Stasiun Rebusan Sterilizing Station

Gambar 3.7. Lori.

3.2. Stasiun Rebusan Sterilizing Station

Sterilizer adalah bejana uap tekan yang digunakan untuk merebus buah. Proses perebusan ini sangat penting karena akan mempengaruhi mutu minyak sawit nantinya. Dalam proses ini buah kelapa sawit dimasukkan ke dalam Sterilizer dengan waktu tertentu. di PKS Sawit Seberang ini 3 bejana Sterilizer yang memiliki kapasitas Sterilizer yaitu 11 lori dengan suhu 130-140 C, tekanan normal 2,6-2,7 kgcm² dengan tekanan maksimum 3 kgcm². Perebusan tekanan lebih dari 3kgcm² maka masa perebusan di kurangi waktunya menjadi 80-85 menit agar TBS tidak gosong. Perebusan yang umum digunakan yaitu Double Peak dua puncak atau Triple Peak tiga puncak dengan waktu 100 menit. Di PKS Sawit Seberang ini sistem perebusan yang digunakan yauitu sistem dua puncak Double Peak Sterilization. Berikut adalah grafik perebusan pada Sterillizer. 2 Laporan Kerja Praktek – PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Persero Gambar 3.8 Sistem Perebusan Dua Puncak Double Peak. Keterangan gambar : 1. Masukkan steam untuk buang udara dingin : ± 5 menit 2. Masukkan steam hingga p =1,5 kgcm² menuju puncak : 13 menit pertama 3. Buang steam puncak pertama hingga p=0 kgcm² : ± 7 menit 4. Masukkan kembali steam hingga kepuncak II : ±20 menit. p =2,8-3,0 kgcm² 5. Tahan tekanan steam pada tekanan p =2,8-3,0 kgcm² : ± 20 menit. 6. Buang air kondensat rebusan : ± 2,5 menit 7. Tutup kondensat dan naikan steam : ±2,5 menit 8. Naikan kembalikan tekanan steam p =2,8-3,0 kgcm² : ± 20 menit 9. Buang steam hingga tekanan p=0 kgcm² : ± 10 menit 100 menit Laporan Kerja Praktek – PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Persero Gambar 3.9 Sterilizer. Sebelum buah di masukan kedalam Sterilizer, buah diangkut dengan menggunakan alat Transfer Cariage. Transfer Cariage berguna untuk memindahkan lori dari stasiun Sterilizer ke stasiun Loading Ramp dan sebaliknya. Di PKS Sawit Seberang terdapat 2 Transfer Cariage yaitu : 1. Transfer Cariage penggangkut Lori kosong I. 2. Transfer Cariage penggangkut Lori bermuatan TBS II. Gambar 3.10 Transfer Cariage. Selain itu, ada juga alat yang dinamakan Capstand yang fungsinya sebagai alat bantu menarik lori. Capstand bergerak dengan motor penggerak dengan tenaga arus listrik. Prinsip kerjanya yaitu dengan menggulung dan menarik tali ke Capstand. Laporan Kerja Praktek – PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Persero Gambar 3.11 Capstand. Gambar 3.12 Tali Capstand. Tujuan dari perebusan atau seterilisasi dari tandan buah segar adalah : a. Melunakan buah agar daging buah mudah lepas dari biji dan untuk memudahkan pelepasan minyak dari sel-selnya pada waktu pemerasan di dalam digester. b. Menghentikan aktifitas enzim lipase yang menguraikan minyak menjadi asam lemak bebas dan menghentikan kegiatan hidrolisa yang sudah terjadi. c. Memudahkan pelepasan buah dari tandan pada waktu proses penebahan. Laporan Kerja Praktek – PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Persero d. Mengkoagulasi zat – zat albumin agar tidak terikut dengan cairan kempa, karena dapat menyebabkan campuran minyak dan air menjadi emulsi yang menyulitkan pemisahan minyak pada stasiun klarifikasi. e. Mengurangin kadar air dalam buah. Adapun hal – hal yang perlu di perhatikan dalm perebusan adalah : a. Tekanan uap dan lamanya perebusan. b. Standar proses minyak  Air rebusan : 0,3-0,6  Tankos : 1,5-2,1 c. Pembuangan udara dan air kondensat. Udara yang ada dalam rebusan harus di keluarkan kerena menurunkan tekanan panas tidak sempurna. dengan cara membuka penuh kran kondensat selama 5 – 10 menit. d. Pembersihan seluruh brondolan dan sampah – sampah yang jatuh dalam rebusan yang dapat menyumbat aliran air pada pipa – pipa kondensat atau pipa udara.

3.3. Stasiun Bantingan Threshing Station