5.2. Pelaksanaan Manajemen Upaya Kesehatan Kerja
Praktek upaya kesehatan kerja merupakan kegiatan yang memadukan lintas program internal dan lintas sektor ekternal. Pelaksanaan upaya kesehatan kerja
merupakan kegiatan koordinasi dan integrasi maka di butuhkan adanya dukungan dan kerja tim, peran pengelola program dan pimpinan puskesmas. Dalam hal ini sangat
tinggi terutama di dalam penerapan Program Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas yang merupakan program pengembangan.
Berdasarkan tabel 4.4 ditujukan bahwa informan dalam pelaksanaan Manajemen Upaya Kesehatan Kerja sebagian besar melaksanakan kegiatan Upaya
Kesehatan Kerja namun sebagian informan beranggapan bahwa dalam pelaksanaanya belum optimal dengan alasan sebagai berikut :
“….Pelaksanaan upaya kesehatan kerja bersifat koordinatif dan integrative perlu dukungan lintas sektor dan lintas program….Pelaksanaan upaya
kesehatan kerja banyak terhambat oleh tugas rangkap…Pelaksanaan upaya kesehatan perlu di dukung dengan sarana, dana dan SDM tangguh….”
Kegiatan upaya kesehatan kerja yang dilaksanakan di Puskesmas saat ini, meliputi kegiatan rutinitas pelayanan kesehatan kuratif, pelayanan promotif dan home
visit ke pekerja yang mengalami gangguan kesehatan akibat pekerjaanya.Informan beranggapan bahwa pelaksanan program Upaya kesehatan kerja hanya sebatas
pengobatan, penyuluhan dan pendataan tenga kerja dan survey angka penyakit. Dari informasi informan ,belum melaksanakan program upaya kesehatan kerja
beralasan bahwa pimpinan Puskesmas masih baru menjabat, berikut petikan informan:
Universitas Sumatera Utara
“…..saya belum melaksanakan upaya kesehatan kerja karena saya baru pindah tugas ke puskesmas ini….”
Dari urain dapat bahwa praktek kegiatan upaya kesehatan kerja di Puskesmas sudah dilaksanakan namun belum optimal, sebagian besar informan beranggapan
bahwa pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan kerja merupakan kegiatan rutinitas dan berorentasi pada kuratif. Hal ini kurang sesuai dengan pedoman pelaksanaan upaya
kesehatan kerja. Seiring dengan era globalisasi dalam reformasi serta adanya
dampakdesentralisasi sangat terasa bagi Dinas Kesehatan terutama dari sisi keuangan. Dengan diberlakukannya UU No. 22 dan UU No. 25Tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan pusat dan daerah serta Kep. Mendagri No. 292002 dan PP No. 82003 membuat Dinas Kesehatan harus banyak melakukan penyesuaian dalam
hal mengelolaan keuangan maupun penganggaran, demikian juga penyediaan dana dan sarana di Puskesmas untuk program Upaya Kesehatan Kerja dalam penyediaan
anggaran harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan perhitungan unit cost masing-masing kegiatan dengan biaya yang sedikit untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
5.3. Pengetahuan Informan Mengenai Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Kerja