Hoisting Crane Hopper Automatic Feeder Penebah Stripper

d. Mengkoagulasi zat – zat albumin agar tidak terikut dengan cairan kempa, karena dapat menyebabkan campuran minyak dan air menjadi emulsi yang menyulitkan pemisahan minyak pada stasiun klarifikasi. e. Mengurangin kadar air dalam buah. Adapun hal – hal yang perlu di perhatikan dalm perebusan adalah : a. Tekanan uap dan lamanya perebusan. b. Standar proses minyak  Air rebusan : 0,3-0,6  Tankos : 1,5-2,1 c. Pembuangan udara dan air kondensat. Udara yang ada dalam rebusan harus di keluarkan kerena menurunkan tekanan panas tidak sempurna. dengan cara membuka penuh kran kondensat selama 5 – 10 menit. d. Pembersihan seluruh brondolan dan sampah – sampah yang jatuh dalam rebusan yang dapat menyumbat aliran air pada pipa – pipa kondensat atau pipa udara.

3.3. Stasiun Bantingan Threshing Station

Stasiun ini berfungsi untuk memisahkan brondolan dari tandannya setelah mengalami perebusan. Di PKS Sawit Seberang terdapat tiga buah line stasiun bantingan. Pada stasiun bantingan ini terdiri dari :

3.3.1 Hoisting Crane

Alat ini berfungsi untuk mengangkut lori yang berisi buah yang suah di rebus dan menuangkannya ke dalam Hopper dan menurunkan lori yang kosong ketempat semula. Alat ini memiliki kapasitas angkut sebesar 5 Ton, karena kapasitas olah pabrik sebesar 30 ton jam, maka lama penuangan pada Hopper adalah : Laporan Kerja Praktek – PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Persero Thopper = T N ............... sumber, PTPN II Pagar Merbau Dimana : Thopper = waktu penuangan lori pada Hopper. T = waktu olah buah dalam 1 jam yaitu 60 menit N = jumlah lori yang di tuang selama 1 jam Dalam hal ini di ambil kapasitas oleh buah sebesar 30 ton jam, dan kapasitas 1 buah lori adalah 2,5 ton. Maka : N= 30 tonjam 2,5 ton = 12 lori jam Selanjutnya dapat di ketahui bahwa lama pengangkatan sebesar : Thopper = 60 menit 12 lorijam = 5 menitlori Gambar 3.13 Hosting Crane.

3.3.2. Hopper

Hopper merupakan tempat untuk menumpangmenuang buah yang sudah di rebus untuk selanjutnya di jalankan dengan Automatic Feeder. Kapasitas 4 – 5 Laporan Kerja Praktek – PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Persero lori buah masak. Pada saat pengisian, buah jangan sampai penuh agar tidak terlalu padat sehingga buah tidak tersendat saat di jalankan oleh Automatic Feeder. Gambar 3.14 Hopper.

3.3.3. Automatic Feeder

Berfungsi sebagai penggerak buah yang masak ke Hopper menuju penebah stripper. Kecepatan penuangan diatur dengan menyetel ratio gear box. Gambar 3.15 Automatic Feeder.

3.3.4. Penebah Stripper

Laporan Kerja Praktek – PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Persero Alat ini berfungsi untuk memisahkan buah ari tandannya. Alat ini bebentuk drum yang berputar dengan kecepatan ± 23-25 rpm. Bantingan ini berdiameter 2 m dan panjang 4 m. Buah yang sudah di banting akan jatuh melalui kisi – kisi drum menuju Conveyor Under Thresher, sedangkan tandan yang