampai 8,5.
Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan
metabolisme dan respirasi.
h. Kejenuhan Oksigen